136 Orang Terpapar Omicron, Kemenkes Imbau WNI Tak Bepergian ke Negara Ini

Sabtu, 01 Januari 2022 - 15:19 WIB
loading...
136 Orang Terpapar Omicron, Kemenkes Imbau WNI Tak Bepergian ke Negara Ini
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengimbau kepada WNI untuk tidak bepergian ke luar negeri. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hingga saat ini total kasus Omicron di Indonesia menjadi 136. Angka ini didaparkan dari penambahan sebanyak 68 orang yang merupakan pelaku perjalanan luar negeri dan 11 merupakan Warga Negara Asing (WNA).

"Semua kasus merupakan pelaku perjalanan luar negeri, dengan asal negara kedatangan paling banyak dari Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan yang diterima, Sabtu (1/1/2022).

Dari 68 kasus konfirmasi Omicron, sebanyak 29 orang tidak memiliki gejala, 29 orang sakit dengan gejala ringan, 1 orang sakit dengan gejala sedang, dan 9 orang lainnya tanpa keterangan.

Baca juga: Studi: Dua Dosis Sinovac Tambah Booster Pfizer Masih Kurang Ampuh Lawan Omicron

Kemenkes mengimbau masyarakat menahan diri tidak bepergian ke negara-negara dengan transmisi penularan Omicron yang sangat tinggi. Negara-negara tersebut di antaranya Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.

"Jangan egois, harus bisa menahan diri untuk tidak bepergian dulu ke negara dengan transmisi penularan Covid-19 yang sangat tinggi seperti Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat. Kita harus bekerja sama melindungi orang terdekat kita dari tertular Covid-19. Mari kita menahan diri," kata Nadia.

Sementara itu, WHO memprediksi akan terjadi peningkatan kasus akibat Omicron dengan mempertimbangkan tingkat penularan dan risiko keparahan yang dimiliki. Namun peningkatan itu diiringi dengan tingkat penggunaan tempat tidur rumah sakit atau ICU yang lebih rendah dibandingkan dengan periode Delta.

Artinya varian Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi tapi dengan risiko sakit berat yang rendah. Walaupun begitu, masyarakat tetap harus waspada karena situasi dapat berubah dengan cepat. Oleh karena itu upaya pencegahan dan pengendalian, serta upaya mitigasi lainnya harus tetap berjalan.

Baca juga: 5 Negara dengan Kasus Omicron Terbanyak, Indonesia Nomor 4 di ASEAN
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2402 seconds (0.1#10.140)