Soal PT 0%, Demokrat: Pilihan Capres Semakin Beragam dan Cegah Polarisasi

Rabu, 22 Desember 2021 - 13:36 WIB
loading...
Soal PT 0%, Demokrat:...
Anggota Komisi II Fraksi Demokrat DPR RI Anwar Hafid menilai PT 0% menjadi opsi terbaik di tengah iklim demokrasi yang terus tumbuh di Indonesia. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wacana soal Presidential Threshold (PT) 0% belakangan menjadi pembahasan yang cukup hangat di tengah masyarakat. Partai Demokrat (PD) menilai usulan tersebut layak dipertimbangkan karena baik bagi demokrasi Indonesia.

Anggota Komisi II Fraksi Demokrat DPR RI Anwar Hafid menilai PT 0% menjadi opsi terbaik di tengah iklim demokrasi yang terus tumbuh di Indonesia. Menurutnya, saat ini PT 20% membatasi ruang gerak partai politik (parpol) untuk mengusung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Akibatnya, masyarakat tidak memiliki banyak pilihan calon pemimpin nasional. Padahal, dengan semakin banyak pilihan maka opsi untuk mencari pemimpin bangsa yang terbaik semakin terbuka lebar.

"Opsi presidential threshold 0% ini layak dipertimbangkan dan mestinya menjadi bahan pertimbangan, karena lewat jalan tersebut kita membuka peluang besar bagi calon presiden beragam," ujarnya, Rabu (22/12/2021).

Baca juga: Soal Presidential Threshold 20%, Demokrat Teringat Upaya Jegal SBY

Di sisi lain, PT 0% juga bisa menjadi langkah pencegahan potensi terjadinya jebakan polarisasi dan segregasi politik negara. Sebab, belajar dari dua pilpres sebelumnya yang hanya memunculkan dua pasangan capres-cawapres mengakibatkan polarisasi yang luar biasa di tengah masyarakat. Hingga muncul istilah cebong dan kampret.

"Hal seperti ini tentu tidak kita inginkan terjadi lagi di kemudian hari. Perpecahan di antara anak bangsa itu benar-benar membahayakan. Mari kita selamatkan demokrasi kita. Saya yakin kalau cuma dua pasangan capres-cawapres lagi karena PT yang tinggi, potensi pembelahan akan terulang lagi," kata mantan bupati Morowali dua periode ini.

Baca juga: Desakan Revisi Presidential Threshold 20%, DPR: Mungkin Nanti

Tidak hanya Partai Demokrat, PKS juga menyuarakan hal senada. Sebelumnya, politikus PKS Mardani Ali Sera juga mendukung adanya usulan PT 0% demi membuka kontestasi yang adil dan memberi kesempatan bagi semua pihak untuk mencalonkan diri sebagai presiden. "Presidential threshold 20% ini membatasi arena kontestasi dan melimitasi peluang wujudnya kontestasi karya dan gagasan," ujar anggota Komisi II DPR tersebut kepada wartawan.

Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri bersuara agar syarat ambang batas pencapresan atau presidential threshold yang saat ini ditetapkan 20% bisa diturunkan menjadi 0%. Saran tersebut dusampaikan Firli karena berkaca dari kondisi-kondisi di daerah, banyak yang mengeluhkan soal mahalnya biaya pemilihan umum yang kemudian jadi alasan untuk melakukan korupsi.

Firli mengatakan KPK perlu bersikap dengan mengusulkan presidential threshold 0%. Menurutnya, hal itu termasuk sebagai upaya pemberantasan korupsi dari hulu. "Pada konteks ini, maka saya berpendapat bahwa jika PT 0% bisa membuat mahar politik parpol hilang dan biaya kampanye murah, sehingga pejabat terpilih lebih leluasa bekerja baik, ketimbang mikir korupsi untuk balik modal dan balas budi donatur, kenapa tidak PT ini 0%," katanya.

Menurutnya, jika memang biaya politik mendorong hasrat korupsi yang membabi buta bagi seluruh pejabat politik, maka harus segera ditangani akar persoalannya. Salah satunya presidential threshold 0%. Aturan mengenai PT 0% selama ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu. Untuk bisa mengubah PT menjadi 0% bisa dilakukan melalui revisi UU tersebut.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Megawati Sentil Kader...
Megawati Sentil Kader PDIP Babak Belur di Pemilu 2024
Demokrat Nilai Prabowo...
Demokrat Nilai Prabowo Tunjukkan Sikap Kemandirian sebagai Kepala Negara Bukan Presiden Boneka
Demokrat soal RUU Perampasan...
Demokrat soal RUU Perampasan Aset: Kami Makmum Aja di DPR
TNI AD Tegaskan Tak...
TNI AD Tegaskan Tak Ada Intervensi oleh Tentara di Kampus
Sesalkan Aksi Teror...
Sesalkan Aksi Teror Terhadap Wartawan Tempo, AHY Harap Isu Tak Melebar
Bergabung ke Demokrat,...
Bergabung ke Demokrat, Mantan Wasekjen PBB Optimistis Dongkrak Suara di Pemilu 2029
Perkuat Konsolidasi,...
Perkuat Konsolidasi, Partai Perindo: Maluku Jadi Titik Strategis Menangkan Pemilu 2029
Soroti Perkembangan...
Soroti Perkembangan Bangsa, Aktivis 98 Jabar Gelar Silaturahmi
AHY Umumkan Pengurus...
AHY Umumkan Pengurus Partai Demokrat 2025-2030
Rekomendasi
Lagi Perang, Pakistan...
Lagi Perang, Pakistan Mengamankan Pinjaman IMF Rp16,3 Triliun
Huawei dan Jejak Pengaruh...
Huawei dan Jejak Pengaruh China di Jantung Demokrasi Eropa
Hasil Belal Muhammad...
Hasil Belal Muhammad di UFC 315 Jadi Penentu Duel Ilia Topuria vs Islam Makhachev
Berita Terkini
Golkar Inisiasi Pembentukan...
Golkar Inisiasi Pembentukan Koalisi Permanen, Ini Tujuannya
Dua Saudara Tua: Sinergi...
Dua Saudara Tua: Sinergi Indonesia-Malaysia di KTT ASEAN Plus
Golkar Inisiasi Koalisi...
Golkar Inisiasi Koalisi Permanen, Nasdem: Bukan Ide Baru
2 Hakim Pemberi Vonis...
2 Hakim Pemberi Vonis Bebas Ronald Tannur Tak Ajukan Banding Hukuman 7 Tahun Penjara
Menag Nasaruddin Minta...
Menag Nasaruddin Minta Program Pendidikan Dilandasi Nilai-nilai Cinta
Mahasiswi ITB Pengunggah...
Mahasiswi ITB Pengunggah Meme Prabowo-Jokowi Ditahan di Bareskrim
Infografis
Makanan yang Baik untuk...
Makanan yang Baik untuk Kesehatan Otak dan Bisa Cegah Pikun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved