Survei IPO Sebut 57% Masyarakat Masih Merasakan Kehidupan Ekonomi Sulit

Sabtu, 26 Februari 2022 - 16:28 WIB
loading...
Survei IPO Sebut 57%...
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengungkapkan 57% masyarakat menyoroti situasi atau kondisi dalam konteks ekonomi dan kesejahteraan yang masih sulit. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Hasil Survei Indonesia Political Opinion (IPO) menyebut kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalami peningkatan yang signifikan. Namun, masyarakat menyoroti sisi kehidupan ekonomi yang masih sulit.

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengungkapkan fakta itu ditemukan ketika surveinya menanyakan ihwal situasi atau kondisi yang dirasakan oleh masyarakat dalam konteks ekonomi dan kesejahteraan. Dia menyebut mereka yang menyatakan sulit di angka 57%.

"Jadi ada semacam kontra itu begini, masyarakat menyatakan kondisinya sulit, terutama kehidupan ekonominya, tetapi ketika ditanya apakah puas dengan kinerja pemerintah itu juga menyatakan puas," ujar Dedi dalam diskusi MNC Trijaya Network, Sabtu (26/2/2022).

Padahal, kata dia, survei ini dilakukan bersamaan dengan beberapa kebijakan pemerintah yang ramai disoroti publik seperti polemik di kebijakan JHT, BPJS, peningkatan harga keberangkatan haji, serta kelangkaan kebutuhan pokok.

"Asumsi saya besar kemungkinan ini karena adanya peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan pemerintah yang tentu menonjol, salah satunya berkaitan dengan infrastruktur yang terus digaungkan Presiden Joko Widodo, termasuk juga bagaimana Mandalika mulai beroperasi, ini mau tidak mau menimbulkan satu kebanggaan, sekaligus menciptakan opini yang positif bagi pemerintah," jelasnya.

Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada periode 15-22 Februari 2022. Wawancara penelitian ini dilakukan melalui sambungan telepon kepada responden. Dari total populasi tersebut terdapat 7.200 responden yang memungkinkan untuk menjadi responden hingga terambil secara acak sejumlah 1.220 responden yang dijadikan informan dalam penelitian periode ini.

Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (margin of error) 2.90%, dengan tingkat akurasi data 95%. Setting pengambilan sample menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), atau pengambilan sample bertingkat.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1173 seconds (0.1#10.140)