Laskar Ganjar Puan Prediksi Ada 3 Poros di Pilpres 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut, meski Pilpres 2024 masih dua tahun lagi, namun publik sudah menjatuhkan pilihannya pada tiga calon presiden (capres).
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan 8-10 Februari 2022 dengan margin of error 2,8 %, memprediksi ada tiga poros capres pada Pilpres 2024. Ketiga poros tersebut yakni, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan raihan elektabilitas sebesar 34,7%, mengungguli Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebesar 23,3%, dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sebesar 21,9%, sedangkan yang belum menentukan pilihan 20,1 %.
”Biasanya dalam kompetisi elektoral apabila yang belum menentukan pilihan di bawah persentase dari kandidat terendah, maka dapat dipastikan kecenderungan hasil akhir pemilu Pilpres 2024 tidak beda jauh dengan hasil survey,” ujar Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan (LGP), Mochtar Mohamad, Selasa (1/3/2022).
Dijelaskan Mochtar, pada poros kesatu, Ganjar Pranowo meraih elektabilitas sebesar 34,7 %. Ganjar yang kemugkinan diusung PDI Perjuangan ini memiliki 128 kursi DPR RI, sedangkan Presidential Threshold 115 kursi untuk tiket capres/cawapres. Artinya hanya PDIP atau Ganjar Pranowo yang sudah memiliki tiket.
"Tentunya PDI Perjuangan ingin mendapat tambahan benefit electoral pada pemilu legislatif 2024, besar kemungkinan Ketua DPP PDI Perjuangan, Hj. Puan Maharani akan mendampingi Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 sehingga PDI Perjuangan mengusung pasangan Ganjar-Puan," jelasnya.
Poros kedua, Anies Baswedan dengan elektabilitas 23,3%. Anies kemungkinan diusung partai oposisi PKS yang memiliki 50 kursi dan Partai Demokrat yang mempunyai 54 kursi dengan total 104 kursi. Tentunya koalisi oposisi masih butuh 1 partai untuk mengusung capres/cawapres. Partai Nasdem yang memiliki 59 kursi cenderung bergabung dengan poros oposisi di Pilpres 2024 sehingga total 163 kursi.
"Yang berpeluang untuk mendampingi Anies Baswedan adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Ketua Umum Partai Demokrat setelah melihat hasil survey SMRC yaitu sebanyak 2,6 % dibandingkan dengan Salim Segaf Al-Jufri (PKS) 0,0 %," terangnya.
Sementara, poros ketiga yakni Prabowo Subianto dengan elektabilitas sebesar 21,9%. Capres yang diusung oleh Partai Gerindra saat ini memiliki 78 kursi. Untuk itu, Gerindra masih butuh koalisi 1 partai. Sedangkan, Partai Amanat Nasional (PAN) memiliki 44 kursi dan cenderung menjadi opsi untuk melengkapi tiket capres/cawapres sehingga totalnya 122 kursi.
"Yang berpeluang mendampingi Prabowo Subianto adalah Sandiaga Uno dengan elektabilitas 5,8% dan Zulkifli Hasan dengan 0,2%. Poros ini mengarah pada pasangan Prabowo Subianto–Sandiaga Uno," ungkapnya.
Mantan Ketua Deklarasi Capres/Cawapres Megawati - Prabowo 2009 ini menambahkan, sisa partai yang belum terpolarisasi adalah, Partai Golkar yang memiliki 85 kursi mengusung kandidat Airlangga Hartarto dengan elektabilitas 0,4 %, PKB sebanyak 58 kursi mengusung Abdul. Muhaimin Iskandar dengan raihan elektabilitas 0,1 %, sedangkan PPP dengan 19 kursi yang belum memiliki kandidat capres.
Menurut Mochtar, sangat kecil kemungkinan terbentuk poros keempat dengan minimnya elektabilitas kandidatnya dan sangat mungkin partai-partai sisa ini akan bergabung ketiga poros utama.
"Kalau membaca hasil survei Charta Politika Desember 2021 pemilih Golkar dominan 26,5% memilih Ganjar Pranowo, PKB sebanyak 31,0 % memilih Ganjar Pranowo, dan PPP sebesar 5,9 % memilih Ganjar Pranowo. Artinya poros keempat sulit untuk diwujudkan," ucapnya.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan 8-10 Februari 2022 dengan margin of error 2,8 %, memprediksi ada tiga poros capres pada Pilpres 2024. Ketiga poros tersebut yakni, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan raihan elektabilitas sebesar 34,7%, mengungguli Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebesar 23,3%, dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sebesar 21,9%, sedangkan yang belum menentukan pilihan 20,1 %.
”Biasanya dalam kompetisi elektoral apabila yang belum menentukan pilihan di bawah persentase dari kandidat terendah, maka dapat dipastikan kecenderungan hasil akhir pemilu Pilpres 2024 tidak beda jauh dengan hasil survey,” ujar Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan (LGP), Mochtar Mohamad, Selasa (1/3/2022).
Dijelaskan Mochtar, pada poros kesatu, Ganjar Pranowo meraih elektabilitas sebesar 34,7 %. Ganjar yang kemugkinan diusung PDI Perjuangan ini memiliki 128 kursi DPR RI, sedangkan Presidential Threshold 115 kursi untuk tiket capres/cawapres. Artinya hanya PDIP atau Ganjar Pranowo yang sudah memiliki tiket.
"Tentunya PDI Perjuangan ingin mendapat tambahan benefit electoral pada pemilu legislatif 2024, besar kemungkinan Ketua DPP PDI Perjuangan, Hj. Puan Maharani akan mendampingi Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 sehingga PDI Perjuangan mengusung pasangan Ganjar-Puan," jelasnya.
Poros kedua, Anies Baswedan dengan elektabilitas 23,3%. Anies kemungkinan diusung partai oposisi PKS yang memiliki 50 kursi dan Partai Demokrat yang mempunyai 54 kursi dengan total 104 kursi. Tentunya koalisi oposisi masih butuh 1 partai untuk mengusung capres/cawapres. Partai Nasdem yang memiliki 59 kursi cenderung bergabung dengan poros oposisi di Pilpres 2024 sehingga total 163 kursi.
"Yang berpeluang untuk mendampingi Anies Baswedan adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Ketua Umum Partai Demokrat setelah melihat hasil survey SMRC yaitu sebanyak 2,6 % dibandingkan dengan Salim Segaf Al-Jufri (PKS) 0,0 %," terangnya.
Sementara, poros ketiga yakni Prabowo Subianto dengan elektabilitas sebesar 21,9%. Capres yang diusung oleh Partai Gerindra saat ini memiliki 78 kursi. Untuk itu, Gerindra masih butuh koalisi 1 partai. Sedangkan, Partai Amanat Nasional (PAN) memiliki 44 kursi dan cenderung menjadi opsi untuk melengkapi tiket capres/cawapres sehingga totalnya 122 kursi.
"Yang berpeluang mendampingi Prabowo Subianto adalah Sandiaga Uno dengan elektabilitas 5,8% dan Zulkifli Hasan dengan 0,2%. Poros ini mengarah pada pasangan Prabowo Subianto–Sandiaga Uno," ungkapnya.
Mantan Ketua Deklarasi Capres/Cawapres Megawati - Prabowo 2009 ini menambahkan, sisa partai yang belum terpolarisasi adalah, Partai Golkar yang memiliki 85 kursi mengusung kandidat Airlangga Hartarto dengan elektabilitas 0,4 %, PKB sebanyak 58 kursi mengusung Abdul. Muhaimin Iskandar dengan raihan elektabilitas 0,1 %, sedangkan PPP dengan 19 kursi yang belum memiliki kandidat capres.
Menurut Mochtar, sangat kecil kemungkinan terbentuk poros keempat dengan minimnya elektabilitas kandidatnya dan sangat mungkin partai-partai sisa ini akan bergabung ketiga poros utama.
"Kalau membaca hasil survei Charta Politika Desember 2021 pemilih Golkar dominan 26,5% memilih Ganjar Pranowo, PKB sebanyak 31,0 % memilih Ganjar Pranowo, dan PPP sebesar 5,9 % memilih Ganjar Pranowo. Artinya poros keempat sulit untuk diwujudkan," ucapnya.
(cip)