Kasus Penipuan Investasi Sunmod Rp1,3 Triliun, Bareskrim Tetapkan 4 Tersangka
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dit Tipideksus) Bareskrim Polri sejauh ini telah menetapkan empat orang sebagai tersangka dugaan penipuan investasi terkait program suntik modal (Sunmod) alat kesehatan (alkes) yang ditaksir merugikan korban senilai Rp1,3 triliun.
"Tersangka (ada empat) VAK (21), BS (32), DR (27) dan DA (26)," ujar Dir Tipideksus Bareskrim Brigjen Whisnu Hermawan kepada awak media, Jakarta, Senin (27/12/2021).
Whisnu menyebut untuk saat ini, penyidik Dit Tipideksus Bareskrim Polri terus melakukan penyidikan terhadap perkara tersebut. Di antaranya, masih terus melakukan pemeriksaan saksi dan tersangka.
"Melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan tersangka," kata Whisnu.
Sementara itu, Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengungkapkan bahwa DA merupakan suami dari tersangka DR. DR sebenarnya ditangkap bersamaan dengan DA di sebuah resort kawasan Bogor pada 21 Desember 2021 lalu.
Namun, ketika diciduk, DA belum resmi dijadikan tersangka. Tetapi, setelah diperiksa intensif yang bersangkutan diduga terlibat dan dinaikkan statusnya sebagai tersangka.
"Di sini dijelaskan ditangkap di sebuah resort di Bogor bersama suaminya atas nama DA," ucap Ramadhan terpisah.
Atas perbuatannya para tersangka disangka melanggar Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP atau Pasal 56 KUHP dan atau Pasal 46 ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan dan atau Pasal 105 dan atau Pasal 106 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dan atau Pasal 3 dan atau Pasal 4 dan atau Pasal 5 dan atau Pasal 6 Jo Pasal 10 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
"Tersangka (ada empat) VAK (21), BS (32), DR (27) dan DA (26)," ujar Dir Tipideksus Bareskrim Brigjen Whisnu Hermawan kepada awak media, Jakarta, Senin (27/12/2021).
Whisnu menyebut untuk saat ini, penyidik Dit Tipideksus Bareskrim Polri terus melakukan penyidikan terhadap perkara tersebut. Di antaranya, masih terus melakukan pemeriksaan saksi dan tersangka.
"Melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan tersangka," kata Whisnu.
Sementara itu, Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengungkapkan bahwa DA merupakan suami dari tersangka DR. DR sebenarnya ditangkap bersamaan dengan DA di sebuah resort kawasan Bogor pada 21 Desember 2021 lalu.
Namun, ketika diciduk, DA belum resmi dijadikan tersangka. Tetapi, setelah diperiksa intensif yang bersangkutan diduga terlibat dan dinaikkan statusnya sebagai tersangka.
"Di sini dijelaskan ditangkap di sebuah resort di Bogor bersama suaminya atas nama DA," ucap Ramadhan terpisah.
Atas perbuatannya para tersangka disangka melanggar Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP atau Pasal 56 KUHP dan atau Pasal 46 ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan dan atau Pasal 105 dan atau Pasal 106 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dan atau Pasal 3 dan atau Pasal 4 dan atau Pasal 5 dan atau Pasal 6 Jo Pasal 10 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
(kri)