Cara Instan Pejabat dan Politisi Dongkrak Popularitas

Sabtu, 08 Januari 2022 - 09:30 WIB
loading...
A A A
Melihat fenomena pansos secara umum, Sosiolog yang juga Pembina LPAI Henny Adi Hermanoe menegaskan, panjat social yang dilakukan tentunya cenderung negatif. Karena tidak jarang pansos tersebut adalah nebeng dengan seseorang terkenal atau yang lainnya. Pasalnya bila ada pansos tidak jarang akan ada setingan yang kadang tidak masuk akal atau lainya. “Tujuannya pasti untukmenaikan yang beneg atau pansos,” katanya.

Selain itu, tidak jarang juga pansos yang dilakukan adalah dengan pamer foto juga pamer barang-barang mahal atau bagus, dampaknya tentunya akan kearah fans mereka. “sehingga mereka akan mencoba mendapatka barang yang sama, apalagi kalau mahal sehingga aka nada hal-hal yang tidak dimungkinkan,” tegasnya. Sehingga m m pansos akan menarik perhatian dimana hal itu menjadi salah satu tujuannya.

Hingga akhirnya fenomena pansos ditiru oleh anak-anak seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Demi sebuah konten yang membuat mereka terkenal, anak-anak menghentikan mobil atau truk hingga mebuat mereka celaka. “Karena anak tidak paham meniru orang yang sebelumnya, ada juga truk oleng dan sebagainya,” tuturnya. Hal tersebut dilakukan karena mereka melihat ada yang terkenal karena hal tersebut sehingga meraup keuntungan yang mengubah derajat sosial mereka.

Selain itu, dengan mendompleng nama seorang artis apalagi yang menunjukan prestasi maka mereka yang social climber merasa ikut terdongkrak statusnya.

“Yang paling utama adalah bila memang akan pansos harus melihat dampaknya. Jangan hanya ikut-ikutan,”tutupnya.
(ynt)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4386 seconds (0.1#10.140)