Survei: Elektabilitas PDIP dan Gerindra Sama Kuat di Jabar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Elektabilitas PDIP dengan Partai Gerindra relatif seimbang di Provinsi Jawa Barat (Jabar). Hal ini merujuk pada temuan hasil survei yang dilakukan Saiful Muzani Research & Consulting (SMRC), Selasa (15/2/2022).
Posisi selanjutnya kata dia, ditempati Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan elektabilitas sebesar 9,2%. Kemudian, Golkar berada di urutan keempat dengan perolehan angka 8,1%, disusul Demokrat dengan angka 5,9 persen, kemudian PKB membuntuti dengan angka 5,1 persen.
Sementara itu, ada sejumlah partai parlemen yang sampai saat ini di wilayah Jabar elektabilitasnya belum lolos ambang batas parlemen sebesar 4%. "Yang hanya memperoleh suara di bawah 3 persen seperti; PPP 2,1%, Nasdem 2%, dan PAN 0,4%," ujarnya.
Kendati demikian, Saidiman menyampaikan, bagi partai yang elektabilitasnya di bawah 3 persen ini masih ada kesempatan. "Dukungan terhadap partai-partai lain di bawah 3 persen dan masih ada 32,7 persen yang belum tahu atau tidak menjawab," tuturnya.
Adapun untuk diketahui, survei ini dilakukan pada periode 5-8 Februari 2022 dengan melalui saluran telepon. Pemilihan sampel dilakukan metode double sampling dengan jumlah sampel sebanyak 640 dan random digit dialing (RDD) sebanyak 161.
Total sampel hasil kombinasi 2 metode tersebut sebanyak 801 responden. Untuk margin of error survei diperkirakan ± 3,5% pada tingkat kepercayaan 95%.
Posisi selanjutnya kata dia, ditempati Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan elektabilitas sebesar 9,2%. Kemudian, Golkar berada di urutan keempat dengan perolehan angka 8,1%, disusul Demokrat dengan angka 5,9 persen, kemudian PKB membuntuti dengan angka 5,1 persen.
Sementara itu, ada sejumlah partai parlemen yang sampai saat ini di wilayah Jabar elektabilitasnya belum lolos ambang batas parlemen sebesar 4%. "Yang hanya memperoleh suara di bawah 3 persen seperti; PPP 2,1%, Nasdem 2%, dan PAN 0,4%," ujarnya.
Kendati demikian, Saidiman menyampaikan, bagi partai yang elektabilitasnya di bawah 3 persen ini masih ada kesempatan. "Dukungan terhadap partai-partai lain di bawah 3 persen dan masih ada 32,7 persen yang belum tahu atau tidak menjawab," tuturnya.
Adapun untuk diketahui, survei ini dilakukan pada periode 5-8 Februari 2022 dengan melalui saluran telepon. Pemilihan sampel dilakukan metode double sampling dengan jumlah sampel sebanyak 640 dan random digit dialing (RDD) sebanyak 161.
Total sampel hasil kombinasi 2 metode tersebut sebanyak 801 responden. Untuk margin of error survei diperkirakan ± 3,5% pada tingkat kepercayaan 95%.
(maf)