Pemeriksaan Spesimen Corona, RI Bandingkan dengan Korea, Malaysia dan Vietnam

Jum'at, 12 Juni 2020 - 20:43 WIB
loading...
Pemeriksaan Spesimen Corona, RI Bandingkan dengan Korea, Malaysia dan Vietnam
Pemerintah melalui Juru Bicara Pemerintah Penanganan virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto telah melaporkan pemeriksaan spesimen kasus positif Covid-19. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Pemerintah melalui Juru Bicara Pemerintah Penanganan virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto telah melaporkan pemeriksaan spesimen sebagai upaya masif untuk mencari kasus positif Covid-19 di Tanah Air sebanyak 478.953. Jika dilihat secara nasional, jumlah spesimen yang telah diperiksa memang sedikit.

(Baca juga: Mencari Format Terbaik Pendidikan di Pesantren dalam Pandemi Corona)

"Dari jumlah spesimen yang telah diupdate tentunya kita bisa melihat bahwa kalau dihitung jumlah orang yang dites kalau kita menghitung seluruh angka nasional memang per 1 juta penduduk sedikit nilainya," kata Yuri di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta (12/6/2020).

Namun tegas Yuri, harus dipahami bersama bahwa tiap-tiap daerah di Tanah Air memiliki ancaman epidemiologi yang berbeda. (Baca juga: Dokter Reisa Ajak Lawan Covid-19 dengan Rajin Mencuci Tangan)

"Kita tahu bahwa negara kita adalah negara kepulauan lebih dari 17.000 pulau yang di antara oleh selat dan laut tentunya ini juga menjadi barrier terkait dengan resiko ancaman pandemi. Oleh karena itu tidak memiliki ancaman yang sama dari satu pulau ke pulau yang lain dari satu komunitas ke komunitas yang lain," ucapnya.

Dia kemudian membandingkan dengan jumlah pengetesan spesimen yang dilakukan negara lain seperti Korea Selatan, Malaysia, dan Vietnam. "Kalau kemudian ini dibandingkan dengan negara lain misalnya kita menghitung keseluruhan wilayah Korea misalnya, maka kita tahu Korea adalah negara daratan kita lihat bahwa per satu juta penduduk yang dilakukan pemeriksaan dilakukan tes adalah 20.810. Kemudian kalau kita lihat Malaysia 19.120. Kalau kita lihat Vietnam 2.827," ungkap Yuri.

Namun jika angka-angka ini dianalogikan dengan pengetesan spesimen yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta, maka dapat dilihat bahwa per satu juta penduduk di DKI, pemeriksaan sudah dilaksanakan sebanyak 17.954 orang.

"Artinya angka ini sebenarnya tidak kemudian mengesankan bahwa kita tidak menangani dengan baik. Ini semuanya adalah realisasi dari amanat yang sudah diperintahkan oleh Presiden untuk melakukan pemeriksaan secara masif ini. Ini data-data yang bisa kita dapatkan," jelas Yuri.

Persoalannya, kata Yuri adalah tidak mungkin seluruh wilayah Tanah Air dengan kepulauan yang demikian luas bisa dianalogikan dengan negara yang hanya dalam satu daratan. "Dengan jumlah duduk yang relatif sedikit dan dengan jumlah penduduk yang lebih sedikit dibanding dengan Tanah Air kita," katanya.

Tetapi tambah Yuri bagaimana pemerintah menangani daerah dengan ancaman epidemi yang tinggi, sebenarnya sudah melakukan sesuatu yang sama dengan ketiga negara tersebut.

"Kami akan terus menghitung potensi ancaman ini pada beberapa daerah yang memiliki karakteristik yang sama dengan DKI. Semisal Surabaya, Makassar dan seterusnya. Ini adalah gambaran bahwa kita telah bersungguh-sungguh di dalam melaksanakan pemeriksaan ini," jelas Yuri.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2454 seconds (0.1#10.140)