Di Tengah Ancaman Krisis Pangan, Jokowi: Indonesia Harus Ambil Momentum
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengatakan, Indonesia harus secepatnya membangun sistem pertanian modern yang ramah lingkungan. Terutama, menghadapi ancaman ketahanan pangan dan krisis global.
Baca Juga: Jokowi
Baca juga: Jokowi soal IKN: Mestinya Tidak Dipertentangkan Lagi
Menurut Jokowi, di tengah pandemi kebutuhan pangan masyarakat internasional semakin meningkat. Pembatasan mobilitas menjadi ancaman adanya krisis pangan. Sehingga Indonesia jangan bergantung pada pasokan dari luar.
"Potensi sektor pertanian kita sangat besar, baik sektor domestik dan peluang ekspor terbuka lebar. Sudah seharusnya kita pertanian organik mengambil momentum ini," ucap Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi menyampaikan, pertanian organik adalah masa depan. Kesadaran akan Kesehatan, ekologi, keadilan, dan kepedulian menjadi kesadaran baru amsyarakat internasional. "Diharapkan, Maporina bisa mengajak generasi muda untuk turut mengembangkan pertanian berkelanjutan," kata Jokowi.
Sementara Ketua Umum Maporina, Subandriyo menambahkan, momentum pelantikan pengurus pusat dan 14 pengurus wilayah, sekaligus ulang tahun yang ke-22 Maporina ini, menjadi langkah awal turut menyiapkan masa depan Indonesia.
"Peluncuran Maporina TV, website, dan media sosial Maporina juga dilakukan sebagai bentuk starting point rebranding dan repositioning Maporina di tengah masyarakat," jelas Subandriyo.
"Tantangan ke depan sangat besar. Indonesia akan menjadi presedensi dalam pertemuan G20 pada November. Saya harap semua pengurus Maporina dapat memanfaatkan momentum ini untuk mendukung green economy," sambungnya.
Acara yang bertajuk Niti Bumi 2022 ini juga meliputi penandatangan MoU Maporina dengan IJBNet (Indonesia-Japan Business Network) guna memasok kebutuhan bioavtur dunia, peringatan ulang tahun yang ke 22, dan seminar internasional.
Baca Juga: Jokowi
Baca juga: Jokowi soal IKN: Mestinya Tidak Dipertentangkan Lagi
Menurut Jokowi, di tengah pandemi kebutuhan pangan masyarakat internasional semakin meningkat. Pembatasan mobilitas menjadi ancaman adanya krisis pangan. Sehingga Indonesia jangan bergantung pada pasokan dari luar.
"Potensi sektor pertanian kita sangat besar, baik sektor domestik dan peluang ekspor terbuka lebar. Sudah seharusnya kita pertanian organik mengambil momentum ini," ucap Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi menyampaikan, pertanian organik adalah masa depan. Kesadaran akan Kesehatan, ekologi, keadilan, dan kepedulian menjadi kesadaran baru amsyarakat internasional. "Diharapkan, Maporina bisa mengajak generasi muda untuk turut mengembangkan pertanian berkelanjutan," kata Jokowi.
Sementara Ketua Umum Maporina, Subandriyo menambahkan, momentum pelantikan pengurus pusat dan 14 pengurus wilayah, sekaligus ulang tahun yang ke-22 Maporina ini, menjadi langkah awal turut menyiapkan masa depan Indonesia.
"Peluncuran Maporina TV, website, dan media sosial Maporina juga dilakukan sebagai bentuk starting point rebranding dan repositioning Maporina di tengah masyarakat," jelas Subandriyo.
"Tantangan ke depan sangat besar. Indonesia akan menjadi presedensi dalam pertemuan G20 pada November. Saya harap semua pengurus Maporina dapat memanfaatkan momentum ini untuk mendukung green economy," sambungnya.
Acara yang bertajuk Niti Bumi 2022 ini juga meliputi penandatangan MoU Maporina dengan IJBNet (Indonesia-Japan Business Network) guna memasok kebutuhan bioavtur dunia, peringatan ulang tahun yang ke 22, dan seminar internasional.
(maf)