Elektabilitas Perindo Tembus 2,5% di Jabar, Heri Budianto: Kami Terus Bergerak di Masyarakat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Dewan Nasional Konvensi Rakyat Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Heri Budianto memastikan partai berlambang Burung Garuda ini akan terus melakukan konsolidasi dalam persiapan Pemilu 2024. Terutama penguatan suara di wilayah Jawa Barat .
Di mana, dalam survei terbaru yang dirilis Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada Selasa (15/2/2022) elektabilitas Perindo di Jawa Barat terus melesat hingga menembus angka 2,5%.
"Kita terus bergerak di masyarakat. Lalu, melakukan konsolidasi dan hari ini, kita pasca-rakernas terus menyiapkan dokumen-dokumen terkait verifikasi faktual. Di Jawa Barat tentu menjadi perhatian sangat luar biasa," ujar Heri, Rabu (16/2/2022).
Menurut Heri, menilik dari hasil survei, faktor ketokohan tak terlalu memengaruhi suatu elektabilitas dari partai politik. Sebagaimana diketahui, pada Pilkada 2019 lalu Gubernur Ridwan Kamil diusung oleh Partai Nasdem.
Sedangkan untuk Wakil Gubernur, sosok Uu Ruzhanul Ulum merupakan Ketua DPW PPP Jabar. Namun, elektabilitas Perindo berada di atas dua partai tersebut.
"Ternyata faktor ketokohan di Jabar juga tidak banyak menjadi pengaruh. Kita tahu misalnya RK lekat Nasdem, Wagub Ketua DPW PPP. Nah ini mencerminkan Perindo bisa di atas Nasdem dan PPP," ungkapnya.
Oleh karenanya, kata Heri, Partai Perindo mengaku optimistis akan mampu mengambil hati dari suara masyarakar Jabar. Sebab, waktu menuju Pemilu 2024 masih tergolong lama.
"Dengan kerja kerja politik maka kami optimis dengan waktu yang ada dan segala kekuatan yang ada kita mampu menarik hati para pemilih yang ada di Jawa Barat," katanya.
Sekadar informasi, dalam survei SMRC, Partai Perindo yang identik dengan peduli dan turun tangan ini berada di peringkat ketujuh. Perindo mampu memperoleh elektabilitas 2,5%.
Di bawah Partai Perindo, ada PPP 2,1% pada urutan kedelapan. Adapun, Nasdem dengan elektabilitas 2% berada di urutan kesembilan, PSI 0,5% di urutan kesepuluh dan PAN dengan 0,4% di urutan kesebelas. Ada pula Hanura 0,3%, Garuda 0,2%, Partai Ummat 0,1% dan Berkarya 0,1%.
Lihat Juga: Angela: Partai Perindo Bagian dari Pemenang Pilkada di 17 Provinsi dan 145 Kabupaten/Kota
Di mana, dalam survei terbaru yang dirilis Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada Selasa (15/2/2022) elektabilitas Perindo di Jawa Barat terus melesat hingga menembus angka 2,5%.
"Kita terus bergerak di masyarakat. Lalu, melakukan konsolidasi dan hari ini, kita pasca-rakernas terus menyiapkan dokumen-dokumen terkait verifikasi faktual. Di Jawa Barat tentu menjadi perhatian sangat luar biasa," ujar Heri, Rabu (16/2/2022).
Menurut Heri, menilik dari hasil survei, faktor ketokohan tak terlalu memengaruhi suatu elektabilitas dari partai politik. Sebagaimana diketahui, pada Pilkada 2019 lalu Gubernur Ridwan Kamil diusung oleh Partai Nasdem.
Sedangkan untuk Wakil Gubernur, sosok Uu Ruzhanul Ulum merupakan Ketua DPW PPP Jabar. Namun, elektabilitas Perindo berada di atas dua partai tersebut.
"Ternyata faktor ketokohan di Jabar juga tidak banyak menjadi pengaruh. Kita tahu misalnya RK lekat Nasdem, Wagub Ketua DPW PPP. Nah ini mencerminkan Perindo bisa di atas Nasdem dan PPP," ungkapnya.
Oleh karenanya, kata Heri, Partai Perindo mengaku optimistis akan mampu mengambil hati dari suara masyarakar Jabar. Sebab, waktu menuju Pemilu 2024 masih tergolong lama.
"Dengan kerja kerja politik maka kami optimis dengan waktu yang ada dan segala kekuatan yang ada kita mampu menarik hati para pemilih yang ada di Jawa Barat," katanya.
Sekadar informasi, dalam survei SMRC, Partai Perindo yang identik dengan peduli dan turun tangan ini berada di peringkat ketujuh. Perindo mampu memperoleh elektabilitas 2,5%.
Di bawah Partai Perindo, ada PPP 2,1% pada urutan kedelapan. Adapun, Nasdem dengan elektabilitas 2% berada di urutan kesembilan, PSI 0,5% di urutan kesepuluh dan PAN dengan 0,4% di urutan kesebelas. Ada pula Hanura 0,3%, Garuda 0,2%, Partai Ummat 0,1% dan Berkarya 0,1%.
Lihat Juga: Angela: Partai Perindo Bagian dari Pemenang Pilkada di 17 Provinsi dan 145 Kabupaten/Kota
(kri)