Negara-negara Pengguna Scorpene, Kapal Selam Dahsyat Prancis yang Dibeli Prabowo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Scorpene, kapal selam yang dibeli Indonesia merupakan pengembangan kapal selam bertenaga nuklir milik Angkatan Laut (AL) Prancis. Dengan spesifikasi dan kemampuan yang dahsyat, Scorpene banyak dilirik negara-negara di dunia.
Selain Indonesia, ada lima negara lain yang lebih dulu membeli dan mengoperasikan kapal selam Scorpene untuk pertahanan laut mereka. Kelima negara itu tersebar di Eropa, Asia hingga Amerika Latin.
Berikut negara-negara pengguna kapal selama Scorpene di dunia.
1. Chili
Chili adalah negara pertama yang mengoeperasikan Scorpene selain Prancis. Dua unit yang dipesan dibangun di Prancis dan Spanyol pada 2005 dan 2006.
2. Spanyol
Negara tetangga Prancis ini mengoperasikan satu unit Scorpene
3. Malaysia
Pada 2002 Malaysia memesan dua unit Scorpene dan secara resmi mulai beeroperasi pada 2009.
4. India
India membangun enam unit kapal selam di Dok Mazagon milik negara untuk Angkatan Laut mereka.
5. Brasil
Brasil memesan empat unit kapal selam Scorpene pada 2008. Setahun kemudian, Naval Group mulai merancang dan mentransfer teknologi. Pada 14 Desember 2018 Angkatan Laut Brasil meluncurkan kapal selam Scorpene buatan Brasil pertama yang bernama Riachuelo.
Indonesia sendiri saat ini sedang mempersiapkan pengadaan dua unit kapal selam Scorpene. Rencana itu masuk dalam salah satu kesepakatan antara Naval Grup dengan PT PAL. Rencana pembelian dua unit alutsista itu telah termasuk Air Independent Propulsion (AIP), persenjataan dan suku cadang yang dibutuhkan serta pelatihan pengoperasian.
"Kita telah tandatangani MoU kerja sama di bidang research and development tentang kapal selam antara PT PAL dengan Naval grup dari Prancis yang tentunya akan mengarah pada pembelian dua kapal selam Scorpene," ujar Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Dikutip dari infografis Kementerian Pertahanan (Kemhan), Senin (14/2/2022), Scorpene bukanlah kapal selam ecek-ecek. Alutsista ini dilengkapi dengan 4 generator diesel yang memiliki daya 2.500 kw.
Scorpene yang memiliki berat keseluruhan mencapai 1500 ton mampu menampung 32 kru. Scorpene juga mampu menyelam hingga kedalaman 300 meter di bawah permukaan laut dan melaju dengan kecepatan 20 knots atau setara dengan 37 kilometer/jam. Di permukaan air, laju Scorpene mencapai 12 knots atau 22 kilomter/jam.
Lantaran dibekali AIP, membuat Scorpene mampu menyelam dengan waktu lebih lama saat posisi menyelam. Kapal selam ini juga dibekali Permanent Magnet Syncronous Motor dengan fitur akustik, elektromagnetik, magnetik, dan infrared yang rendah.
Kapal ini memiliki kemampuan kamuflase yang membuatnya sulit terdeteksi oleh musuh. Namun, Scorpene malah mampu mendeteksi musuh dalam jarak jauh.
Scorpene mempunyai 6 tabung peluncur torpedo kaliber 553 mm. Scorpene mampu meluncurkan torpedo kelas berat seperti Black Shark atau rudal anti kapal exsocet SM-39.
Kapal selam ini dibangun secara khusus engan berbekal sistem tempur Submarine Tantical Integrated Combat System (SUBTICS). Kapasitas daripada ranjau laut yang dapat dibawa olehnya berjumlah 30.
Kemhan mengatakan, Scorpene adalah kapal selam propulsi konvesional, yang dirancang untuk semua jenis misi. Termasuk untuk peperangan anti permukaan, peperangan anti kapal selam, serta operasi khusus dan intelijen.
"Hadirnya kapal selam Scorpene, sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan armada pertahanan matra laut, membantu mengamankan wilayah perairan serta memperkuat industri pertahanan Indonesia," tulis Kemhan.
Lihat Juga: Momen Prabowo Temui Raja Charles III di Buckingham Palace Bicarakan Pelestarian Lingkungan
Selain Indonesia, ada lima negara lain yang lebih dulu membeli dan mengoperasikan kapal selam Scorpene untuk pertahanan laut mereka. Kelima negara itu tersebar di Eropa, Asia hingga Amerika Latin.
Berikut negara-negara pengguna kapal selama Scorpene di dunia.
1. Chili
Chili adalah negara pertama yang mengoeperasikan Scorpene selain Prancis. Dua unit yang dipesan dibangun di Prancis dan Spanyol pada 2005 dan 2006.
2. Spanyol
Negara tetangga Prancis ini mengoperasikan satu unit Scorpene
3. Malaysia
Pada 2002 Malaysia memesan dua unit Scorpene dan secara resmi mulai beeroperasi pada 2009.
4. India
India membangun enam unit kapal selam di Dok Mazagon milik negara untuk Angkatan Laut mereka.
5. Brasil
Brasil memesan empat unit kapal selam Scorpene pada 2008. Setahun kemudian, Naval Group mulai merancang dan mentransfer teknologi. Pada 14 Desember 2018 Angkatan Laut Brasil meluncurkan kapal selam Scorpene buatan Brasil pertama yang bernama Riachuelo.
Indonesia sendiri saat ini sedang mempersiapkan pengadaan dua unit kapal selam Scorpene. Rencana itu masuk dalam salah satu kesepakatan antara Naval Grup dengan PT PAL. Rencana pembelian dua unit alutsista itu telah termasuk Air Independent Propulsion (AIP), persenjataan dan suku cadang yang dibutuhkan serta pelatihan pengoperasian.
"Kita telah tandatangani MoU kerja sama di bidang research and development tentang kapal selam antara PT PAL dengan Naval grup dari Prancis yang tentunya akan mengarah pada pembelian dua kapal selam Scorpene," ujar Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Dikutip dari infografis Kementerian Pertahanan (Kemhan), Senin (14/2/2022), Scorpene bukanlah kapal selam ecek-ecek. Alutsista ini dilengkapi dengan 4 generator diesel yang memiliki daya 2.500 kw.
Scorpene yang memiliki berat keseluruhan mencapai 1500 ton mampu menampung 32 kru. Scorpene juga mampu menyelam hingga kedalaman 300 meter di bawah permukaan laut dan melaju dengan kecepatan 20 knots atau setara dengan 37 kilometer/jam. Di permukaan air, laju Scorpene mencapai 12 knots atau 22 kilomter/jam.
Lantaran dibekali AIP, membuat Scorpene mampu menyelam dengan waktu lebih lama saat posisi menyelam. Kapal selam ini juga dibekali Permanent Magnet Syncronous Motor dengan fitur akustik, elektromagnetik, magnetik, dan infrared yang rendah.
Kapal ini memiliki kemampuan kamuflase yang membuatnya sulit terdeteksi oleh musuh. Namun, Scorpene malah mampu mendeteksi musuh dalam jarak jauh.
Scorpene mempunyai 6 tabung peluncur torpedo kaliber 553 mm. Scorpene mampu meluncurkan torpedo kelas berat seperti Black Shark atau rudal anti kapal exsocet SM-39.
Kapal selam ini dibangun secara khusus engan berbekal sistem tempur Submarine Tantical Integrated Combat System (SUBTICS). Kapasitas daripada ranjau laut yang dapat dibawa olehnya berjumlah 30.
Kemhan mengatakan, Scorpene adalah kapal selam propulsi konvesional, yang dirancang untuk semua jenis misi. Termasuk untuk peperangan anti permukaan, peperangan anti kapal selam, serta operasi khusus dan intelijen.
"Hadirnya kapal selam Scorpene, sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan armada pertahanan matra laut, membantu mengamankan wilayah perairan serta memperkuat industri pertahanan Indonesia," tulis Kemhan.
Lihat Juga: Momen Prabowo Temui Raja Charles III di Buckingham Palace Bicarakan Pelestarian Lingkungan
(muh)