Satgas Covid-19: Hasil Uji Sequencing, Varian Omicron Sudah Mendominasi

Sabtu, 29 Januari 2022 - 11:18 WIB
loading...
Satgas Covid-19: Hasil...
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi mengatakan dari hasil uji sequencing saat ini varian Omicron sudah mendominasi. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi mengatakan dari hasil uji sequencing saat ini varian Omicron sudah mendominasi. Dilaporkan kasus Omicron di Indonesia hampir menyentuh 2.000 kasus.

“Kalau dilihat memang dari hasil uji sequencing ini varian of concern yang mulai mendominasi adalah varian Omicron,” kata Sonny saat diskusi Polemik MNC Trijaya “Menahan Gelombang Omicron”, Sabtu (29/1/2022). Baca juga: Omicron Melonjak, Komisi X DPR: Keputusan PTM di Sekolah Harus Libatkan Daerah



Bahkan, kini varian Omicron juga telah menyebar melalui transmisi lokal. Namun, Sonny mengatakan tidak perlu membedakan Omicron atau bukan variannya. “Penting sebetulnya dengan adanya transmisi lokal ini, kita mungkin tidak terlalu perlu membedakan Omicron atau bukan ya variannya. Yang paling penting adalah Omicron bagian dari Covid-19, SARS-Cov2 dari virus Covid-19.”

Sonny mengatakan dari data Global Initiative on Sharing Avian Influenza Data (GISAID) saat ini kasus Omicron di Indonesia sebanyak 1.857 kasus. Sementara itu, dari Kementerian Kesehatan telah melaporkan kasus Omicron di Indonesia telah mencapai 1.988 kasus.

“Dari data GISAID kemarin menunjukkan ada 1.857 kasus Omicron ya. Tetapi karena kita sudah menemukan kasus Omicron pada transmisi lokal, melakukan whole genome sequencing untuk memastikan Omicron atau tidak, secara terus-menerus tentu akan menjadi sangat mahal,” kata Sonny.

Namun, Sonny meminta agar semua pihak tidak panik meski kasus Covid-19 juga mulai naik. “Pertama dengan arahan bapak Presiden sudah jelas sekali ya, kita tidak perlu panik karena sebetulnya kita sudah belajar banyak ini, kita belajar banyak dari gelombang pertama di Januari- Februari 2021 dan gelombang kedua di Juni, Juli, Agustus 2021.”

Jadi, kata Sonny, belajar dari kenaikan kasus Covid-19 sebelumnya, sudah dilakukan antisipasi oleh pemerintah. “Pertama dalam hal deteksi, kedua dalam hal proteksi, yang ketiga dalam hal literasi. Itu kita gencarkan menerus.”

“Dan juga pemerintah sudah menyiapkan ya bagaimana kesiapan rumah sakit ya, termasuk obat-obatan, peralatan kesehatan, tenaga kesehatan dan seterusnya,” tegasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4662 seconds (0.1#10.140)