Profil Ainun Najib, Ahli Sains dan Teknologi NU yang Diminta Pulang Jokowi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para kiai Nahdlatul Ulama (NU) membawa pulang pendiri KawalCovid19, Ainun Najib ke Indonesia.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Harlah ke-96 NU di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (31/1/2022).
Lalu, siapa sebenarnya Ainun Najib?
Dilansir dari website nu.or.id, Ainun Najib merupakan pria kelahiran Balongpanggang, Gresik, Jawa Timur pada 20 Oktober 1985. Di usia belia Ainun Najib mengenyam pendidikan sekolah dasar di Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Islamiyah Ganggang Balongpanggang, Gresik.
Untuk pendidikan agama Ainun Najib belajar dari ayahnya H Abdul Rozaq M.Si alumni Pondok Pesantren Qomaruddin Sampurnan Bungah Gresik. Ayahnya adalah seorang tokoh agama dan masyarakat sekaligus pengawas pendidikan di Kementerian Agama Kabupaten Gresik. Sedangkan, ibunya Rustinah S.Pd adalah seorang guru di SDN Klotok I Balongpanggang Gresik.
Pemuda yang kini menetap di Singapura dikenal sebagai ahli sains dan teknologi. Keahliannya di bidang sains sudah terlihat sejak masih duduk dibangku sekolah. Saat sekolah di SMAN 5 Surabaya, Ainun berhasil meraih penghargaan honorable mention saat bergabung dalam tim Indonesia untuk Olimpiade Informatika Asia-Pasifik 2003.
Ainun kemudian melanjutkan pendidikan sarjananya di perguruan tinggi ternama yakni, Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura dengan mengambil jurusan Teknik Komputer. Selama mengenyam pendidikan di perguruan tinggi tersebut, Ainun bersama dengan dua mahasiswa Indonesia lainnya pernah mewakili kampusnya dalam ajang lomba pemrograman perguruan tinggi internasional atau ACM ICPC pada 2006-2007 di Teheran, Iran. Dalam ajang tersebut, tim Ainun Najib berhasil menjuarai ACM ICPC level regional Asia.
Lulus dari kampus bergengsi tersebut, Ainun yang merupakan teman dekat Ustaz Yusuf Mansur memutuskan bergabung dengan IBM Singapura sebagai software engineer. Kini, Ainun menjabat Head of Analytics, Platform & Regional Business di Grab Singapura. Nama Ainun Najib mulai dikenal saat menginisiasi pembuatan situs http://www.kawalpemilu.org. Situs yang memantau hasil pemilu ini banyak dikunjungi oleh masyarakat karena hasil yang disajikan cukup akurat.
Tidak hanya itu, pria yang juga aktif dalam komunitas Persaudaran Profesional Muslim Aswaja (PPM Aswaja) berinisiatif membentuk lembaga filantropi Kawal Masa Depan. Tujuannya untuk membantu anak-anak yang kehilangan orang tuanya karena meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
Nama Ainun semakin dikenal masyarakat luas ketika menginisiasi pembuatan KawalCovid19.id. Website tersebut merupakan situs independen yang bertujuan menjadi sumber informasi terpercaya seputar pandemi Covid-19 Indonesia. Situs itu menjadi sumber informasi inisiatif sukarela warganet Indonesia pro-data yang terdiri dari praktisi kesehatan, akademisi, dan profesional.
Inisiatif tersebut diluncurkan atas dasar keprihatinan terhadap kesimpangsiuran informasi yang beredar di masyarakat mengenai Covid-19. Situs ini diluncurkan pada 1 Maret 2020, sehari sebelum pengumuman yang disampaikan Presiden Jokowi soal dua kasus positif Covid-19 pertama di Indonesia, tepatnya di Kota Depok, Jawa Barat.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Harlah ke-96 NU di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (31/1/2022).
Lalu, siapa sebenarnya Ainun Najib?
Dilansir dari website nu.or.id, Ainun Najib merupakan pria kelahiran Balongpanggang, Gresik, Jawa Timur pada 20 Oktober 1985. Di usia belia Ainun Najib mengenyam pendidikan sekolah dasar di Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Islamiyah Ganggang Balongpanggang, Gresik.
Untuk pendidikan agama Ainun Najib belajar dari ayahnya H Abdul Rozaq M.Si alumni Pondok Pesantren Qomaruddin Sampurnan Bungah Gresik. Ayahnya adalah seorang tokoh agama dan masyarakat sekaligus pengawas pendidikan di Kementerian Agama Kabupaten Gresik. Sedangkan, ibunya Rustinah S.Pd adalah seorang guru di SDN Klotok I Balongpanggang Gresik.
Pemuda yang kini menetap di Singapura dikenal sebagai ahli sains dan teknologi. Keahliannya di bidang sains sudah terlihat sejak masih duduk dibangku sekolah. Saat sekolah di SMAN 5 Surabaya, Ainun berhasil meraih penghargaan honorable mention saat bergabung dalam tim Indonesia untuk Olimpiade Informatika Asia-Pasifik 2003.
Ainun kemudian melanjutkan pendidikan sarjananya di perguruan tinggi ternama yakni, Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura dengan mengambil jurusan Teknik Komputer. Selama mengenyam pendidikan di perguruan tinggi tersebut, Ainun bersama dengan dua mahasiswa Indonesia lainnya pernah mewakili kampusnya dalam ajang lomba pemrograman perguruan tinggi internasional atau ACM ICPC pada 2006-2007 di Teheran, Iran. Dalam ajang tersebut, tim Ainun Najib berhasil menjuarai ACM ICPC level regional Asia.
Lulus dari kampus bergengsi tersebut, Ainun yang merupakan teman dekat Ustaz Yusuf Mansur memutuskan bergabung dengan IBM Singapura sebagai software engineer. Kini, Ainun menjabat Head of Analytics, Platform & Regional Business di Grab Singapura. Nama Ainun Najib mulai dikenal saat menginisiasi pembuatan situs http://www.kawalpemilu.org. Situs yang memantau hasil pemilu ini banyak dikunjungi oleh masyarakat karena hasil yang disajikan cukup akurat.
Tidak hanya itu, pria yang juga aktif dalam komunitas Persaudaran Profesional Muslim Aswaja (PPM Aswaja) berinisiatif membentuk lembaga filantropi Kawal Masa Depan. Tujuannya untuk membantu anak-anak yang kehilangan orang tuanya karena meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
Nama Ainun semakin dikenal masyarakat luas ketika menginisiasi pembuatan KawalCovid19.id. Website tersebut merupakan situs independen yang bertujuan menjadi sumber informasi terpercaya seputar pandemi Covid-19 Indonesia. Situs itu menjadi sumber informasi inisiatif sukarela warganet Indonesia pro-data yang terdiri dari praktisi kesehatan, akademisi, dan profesional.
Inisiatif tersebut diluncurkan atas dasar keprihatinan terhadap kesimpangsiuran informasi yang beredar di masyarakat mengenai Covid-19. Situs ini diluncurkan pada 1 Maret 2020, sehari sebelum pengumuman yang disampaikan Presiden Jokowi soal dua kasus positif Covid-19 pertama di Indonesia, tepatnya di Kota Depok, Jawa Barat.
(cip)