Tahun Baru 2022, Muhammadiyah Berharap Elite Bangsa Berikan Teladan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah , Haedar Nashir menyambut datangnya Tahun Baru 2022 dengan semangat baru. Menurut dia, tahun baru harus menjadi momentum untuk memekarkan optimisme dan mempersempit pesimisme.
"Lalu, bagaimana memasuki tahun baru dengan semangat dan visi baru agar hidup ke depan lebih baik," ucap Haedar melalui keterangan tertulis, Sabtu (1/1/2022).
Haedar menuturkan, umat beragama dan para alim serta tokohnya diharapkan bisa menghadirkan pesan-pesan nilai dan ajaran keagamaan yang baik, damai, maju, menyatukan, dan mencerahkan.
"Jauhi pesan-pesan yang meresahkan dan membuka retak antarsesama. Kedepankan uswah hasanah agar umat mengikuti teladan terbaik dalam menjalani kehidupan. Jadilah pemandu dan suluh kehidupan yang menebar rahmat bagi semesta alam," jelas dia.
Haedar ingin semua komponen bangsa dapat menjalani hidup bermasyarakat dan berbangsa yang optimistis. Meski berhadapan dengan banyak masalah dan tantangan di tengah pandemi yang belum berakhir.
"Tumbuhkan sikap saling percaya antar warga dan elite bangsa meski dalam perbedaan apapun. Kembangkan sikap welas asih, saling peduli dan berbagi, serta merasa bersaudara satu sama lain," tuturnya.
Bagi Haedar, tahun baru menjadi momentum untuk menyisihkan rasa benci, saling merendahkan, dan aura permusuhan yang dapat menyeret pada perpecahan. Ia yakin bangsa ini bisa maju dan utuh bila mau hidup bersama di tengah keragaman.
"Bila ada perbedaan yang tajam tempuh dialog dan titik temu secara dewasa dan bermartabat, bukan dengan saling egois dan memaksakan kehendak. Mekarkan optimisme, persempit pesimisme, dan jalani kehidupan bersama dengan keseksamaan dan persatuan sebagai satu keluarga besar bangsa," terang Haedar.
Sejalan dengan itu, Haedar juga ingin para elite negeri dan tokoh wibawa mesti menjadi suri teladan di republik ini. Tebarkanlah kebajikan bagi khalayak. Hindari sikap dan pernyataan yang meresahkan publik agar negeri ini damai dan produktif.
"Lalu, bagaimana memasuki tahun baru dengan semangat dan visi baru agar hidup ke depan lebih baik," ucap Haedar melalui keterangan tertulis, Sabtu (1/1/2022).
Haedar menuturkan, umat beragama dan para alim serta tokohnya diharapkan bisa menghadirkan pesan-pesan nilai dan ajaran keagamaan yang baik, damai, maju, menyatukan, dan mencerahkan.
"Jauhi pesan-pesan yang meresahkan dan membuka retak antarsesama. Kedepankan uswah hasanah agar umat mengikuti teladan terbaik dalam menjalani kehidupan. Jadilah pemandu dan suluh kehidupan yang menebar rahmat bagi semesta alam," jelas dia.
Haedar ingin semua komponen bangsa dapat menjalani hidup bermasyarakat dan berbangsa yang optimistis. Meski berhadapan dengan banyak masalah dan tantangan di tengah pandemi yang belum berakhir.
"Tumbuhkan sikap saling percaya antar warga dan elite bangsa meski dalam perbedaan apapun. Kembangkan sikap welas asih, saling peduli dan berbagi, serta merasa bersaudara satu sama lain," tuturnya.
Bagi Haedar, tahun baru menjadi momentum untuk menyisihkan rasa benci, saling merendahkan, dan aura permusuhan yang dapat menyeret pada perpecahan. Ia yakin bangsa ini bisa maju dan utuh bila mau hidup bersama di tengah keragaman.
"Bila ada perbedaan yang tajam tempuh dialog dan titik temu secara dewasa dan bermartabat, bukan dengan saling egois dan memaksakan kehendak. Mekarkan optimisme, persempit pesimisme, dan jalani kehidupan bersama dengan keseksamaan dan persatuan sebagai satu keluarga besar bangsa," terang Haedar.
Sejalan dengan itu, Haedar juga ingin para elite negeri dan tokoh wibawa mesti menjadi suri teladan di republik ini. Tebarkanlah kebajikan bagi khalayak. Hindari sikap dan pernyataan yang meresahkan publik agar negeri ini damai dan produktif.