Survei: Elektabilitas Sandiaga Jadi Cawapres di 2024 Belum Tersaingi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Elektabilitas menteri pariwisata, ekonomi dan kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno sebagai calon wakil presiden (cawapres) belum tersaingi calon-calon lainnya. Hal itu terlihat dalam hasil survei yang dilakukan lembaga Indikator Politik Indonesia.
"Sandiaga Uno dinilai paling pantas sebagai calon wakil presiden, (elektabilitasnya) 25,0%," kata Burhanuddin dalam paparanny secara daring, Minggu (9/1/2022).
Di peringkat kedua, terdapat nama Ridwan Kamil dengan elektabilitas 15,3%. Disusul, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan elektabilitas 12,0%.
Selanjutnya, muncul nama Erick Thohir dengan elektabilitas 7,9%. Airlangga Hartarto 7,3%. Dan Khofifah Indar Parawansa sebesar 6,3%.
Sementara, Ketua DPR RI Puan Maharani elektabilitasnya sebagai cawapres masih berkisar 2,9%. Kemudian, muncul nama Mahfud MD dengan elektabilitasnya sebesar 2,1%. Selebihnya, masih di bawah kisaran 0 persen.
Untuk diketahui, survei Indikator ini dilakukan pada periode 6-11 Desember 2021 kemarin. Adapun, survei menggunakan metode multistage random sampling. Sementara, total sampel 2.020 responden dengan jumlah sapel basis sebanyak 1.220 orang tersebar proporsional di 34 provinsi serta dilakukan penambahan sebanyak 800 responden di Jawa Timur.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.220 responden memiliki toleransi kesahalan (margin of error) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
"Sandiaga Uno dinilai paling pantas sebagai calon wakil presiden, (elektabilitasnya) 25,0%," kata Burhanuddin dalam paparanny secara daring, Minggu (9/1/2022).
Di peringkat kedua, terdapat nama Ridwan Kamil dengan elektabilitas 15,3%. Disusul, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan elektabilitas 12,0%.
Selanjutnya, muncul nama Erick Thohir dengan elektabilitas 7,9%. Airlangga Hartarto 7,3%. Dan Khofifah Indar Parawansa sebesar 6,3%.
Sementara, Ketua DPR RI Puan Maharani elektabilitasnya sebagai cawapres masih berkisar 2,9%. Kemudian, muncul nama Mahfud MD dengan elektabilitasnya sebesar 2,1%. Selebihnya, masih di bawah kisaran 0 persen.
Untuk diketahui, survei Indikator ini dilakukan pada periode 6-11 Desember 2021 kemarin. Adapun, survei menggunakan metode multistage random sampling. Sementara, total sampel 2.020 responden dengan jumlah sapel basis sebanyak 1.220 orang tersebar proporsional di 34 provinsi serta dilakukan penambahan sebanyak 800 responden di Jawa Timur.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.220 responden memiliki toleransi kesahalan (margin of error) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(maf)