Naluri Klowor Waldiyono Menggelorakan Bahasa Ibu dari Desa Kartun Sidareja

Senin, 21 Februari 2022 - 13:37 WIB
loading...
A A A
Pameran ini dapat memberikan vibrasi yang baik sekaligus menginspirasi. Seperti halnya harapan Kie Art Project yang terletak di Desa Sidareja Kabupaten Purbalingga ini, untuk menjadi kantong seni yang dapat mewadahi generasi muda dalam berkesenian dan berkontribusi untuk perkembangan seni dan budaya Indonesia.

baca juga: Berumur 111 Tahun, Budaya Sidareja Purbalingga Pentas Perdana di Bali

“Seorang seniman Klowor Waldiyono yang telah berkesenian sejak 1989, menggelar pameran tunggalnya bersama Kie Art Project dengan semangat mengedukasi para generasi muda bangsa. Dan uniknya beliau mengaku hal ini juga mengedukasi dirinya sendiri untuk tetap berproses dalam belajar, belajar dengan siapa saja dan di mana saja. Hal ini menjadi energi yang besar dan menginspirasi para pemuda seni di Kie Art Cartoon School,” ujar Santosa, founder Kie Art.

Sementara itu, Klowor Waldiyono mengaku, pameran tunggalnya kali ini menjadi pengalaman berkesenian yang akan berbeda dari pameran-pameran yang pernah digelarnya. Apalagi, baginya dirinya, berpameran di kota-kota besar, dalam gallery besar ataupun hotel berbintang 5, merupakan hal yang biasa. Menurutnya, pameran tunggalnya kali ini merupakan pemenuhan dari kebutuhan jiwanya, kebutuhan nalurinya untuk selalu berproses dan belajar.

Naluri Klowor Waldiyono Menggelorakan Bahasa Ibu dari Desa Kartun Sidareja



“Selain juga ada tanggung jawab untuk sama-sama mensupport tempat kantong seni seperti Kie Art Project ini, untuk memberikan inspirasi dan motivasi. Jiwa yang selalu haus untuk belajar dan berkarya,” kata Klowor.

baca juga: Tetap Eksis, Desa Kartun Sidareja Purbalingga Luncurkan Village Gallery

12 tempat yang didatangi Klowor selama masa pandemi, merupakan pembuktian kebutuhan jiwa yang tidak dapat dibatasi oleh pembatasan. Konsistensi dan eksistensi adalah formula seorang seniman Klowor Waldiyono memiliki karakter personal yang sangat kuat. Perjalanan nalurinya di daerah Nusakambangan, Museum Affandi, Kali Yasa, Umbul Sidomukti, Bukit Ngisis Kulon Progo, Griya Ciptaning Pacet Mojokerto, Klenteng Sam Poo Kong, Kota Lama Semarang, hingga penyeberangan di atas kapal ke Pulau Nusakambangan, Bukit Pangol Piyungan, semuanya menghasilkan 72 karya dalam media sederhana pastel di atas kertas.

Naluri Klowor Waldiyono Menggelorakan Bahasa Ibu dari Desa Kartun Sidareja


Media yang sepintas terlihat simpele Tapi bagi sang seniman tentu tidak sesederhana itu. Semua karya tersebut memiliki energi tersendiri untuk melatih instuisi dirinya, umumnya lagi masyarakat luas. Dan rasa ini menjadi hal terbesar yang ia goreskan dalam seluruh karyanya, tanpa batas dan terus memberikan nutrisi pada proses kreatifnya, yang sudah terlibat lebih dari 133 pameran bersama.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1509 seconds (0.1#10.140)