PBNU Minta Pemerintah Bangun Desain Sosial di Ibu Kota Baru

Jum'at, 18 Februari 2022 - 04:00 WIB
loading...
PBNU Minta Pemerintah Bangun Desain Sosial di Ibu Kota Baru
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf mengatakan, pemerintah perlu membangun desain sosial di Ibu Kota Negara Nusantara, di Balikpapan, Kalimantan Timur. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Pemerintah diminta untuk membangun desain sosial di Ibu Kota Negara Nusantara, di Balikpapan, Kalimantan Timur. Hal ini dikemukakan oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau biasa dikenal dengan nama Gus Yahya.

Baca juga: Gus Yahya Larang Pengurus PBNU Maju Pilpres, Ini Alasannya

Menurut Gus Yahya, pembangunan IKN Nusantara merupakan gagasan ikonik yang menunjukkan visi membangun masa depan. Maka penting bagi NU, untuk hadir dan inisiatif dalam membangun semangat peradaban di masa depan.



"Kita ingin menjadi bagian dari inisiatif dari masa depan itu dalam hal ini disimpulkan oleh adanya ibu kota negara yang baru menjadi bagian darinya," kata Gus Yahya dalam harlah NU ke 99 yang disiarkan secara daring, Kamis (17/2/2022).

"Swkaligus kita ingin mengusulkan meminta kepada pemerintah dalam hal ini untuk berpikir tentang ibu kota negara yang baru ini bukan hanya tentang desain fisik saja. Tapi kami ingin mengajak pemerintah untuk memikirkan desain sosialnya, rancangan sosial," ucap dia.

Menurutnya, hal ini dapat diumpamakan seperti NU sebagai jam'iyah dan santri sebagai jamaah laksana hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya. Sehingga inisiatif yang ikonik mengenai masa depan ini, lanjut Gus Yahya dapat menjadi bagian dari NU guna menggapai masa depan.

"Kita akan membangun satu kota yang sama sekali baru di IKN nanti dan kita harus berpikir masyarakat macam apa yang akan kita hadirkan di kota yang baru itu di dalam membangun desain sosial inilah NU ingin ikut serta," ujar dia.

Pada kesempatan itu, PBNU turut menandatangani MoU bersama BUMN guna kerja sama membentuk 250 Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU) dan Kemenkop UKM untuk mencetak 10.000 wirausaha santri di Indonesia.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1521 seconds (0.1#10.140)