Tokoh Muda NU Ungkap Makna Filosofis Pengukuhan Pengurus PBNU di Ibu Kota Baru

Selasa, 01 Februari 2022 - 17:56 WIB
loading...
Tokoh Muda NU Ungkap...
Ketua PP Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Addin Jauharuddin. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memulai tonggak sejarah baru. Hal itu ditandai dengan pelaksanaan pengukuhan kepengurusan PBNU periode 2022-2027 di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Senin, 31 Januari 2022.

Hal tersebut diungkapkan Ketua PP Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Addin Jauharuddin. Sebagai Intelektual Muda NU, Addin menyebut momentum pentasbihan jajaran pengurus baru PBNU sebagai tonggak sejarah, lantaran adanya dua warna yang berbeda.

"Pertama, pengukuhan dilaksanakan di lokasi ibu kota baru, yang dirangkai dengan pencanangan Gedung PBNU di ibu kota baru dan bertepatan Harlah NU ke-96," ujar Addin, Selasa (1/2/2022).



Addi menegaskan hal tersebut menandakan artikulasi gagasan besar tentang transformasi NU masa kini dan masa depan. Memimpin kepeloporan Indonesia masa depan. "Termasuk menjadi bagian dari perjuangan mewujudkan kebahagiaan masyarakat kalimantan Timur dalam membangun ibu kota negara baru," beber pegiat UMKM Digital itu.



Aspek kedua adalah berkaitan dengan kepengurusan PBNU yang mengakomodasi generasi muda dan ulama perempuan dalam struktur kepengurusan. Dijelaskan Addin, hal ini menandakan organisasi yang semakin matang, modern dan mampu memimpin zaman. "Tentu ini diapresiasi semua kalangan dan semakin optimistis dalam membangun tata bangsa dan dunia," jelas Addin.

Dia optimistis paradigma baru NU ini tentu akan membangkitkan harapan dan optimisme semua organisasi masyarakat. "Masyarakat di kalimantan, para santri, pimpinan pondok pesantren dan masyarakat secara umum untuk terus berkontribusi terhadap agenda utama bangsa," pungkasnya.

Sementara, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan dalam pengukuhan PBNU logo NU adalah Bumi, maka tugas besar organisasinya merawat bumi dan membangun tata dunia baru yang lebih baik.

Adapun terkait pemilihan IKN di Kaltim lantaran provinsi ini memiliki banyak keistimewaan. Pemindahan IKN adalah Inisiatif dan gagasan yang bersifat out of the box untuk membangun masa depan bangsa dan negara.

"PBNU mengapresiasi strategi pengembangan NU ke depan yang akan dibangun menjadi organisasi yang modern, dan profesional, sehingga tatanan yang bermanfaat dan berkah untuk kemandirian NU, kemasalahatan bangsa dan negara," beber dia.

Gus Yahya menambahkan bahwa semua upaya tidak boleh berhenti hanya sebatas kata-kata, karena setiap kata harus menjadi kerja. "Setiap kerja harus membuahkan hasil yang jelas ukurannya," pungkasnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1038 seconds (0.1#10.140)