Hindari Politik Identitas, AHY: Marilah Teguh pada Prinsip Politik Berkeadaban

Minggu, 30 Januari 2022 - 00:45 WIB
loading...
Hindari Politik Identitas, AHY: Marilah Teguh pada Prinsip Politik Berkeadaban
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengajak para kader partainya untuk menghindari politik identitas. Foto: MPI/Widya Michella
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) mengajak para kader partainya untuk menghindari politik identitas . Pasalnya pada beberapa tahun terkahir ini, Indonesia, kata AHY menghadapi fenomena politik identitas di mana untuk memenangkan sebuah kontestasi politik menggunakan narasi-narasi yang sifatnya primordialistik, membelah, dan mengeksploitasi identitas tertentu termasuk agama dan suku bangsa.

Sehingga AHY ingin seluruh kader Demokrat terus mengedepankan hati nurani etika, akal sehat, dan teguh pada jati diri partai religius dengan menjunjung tinggi semua kalangan masyarakat Indonesia yang tidak melihat asal atau identitas.

"Kita justru ingin hadir sebagai perekat jangan sampai masyarakat Indonesia ini terbelah karena memang secara alami sudah beragam sudah majemuk jangan lagi diperkeruh dengan ucap perilaku atau tindakan yang memecah belah, mengusik sentimen identitas tertentu," kata AHY dalam sambutannya pada perayaan Natal DPP Partai Demokrat, Sabtu (29/1/2022).

Sebab, menurut AHY, hal tersebut adalah isu-isu fundamental dan sensitif. Sehingga jika mereka tidak pandai menjaga ucap dan perilaku dapat menambah masalah yang tidak diperlukan sebagai politisi, wakil rakyat, pemimpin diberbagai wilayah yang tentu seharusnya menjadi contoh yang baik.

"Saya mengajak kita semua marilah kita juga hindari politik identitas. Demokrat justru harus jadi yang terdepan untuk mengatakan janganlah menggunakan politik identitas, damai seperti ini tidak melihat dari mana kita berasal," ujar AHY.



Lebih lanjut, AHY meminta, agar menghindari politik identitas juga dilakukan pada saat menjelang Pemilu 2024. Ia pun mengaku bangga terhadap keluarga besar Demokrat yang tidak setuju dengan politik identitas tersebut.

"Marilah kita terus tumbuhkan spirit seperti itu karena sekali lagi, harganya terlalu mahal, kalau terjadi perpecahan, apalagi berbeda suku agama ras, maka akan diturunkan ke anak cucu dan kita pernah melewat fase-fase gelap bangsa seperti yang tadi kita ceritakan," tuturnya.

"Marilah kita teguh pada prinsip politik yang berkeadaban tadi, sepakat?" kata putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2804 seconds (0.1#10.140)