Tegaskan Kedaulatan di Selat Malaka, Indonesia Bangun Mercusuar di Pulau Karang Singa Bintan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah berencana membangun mercusuar di Pulau Karang Singa, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Pembangunan mercusuar di perbatasan ini sebagai tandakedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Rencana pembangunan mercusuar disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat kunjungan kerja ke Provinsi Kepulauan Riau, Kamis (13/01/2022). "Ini saya lihat belum ada tanda yang permanen, yang ada hanya buoy saja, (tanda navigasi) pelampung," kata Tito yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dalam siaran pers BNPP dikutip, Jumat (14/1/2022).
Tito mengatakan, jajarannya langsung berkoordinasi dengan para pihak terkait untuk segera membangun mercusuar sebagai salah satu tanda kedaulatan negara. "Mercusuarnya dibuat tahun ini, kita ingin tanda itu menunjukkan bahwa memang berdaulat di teritorial kita," katanya.
Mantan Kapolri ini mengatakan, kunjungan kerja kali ini bertujuan melihat langsung Karang Singa karena letaknya strategis di Selat Malaka dan masuk wilayah teritorial Indonesia.
Sebagai salah satu selat yang penting dan menjadi jalur perlintasan utama berbagai negara, Tito menilai Pulau Karang tersebut berada di "choke point" yang sangat penting. Karena itu harus dijaga dan diberi tanda bahwa Pulau Karang Singa merupakan wilayah NKRI.
Tito menilai menjaga kedaulatan negara merupakan tugas penting karena menyangkut wilayah teritorial yang berimplikasi pada banyak hal. Menjaga kedaulatan di batas terluar perlu dilakukan agar peristiwa semacam Sipadan-Ligitan tak kembali terulang.
Baca juga: Tinjau Perbatasan RI-Malaysia, KSAD Dudung Bakar Semangat Prajurit TNI
Sekretaris BNPP Restuardy Daud menambahkan bahwa mercusuar segera dibangun oleh Kemenhan tahun ini. Setelah itu disiapkan pengembangannya secara permanen oleh Kementerian Perhubungan.
Rencana pembangunan mercusuar disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat kunjungan kerja ke Provinsi Kepulauan Riau, Kamis (13/01/2022). "Ini saya lihat belum ada tanda yang permanen, yang ada hanya buoy saja, (tanda navigasi) pelampung," kata Tito yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dalam siaran pers BNPP dikutip, Jumat (14/1/2022).
Tito mengatakan, jajarannya langsung berkoordinasi dengan para pihak terkait untuk segera membangun mercusuar sebagai salah satu tanda kedaulatan negara. "Mercusuarnya dibuat tahun ini, kita ingin tanda itu menunjukkan bahwa memang berdaulat di teritorial kita," katanya.
Mantan Kapolri ini mengatakan, kunjungan kerja kali ini bertujuan melihat langsung Karang Singa karena letaknya strategis di Selat Malaka dan masuk wilayah teritorial Indonesia.
Sebagai salah satu selat yang penting dan menjadi jalur perlintasan utama berbagai negara, Tito menilai Pulau Karang tersebut berada di "choke point" yang sangat penting. Karena itu harus dijaga dan diberi tanda bahwa Pulau Karang Singa merupakan wilayah NKRI.
Tito menilai menjaga kedaulatan negara merupakan tugas penting karena menyangkut wilayah teritorial yang berimplikasi pada banyak hal. Menjaga kedaulatan di batas terluar perlu dilakukan agar peristiwa semacam Sipadan-Ligitan tak kembali terulang.
Baca juga: Tinjau Perbatasan RI-Malaysia, KSAD Dudung Bakar Semangat Prajurit TNI
Sekretaris BNPP Restuardy Daud menambahkan bahwa mercusuar segera dibangun oleh Kemenhan tahun ini. Setelah itu disiapkan pengembangannya secara permanen oleh Kementerian Perhubungan.
(abd)