Jenderal Dudung Santri Pesantren Buntet Cirebon, Habib Husein Ba'agil Berikan Buktinya

Rabu, 09 Februari 2022 - 13:10 WIB
loading...
Jenderal Dudung Santri Pesantren Buntet Cirebon, Habib Husein Baagil Berikan Buktinya
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman bersama Habib Husein Baagil. FOTO/Instagram @husein.baagil
A A A
JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman telah dekat dengan pendidikan agama Islam sejak kecil. Mantan Pangkostrad itu bahkan sempat menjadi santri di Pondok Pesantren Buntet, Cirebon, Jawa Barat.

Pesantren Buntet, Cirebon merupakan salah satu ponpes tertua di Indonesia. Pesantren ini didirikan oleh KH Muqoyyim bin Abdul Hadri, seorang mufti Keraton Cirebon, pada 1750 M. Orang Buntet menyebutkan Mbah Muqoyyim.

Bukti Jenderal Dudung pernah nyantri diketahui dari unggahan foto Habib Husein bin Hasyim bin Toha Ba'agil atau populer disebut Habib Husein Ba'agil di akun Instagramnya, Selasa (8/2/2022) malam. Habib Husein Ba'agil mengunggah foto yang berisi sekelompok santri remaja putra dengan posenya masing-masing.

Jenderal Dudung Santri Pesantren Buntet Cirebon, Habib Husein Ba'agil Berikan Buktinya


"TEBAK GAMBAR.....Ini adalah photo bapak KASAD Jendral Dudung Abdurahman saat menjadi santri di BUNTET...HAYO BAPAK KASAD YANG MANA?!?!?!?," tulis Habib Husein Ba'agil di keterangan fotonya dikutip, Rabu (9/2/2022).

Dari unggahan foto itu belum diketahui pasti yang mana Jenderal Dudung. Selain karena kualitas foto yang kurang baik, juga cukup banyak santri yang ikut berfoto. Namun memang ada satu santri yang agak mirip Dudung.

Habib Husein Ba'agil dikenal sebagai ulama asal Tuban, Jawa Timur, yang dekat dengan TNI, termasuk Jenderal Dudung. Habib Husein terlihat hadir saat Dudung menerima 3 brevet dari Kopassus pada 12 Desember 2021. Tak hanya hadir, Habib Husein juga menemani Dudung ketika diarak anggota Kopassus hingga ketika diwawancara media.

Jenderal Dudung sendiri juga pernah mengakui bahwa dirinya seorang santri. Dia mengklaim tidak pernah meninggalkan salat lima waktu dan puasa. "Saya santri saya tidak pernah lewat (salat) lima waktunya, tidak pernah lewat puasanya. Jadi kalau saya mengatakan menjauhi Islam salah betul," katanya.

Baca juga: Jenderal Dudung Ngaku Santri: Saya Salat dan Puasa Tak Pernah Lewat

Dudung juga kerap menyampaikan kultum ketika mengunjungi para prajurit. Salah satu yang ia sampaikan saat kultum dan kemudian disalahtafsirkan adalah jangan sampai ada yang mendalami agama tanpa adanya bimbingan ustaz. Namun kalimat itu dipotong sehingga muncul tudingan Dudung ingin menjauhi agama.

"Di kultum itu saya menyampaikan kalau mempelajari agama jangan terlalu mendalam kalau tidak ada ustaznya, tidak ada kiainya, tidak ada guru. Ya tapi kalimat itu dipotong. Makanya kalau saya sampaikan benar sekali pun itu jadi persoalan," ujar dia.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1540 seconds (0.1#10.140)