Ganjar Sebut Pola Pengentasan Kemiskinan Ekstrem di Jateng Adalah Gotong Royong
loading...
A
A
A
BANYUMAS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambangi rumah Eyang Darsih di Kecamatan Cilongok, Kebumen pada Rabu (12/1/2021). Eyang Darsih mengaku tak menyangka rumahnya kedatangan orang nomor satu di Jawa Tengah.
“Mbah, niki griyane didandosi sae nggih? (Nek, ini rumahnya diperbaiki bagus ya?),” ujar Ganjar menyapa Darsih.
Darsih yang berada di depan rumahnya itu pun langsung tersipu malu saat bertemu Ganjar. Kepadanya, Darsih menyampaikan terima kasih karena telah dibantu perbaikan rumah.
Ganjar lalu meminta Darsih untuk mendampinginya melihat ke dalam rumah. Di situlah obrolan asyik terjadi. Usai melihat isi rumah, Ganjar bertanya pada Darsih soal keberadaan kasurnya. Namun darsih justru menjawab lebih suka tidur tanpa Kasur.
“Kulo remen mboten ngangge kasur pak. Nek nganggo kasur ora penak turune (saya lebih suka tidak pakai kasur pak. Kalau pakai kasur nggak enak tidurnya),” tutur Darsih.
“Nggihmpun milih, bade ditumbasaken kasur nopo didamelke jamban?,” tanya Ganjar.
“Jamban mawon,” sahut eyang Darsih lugas membuat suasana di rumahnya ger-geran.
Darsih merupakan salah satu keluarga penerima manfaat (KPM) yang masuk kategori kemiskinan ekstrem. Bantuan yang didapatnya adalah Rumah Sehat Layak Huni (RSLH). Selain Darsih, total terdapat tiga unit rumah di Kecamatan Cilongok yang mendapat bantuan serupa dari Pemprov Jateng.
Ganjar juga mengunjungi rumah Mbah Rimpen di Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Kebumen. Mbah Rimpen mendapat bantuan jambanisasi dan RTLH dari Pemprov Jateng dan dukungan CSR Sinarmas Grup.
“Jadi maksud saya, ketika kita bisa nengok satu persatu kita bisa mencatat warga kita. Jadi masalahnya satu persatu kita selesaikan. Kalau kita melihat RTLH-nya udah bagus begini ya Insyaallah kalau kita bicara dari sisi kemiskinan ekstrem maka kita selesaikan,” ujar Ganjar.
Ganjar mengatakan, pengentasan kemiskinan ekstrem (PKE) tidak cukup dan tidak akan selesai jika hanya berupa bantuan dari APBD Pemda dan Pemprov. Untuk itu, spirit gotong royong ditekankan Ganjar dalam penanganan PKE di Jateng.
“Pola kerja sama dengan keterlibatan BUMN, BUMD, swasta, baznas, warga juga membantu. mereka yang gotong royong juga ikhlas itu menurut saya bagian spirit gotong royong untuk membangun ini. Jadi tidak hanya sekadar APBD kabupaten sama provinsi tok ini nggak akan selesai sampai kapanpun,” tegasnya.
Gubernur Ganjar Pranowo melihat perbaikan RSLH milik Mbah Primpen, program penanggulangan kemiskinan ekstrim di Desa Karangkemiri, Pekuncen, Banyumas, Rabu (12/1).
“Mbah, niki griyane didandosi sae nggih? (Nek, ini rumahnya diperbaiki bagus ya?),” ujar Ganjar menyapa Darsih.
Darsih yang berada di depan rumahnya itu pun langsung tersipu malu saat bertemu Ganjar. Kepadanya, Darsih menyampaikan terima kasih karena telah dibantu perbaikan rumah.
Ganjar lalu meminta Darsih untuk mendampinginya melihat ke dalam rumah. Di situlah obrolan asyik terjadi. Usai melihat isi rumah, Ganjar bertanya pada Darsih soal keberadaan kasurnya. Namun darsih justru menjawab lebih suka tidur tanpa Kasur.
“Kulo remen mboten ngangge kasur pak. Nek nganggo kasur ora penak turune (saya lebih suka tidak pakai kasur pak. Kalau pakai kasur nggak enak tidurnya),” tutur Darsih.
“Nggihmpun milih, bade ditumbasaken kasur nopo didamelke jamban?,” tanya Ganjar.
“Jamban mawon,” sahut eyang Darsih lugas membuat suasana di rumahnya ger-geran.
Darsih merupakan salah satu keluarga penerima manfaat (KPM) yang masuk kategori kemiskinan ekstrem. Bantuan yang didapatnya adalah Rumah Sehat Layak Huni (RSLH). Selain Darsih, total terdapat tiga unit rumah di Kecamatan Cilongok yang mendapat bantuan serupa dari Pemprov Jateng.
Ganjar juga mengunjungi rumah Mbah Rimpen di Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Kebumen. Mbah Rimpen mendapat bantuan jambanisasi dan RTLH dari Pemprov Jateng dan dukungan CSR Sinarmas Grup.
“Jadi maksud saya, ketika kita bisa nengok satu persatu kita bisa mencatat warga kita. Jadi masalahnya satu persatu kita selesaikan. Kalau kita melihat RTLH-nya udah bagus begini ya Insyaallah kalau kita bicara dari sisi kemiskinan ekstrem maka kita selesaikan,” ujar Ganjar.
Ganjar mengatakan, pengentasan kemiskinan ekstrem (PKE) tidak cukup dan tidak akan selesai jika hanya berupa bantuan dari APBD Pemda dan Pemprov. Untuk itu, spirit gotong royong ditekankan Ganjar dalam penanganan PKE di Jateng.
“Pola kerja sama dengan keterlibatan BUMN, BUMD, swasta, baznas, warga juga membantu. mereka yang gotong royong juga ikhlas itu menurut saya bagian spirit gotong royong untuk membangun ini. Jadi tidak hanya sekadar APBD kabupaten sama provinsi tok ini nggak akan selesai sampai kapanpun,” tegasnya.
Gubernur Ganjar Pranowo melihat perbaikan RSLH milik Mbah Primpen, program penanggulangan kemiskinan ekstrim di Desa Karangkemiri, Pekuncen, Banyumas, Rabu (12/1).
(atk)