Dukung Gerakan Buka Akses Pangan, FOI Gelar Anugerah Ibu Teladan II
loading...
![Dukung Gerakan Buka...](https://pict.sindonews.net/dyn/732/pena/news/2021/12/24/15/638177/dukung-gerakan-buka-akses-pangan-foi-gelar-anugerah-ibu-teladan-ii-yxa.jpeg)
Foodbank of Indonesia (FOI) menggelar Anugerah Ibu Teladan II pada Hari Ibu, 22 Desember 2021. FOTO/IST
A
A
A
JAKARTA - Foodbank of Indonesia (FOI) menggelar Anugerah Ibu Teladan II pada Hari Ibu, 22 Desember 2021. Penghargaan diberikan kepada relawan ibu hebat yang telah bergerak membuka akses pangan anak dan keluarga Indonesia.
Anugerah Ibu Teladan II terdiri dari dua jenis penghargaan. Pertama penghargaan kepada Ibu Teladan dan kedua, penghargaan kepada perusahaan/dunia usaha yang telah 3 tahun berturut-turut mendukung pergerakan FOI dalam membuka akses pangan.
Terdapat empat kategori dalam penghargaan Ibu Teladan yaitu, Penggerak Masyarakat, Akademisi/Peneliti, Dunia Usaha, dan Pemangku Kebijakan Publik. Penilaian dilakukan pada 9-11 Desember 2021 oleh juri independen, yaitu Guru Besar Antropologi FISIP Universitas Indonesia, Semiarto Aji; Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi IPB Prof Ahmad Sulaeman; dan Pendiri Foodbank of Indonesia, Hendro Utomo.
Baca juga: Kolaborasi BUMD DKI dan Borneofood Hadirkan Pangan Berkualitas
Hendro Utomo menjelaskan pentingnya peran ibu dalam memerangi kelaparan bagi masa depan Indonesia. Menurutnya, ibu adalah orang pertama yang memberikan gizi kepada anak-anaknya. Ibu juga merawat dan membesarkan anak-anaknya dengan kasih dan nilai-nilai kehidupan.
"Pada tanggal 22 Desember ini, tahun 1928, sebanyak 600 perempuan hadir berkongres di Yogya mendorong lahirnya sebuah bangsa, bangsa Indonesia. Sebanyak 4.454 ibu bergerak bersama FOI dalam Aksi 1000 Ibu Indonesia membuka akses pangan bagi anak-anak untuk masa depan Indonesia. Kita akan gerakkan terus sejuta ibu untuk bergerak menghapus kelaparan dan kurang gizi untuk masa depan Indonesia," kata Hendro.
Semiarto Aji Purwanto selaku juri dalam Anugerah Ibu Teladan II menyampaikan bahwa pergerakan ibu dalam membuka akses pangan merupakan sesuatu yang luar biasa. Dia berharap para ibu dapat melanjutkan upayanya dalam membuka akses pangan bagi keluarga dan komunitas.
"Sungguh sesuatu yang luar biasa menyaksikan cerita para ibu hebat ini membuka akses pangan. Dari sini bisa dilihat bahwa membuka akses pangan di komunitas bukan merupakan sesuatu yang sederhana. Lembaga dari luar, seperti Foodbank of Indonesia sekali pun, tidak akan dapat mewujudkan pergerakan ini tanpa adanya visi dan semangat berbagi para ibu. Saya menaruh harapan bahwa para ibu dapat melanjutkan perjuangannya dalam memperhatikan dan membuka akses pangan bagi anak dan keluarganya sendiri, komunitas, serta lansia dan masyarakat rentan yang kurang beruntung," katanya.
Baca juga: Basmin Mattayang Dorong Pemanfaatan Lumbung Pangan di Luwu
Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM Prof Eni Harmayani mendukung gerakan bersama membuka akses pangan bagi masyarakat rentan. Pangan mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan manusia, bahkan merupakan hak asasi manusia. Di dalam agama pun disebutkan bahwa orang yang mendustakan agama adalah mereka yang menghardik anak yatim dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.
Menurutnya, membuka akses pangan masyarakat rentan, seperti anak-anak, lansia, dan kaum dhuafa merupakan tanggung jawab yang hakiki bagi semua orang. Indonesia merupakan negara dengan biodiversitas yang tinggi, sehingga perlu bersinergi di semua kalangan masyarakat, baik akademisi, pemangku kebijakan, dan komunitas untuk membuka akses pangan bagi masyarakat rentan.
"Kami mengapresiasi kegiatan Anugerah Ibu Teladan yang diselenggarakan oleh Foodbank of Indonesia karena peran ibu sangat vital dalam membuka akses pangan bagi anak dan keluarga," katanya.
Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP Kementerian Kelautan dan Perikanan, Machmud berharapan para ibu Indonesia dapat memberikan makanan terbaik seperti ikan yang kaya nutrisi bagi keluarganya untuk menciptakan generasi unggul. "Anugerah kepada Ibu Teladan diharapkan dapat menginspirasi seluruh ibu di Indonesia untuk memberikan yang terbaik bagi keluarganya. Ikan dengan segala kelebihannya dibandingkan sumber protein lainnya, dapat menjadi pilihan bagi ibu untuk meningkatkan asupan gizi keluarga menuju terciptanya generasi tangguh dan unggul," katanya.
Anugerah Ibu Teladan II terdiri dari dua jenis penghargaan. Pertama penghargaan kepada Ibu Teladan dan kedua, penghargaan kepada perusahaan/dunia usaha yang telah 3 tahun berturut-turut mendukung pergerakan FOI dalam membuka akses pangan.
Terdapat empat kategori dalam penghargaan Ibu Teladan yaitu, Penggerak Masyarakat, Akademisi/Peneliti, Dunia Usaha, dan Pemangku Kebijakan Publik. Penilaian dilakukan pada 9-11 Desember 2021 oleh juri independen, yaitu Guru Besar Antropologi FISIP Universitas Indonesia, Semiarto Aji; Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi IPB Prof Ahmad Sulaeman; dan Pendiri Foodbank of Indonesia, Hendro Utomo.
Baca juga: Kolaborasi BUMD DKI dan Borneofood Hadirkan Pangan Berkualitas
Hendro Utomo menjelaskan pentingnya peran ibu dalam memerangi kelaparan bagi masa depan Indonesia. Menurutnya, ibu adalah orang pertama yang memberikan gizi kepada anak-anaknya. Ibu juga merawat dan membesarkan anak-anaknya dengan kasih dan nilai-nilai kehidupan.
"Pada tanggal 22 Desember ini, tahun 1928, sebanyak 600 perempuan hadir berkongres di Yogya mendorong lahirnya sebuah bangsa, bangsa Indonesia. Sebanyak 4.454 ibu bergerak bersama FOI dalam Aksi 1000 Ibu Indonesia membuka akses pangan bagi anak-anak untuk masa depan Indonesia. Kita akan gerakkan terus sejuta ibu untuk bergerak menghapus kelaparan dan kurang gizi untuk masa depan Indonesia," kata Hendro.
Semiarto Aji Purwanto selaku juri dalam Anugerah Ibu Teladan II menyampaikan bahwa pergerakan ibu dalam membuka akses pangan merupakan sesuatu yang luar biasa. Dia berharap para ibu dapat melanjutkan upayanya dalam membuka akses pangan bagi keluarga dan komunitas.
"Sungguh sesuatu yang luar biasa menyaksikan cerita para ibu hebat ini membuka akses pangan. Dari sini bisa dilihat bahwa membuka akses pangan di komunitas bukan merupakan sesuatu yang sederhana. Lembaga dari luar, seperti Foodbank of Indonesia sekali pun, tidak akan dapat mewujudkan pergerakan ini tanpa adanya visi dan semangat berbagi para ibu. Saya menaruh harapan bahwa para ibu dapat melanjutkan perjuangannya dalam memperhatikan dan membuka akses pangan bagi anak dan keluarganya sendiri, komunitas, serta lansia dan masyarakat rentan yang kurang beruntung," katanya.
Baca juga: Basmin Mattayang Dorong Pemanfaatan Lumbung Pangan di Luwu
Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM Prof Eni Harmayani mendukung gerakan bersama membuka akses pangan bagi masyarakat rentan. Pangan mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan manusia, bahkan merupakan hak asasi manusia. Di dalam agama pun disebutkan bahwa orang yang mendustakan agama adalah mereka yang menghardik anak yatim dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.
Menurutnya, membuka akses pangan masyarakat rentan, seperti anak-anak, lansia, dan kaum dhuafa merupakan tanggung jawab yang hakiki bagi semua orang. Indonesia merupakan negara dengan biodiversitas yang tinggi, sehingga perlu bersinergi di semua kalangan masyarakat, baik akademisi, pemangku kebijakan, dan komunitas untuk membuka akses pangan bagi masyarakat rentan.
"Kami mengapresiasi kegiatan Anugerah Ibu Teladan yang diselenggarakan oleh Foodbank of Indonesia karena peran ibu sangat vital dalam membuka akses pangan bagi anak dan keluarga," katanya.
Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP Kementerian Kelautan dan Perikanan, Machmud berharapan para ibu Indonesia dapat memberikan makanan terbaik seperti ikan yang kaya nutrisi bagi keluarganya untuk menciptakan generasi unggul. "Anugerah kepada Ibu Teladan diharapkan dapat menginspirasi seluruh ibu di Indonesia untuk memberikan yang terbaik bagi keluarganya. Ikan dengan segala kelebihannya dibandingkan sumber protein lainnya, dapat menjadi pilihan bagi ibu untuk meningkatkan asupan gizi keluarga menuju terciptanya generasi tangguh dan unggul," katanya.
(abd)