Klarifikasi Pernyataan Tuhan Kita Bukan Orang Arab, Begini Penjelasan Jenderal Dudung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengklarifikasi pernyataannya yang menyebut 'Tuhan Kita Bukan Orang Arab'. Menurut Dudung, Tuhan pastilah mengerti apa pun perkataan yang disebutkan oleh manusia selaku hamba-Nya.
"Saya sampaikan saya berdoa pakai bahasa Indonesia. Ya Tuhan, anak saya hari ini ujian semester. Mohon diberikan ketenangan, semoga bisa menyelesaikan persoalan dengan baik dan nilainya bagus, bahasa Arabnya apa? Kan kita enggak tau," kata Dudung di Mabesad, Jakarta Pusat, Senin (7/2/2022).
"Kalau kita pakai bahasa Indonesia, Allah, Tuhan itu mengerti, karena Allah tahu bahasa Sunda, bahasa Jawa, bahasa Ambon, bahasa Inggris saja Allah tahu," imbuhnya.
KSAD menyatakan, pernyataan serupa juga pernah disampaikan oleh salah satu budayawan Emha Ainun Najib atau Cak Nun, namun tidaklah menjadi persoalan. Namun, hal itu berbeda ketika dia yang mengutarakan.
"Dulu Ainun Najib ngomong begitu enggak jadi persoalan, karena Dudung yang ngomong dicecar. Ainun Najib kan ngomong gitu, karena Dudung ini kan diserang kelompok kelompok itu," katanya.
Dudung lebih jauh menjelaskan, kelompok-kelompok yang menyerangnya merupakan kelompok kecil. Meskipun begitu, sambung dia, suara dari kelompok kecil itu begitu nyaring. "Kelompok itu kecil sebetulnya, tetapi nyaring bunyinya. Kita hadapi di Jakarta enggak ada juga yang berani," katanya.
Baca juga: Dilaporkan ke Puspomad soal Dugaan Penistaan Agama, Jenderal Dudung: Silakan, Enggak Masalah
Sebagaimana diketahui, Jenderal Dudung dilaporkan oleh Koalisi Ulama, Habaib, dan Pengacara Anti Penodaan Agama (KUHAP APA) lantaran diduga melakukan penistaan agama karena menyebut Tuhan bukan orang Arab dalam podcast yang diunggah di YouTube.
"Saya sampaikan saya berdoa pakai bahasa Indonesia. Ya Tuhan, anak saya hari ini ujian semester. Mohon diberikan ketenangan, semoga bisa menyelesaikan persoalan dengan baik dan nilainya bagus, bahasa Arabnya apa? Kan kita enggak tau," kata Dudung di Mabesad, Jakarta Pusat, Senin (7/2/2022).
"Kalau kita pakai bahasa Indonesia, Allah, Tuhan itu mengerti, karena Allah tahu bahasa Sunda, bahasa Jawa, bahasa Ambon, bahasa Inggris saja Allah tahu," imbuhnya.
KSAD menyatakan, pernyataan serupa juga pernah disampaikan oleh salah satu budayawan Emha Ainun Najib atau Cak Nun, namun tidaklah menjadi persoalan. Namun, hal itu berbeda ketika dia yang mengutarakan.
"Dulu Ainun Najib ngomong begitu enggak jadi persoalan, karena Dudung yang ngomong dicecar. Ainun Najib kan ngomong gitu, karena Dudung ini kan diserang kelompok kelompok itu," katanya.
Dudung lebih jauh menjelaskan, kelompok-kelompok yang menyerangnya merupakan kelompok kecil. Meskipun begitu, sambung dia, suara dari kelompok kecil itu begitu nyaring. "Kelompok itu kecil sebetulnya, tetapi nyaring bunyinya. Kita hadapi di Jakarta enggak ada juga yang berani," katanya.
Baca juga: Dilaporkan ke Puspomad soal Dugaan Penistaan Agama, Jenderal Dudung: Silakan, Enggak Masalah
Sebagaimana diketahui, Jenderal Dudung dilaporkan oleh Koalisi Ulama, Habaib, dan Pengacara Anti Penodaan Agama (KUHAP APA) lantaran diduga melakukan penistaan agama karena menyebut Tuhan bukan orang Arab dalam podcast yang diunggah di YouTube.
(abd)