Mampukah Ukraina Bertahan dari Gempuran Rusia? Simak News RCTI+

Rabu, 02 Maret 2022 - 13:06 WIB
loading...
Mampukah Ukraina Bertahan dari Gempuran Rusia? Simak News RCTI+
Mampukah Ukraina Bertahan dari Gempuran Rusia? Simak News RCTI+
A A A
JAKARTA - Perhatian dunia kini tertuju pada langkah Presiden Rusia Vladimir Putin yang memerintahkan pasukannya melakukan invasi besar besaran terhadap Ukraina. NATO yang awalnya mendukung Ukraina ternyata tidak mau terlibat langsung membela koleganya di Eropa timur tersebut. Akankah Ukraina mampu bertahan dari gempuran Rusia? Baca News RCTI+ yang akan terus memberitakan perkembangan terbaru invasi Rusia ke Ukraina tersebut.

Dampak invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada Kamis (24/2/2022), sungguh menyedihkan. Ratusan korban sipil dan militer berjatuhan, bangunan yang rusak parah terlihat di mana-mana akibat operasi militer yang dilancarkan oleh Rusia. Kekuatan militer yang tidak seimbang membuat militer Rusia dengan cepat mendekati Kota Kiev, Ibu Kota Ukraina.

Meski diserang bertubi-tubi tentara dan juga Rakyat Ukraina tidak menyerah begitu saja. Mereka memberikan perlawanan yang sengit terhadap militer Rusia yang terus merangsek masuk ke Kota Kiev. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, terus membakar semangat bangsa Ukraina. Secara berkala ia muncul di televisi maupun channel Youtube untuk mengabarkan keberhasilan Tentara Ukraina yang sukses menghambat dan memukul mundur pergerakan tentara Rusia.



Meski Kota Kiev mendapat serangan yang bertubi-tubi, alih-alih menyingkir untuk menyelamatkan diri, Volodymyr Zelensky menolak dievakuasi dari Ibu Kota Negara. Dari depan Gedung Parlemen bahkan ia meyerukan kepada dunia untuk membantu Ukraina mensuplai amunisi untuk bisa melawan agresi Rusia. "Saya tidak butuh dievakuasi, kami butuh amunisi," ujar Volodymyr Zelensky dengan lantang.

Amerika dan negara-negara Eropa anggota NATO, tampaknya masih enggan untuk secara langsung terlibat perang dengan Rusia. Paman Sam dan teman-temannya NATO masih berhitung ketika memutuskan ikut terjun langsung dalam perang terbuka. Tentu Langkah NATO ini membuat rakyat Ukraina merasa ditinggalkan sendiri melawan raksana, Rusia. Padahal pada awalnya, Amerika dan negara negara Eropa lainnya terlihat antusias dalam membela Ukraina. Apakah Amerika sudah tidak sekuat dulu? Bisa jadi begitu. Keputusannya untuk hengkang dari Afghanistan yang telah dikuasainya selama 20 tahun lebih menjadi bukti nyata "melorotnya" kedigdayaan Amerika.

Sebagai gantinya berbagai sanksi pun dijatuhkan kepada Rusia oleh Amerika dan negara Eropa lainnya. Seperti membekukan semua aset-aset pengusaha dan juga pemimpin pemerintahan Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin yang ada di Eropa dan Amerika. Memutus jejaring perbankan Rusia, sehingga kartu ATM dan kartu kredit dari bank asal Rusia tak bisa digunakan di luar Rusia. Akibat berbagai sanksi ekonomi itu, nilai tukar mata uang Rusia, Rubel, jatuh terhadap mata uang utama di dunia seperti USD, Euro dan juga Yen.



Dari dunia olahraga. Final Liga Champions yang tadinya akan diselenggarakan di Moskow dibatalkan. Demikian juga penyelenggaraan gelaran F1 GP Rusia 2022 juga ditiadakan. Timnas kesebelasan negara-negara Eropa menolak untuk bertanding dengan Timnas Rusia. Kontrak sponsor perusahaan dari Rusia juga dibatalkan oleh klub-klub sepak bola Eropa. Para selebritas dan tokoh dunia menyesalkan Tindakan Putin menyerang Ukraina, mulai super model Gigi Hadid, Kendal Jenner, Sean Penn, Angelina Jolie, dan masih banyak lagi. Green Day sampai membatalkan konsernya negari beruang merah tersebut.

Meski begitu, Putin tak gentar dengan langkahnya untuk terus memaksa Ukraina bertekuk lutut. Saat ini dunia sedang berupaya menyelesaikan konflik tersebut secara damai dengan mempertemukan pemimpin kedua negara. Di Dewan Keamanan PBB, Rusia sendiri telah memveto Resolusi BBB untuk penghentian invasi ke Ukraina.

Meski jaraknya cukup jauh, bagaimana pun invasi Rusia ke Ukraina juga membawa dampak bagi Indonesia. Harga minyak dunia terus naik, menembus USD100 per barrel. Jika harga minyak dunia terus bertahan di atas USD100 per barrel, bukan tidak mungkin pemerintah terpaksa menaikkan harga BBM di dalam negeri. Tak hanya harga minyak dunia, harga gas dan batubara di pasar internasional juga terus terkerek naik.

Perang di Ukraina juga diperkirakan akan mempengaruhi pasokan gandum ke Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut impor gandum dari Ukraiana memasok sekitar 23% dari kebutuhan nasional. Setidaknya, para pengusaha akan berupaya untuk mencari alternatif impor gandum dari negara lain jika memang konflik di Ukraina terus berkepanjangan. Perang juga sempat membuat kepanikan investor di Bursa Efek Indonesia. Tak hanya di Indonesia, di pasar modal Asia perang telah membuat investor manarik dananya sekitar USD2 miliar.

Di sisi lain, PBB memperkirakan perang di Ukraina akan menciptakan gelombang pengungsi hingga 5 juta orang dari Ukraina ke negara-negara tetangga. Kekhawatiran meluasnya dampak perang di Ukraina terhadap negara-negara lain di dunia, masih cukup tinggi. Apalagi pihak Rusia akan kembali menyerang daerah-daerah lainnya yang lebih luas di Ukraina. Hal ini terjadi setelah pihak Ukraina menolak ajakan berdialog oleh Rusia di Belarus. Ukraina menolak berdialog di Belarus, karena bukan tempat yang netral. Belarus merupakan sekutu terdekat dari Rusia. Sedangkan, Ukraina mengusulkan Polandia sebagai tempaat negosiasi.

Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki kini juga khawatir, Rusia akan menyerang negaranya setelah menginvasi Ukraina. Polandia merupakan basis pangkalan milier dari negara-negara NATO dan Amerika. Kekhawatiran serupa juga dirasakan oleh Finlandia dan Swedia. Sebab Rusia mengancam akan menyerang ke dua negara tersebut, jika menjadi anggota NATO.

Akankah Rusia berhasil menaklukkan Ukraina? Apakah NATO tetap akan membiarkan Ukraina berperang sendirian? Apa dampaknya bagi ekonomi, politik, sosial dan keamanan jika perang ini terus berlanjut? Simak dan pantau terus perkembangannya di News RCTI+.

Secara konsisten News RCTI+ selalu menginformasikan kepada publik perkembangan terbaru perang di Ukraina. Didukung lebih dari 90 publisher, News Aggregator di bawah naungan MNC Group tersebut terus menyampaikan informasi penting yang dibutuhkan pembaca secara lengkap dan terpercaya.

"News RCTI+ terus berkomitmen untuk memberitakan berbagai fenomena menarik, berdampak luas dan menjadi perhatian publik,’’ kata Co-Managing Director RCTI+, Valencia Tanoesoedibjo. Dia berharap News RCTI+ bisa menambah pengetahuan, hiburan sekaligus sumber inspirasi bagi masyarakat atas informasi penting yang disampaikan setiap hari.

Sebanyak 90 publisher menyuplai ribuan berita setiap hari ke News RCTI+ dalam berbagai isu di segala bidang. Ribuan berita tersebut ditampung dalam 14 kategori atau kanal. Yaitu, Berita Utama, Terkini, Populer, Otomotif, Travel, Ekonomi, Gaya Hidup, Muslim, Seleb, Teknologi, Olahraga, Global, Nasional, dan Infografis. News RCTI+ juga sudah menyediakan Topik Menarik untuk memudahkan pembaca mencari kumpulan berita menarik yang disukainya.

Publisher-publisher yang telah berkolaborasi dengan RCTI+ di antaranya: Okezone.com, Sindonews.com, Inews.id, Republika.com, Jawapos.com, Bisnis.com, Brilio.net, Tabloidbintang.com, Katadata.co.id, Rmol.id, rm.id, Infobanknews.com, dan Inilah.com. Selain itu ada Indozone.id, Ayojakarta.com, Pojoksatu.id, Alinea.id, Gwigwi.com, dw.com, todaykpop.com, Indosport, Skor.id, dan masih banyak lagi.

Tak hanya publisher yang home base-nya di Jakarta, News RCTI+ juga menggandeng banyak publisher berpengaruh yang markasnya di daerah. Sebut saja Radarjogja.com, Bantenhits.com, Ayosemarang.com, Ayobogor.com, Suarantb.com, Lombokpost.com, Suarasurabaya.net, Sumselupdate.com, Bukamatanews.id, Mandalapos.co.id, dan masih banyak yang lain.



News menjadi satu bagian penting dari lima pilar yang ada di RCTI+. Selain news, empat pilar lainnya adalah video, audio, home of talent (HOT), dan games. Sehingga jika sudah cukup dengan informasi berita di News RCTI+, para pembaca juga bisa langsung melanjutkan petualangannya dengan menonton original series dan original movies, mendengarkan radio, bermain games hingga menonton bakat-bakat para seniman di home of talent (HOT). Banyak hiburan dan juga pengetahuan penting dan mengasyikkan tersaji sangat lengkap di RCTI+.
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2668 seconds (0.1#10.140)