Kapal WNI Karam di Perairan Malaysia, Kemlu Minta Perbatasan Diperketat

Selasa, 21 Desember 2021 - 21:27 WIB
loading...
Kapal WNI Karam di Perairan...
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kemlu Judha Nugraha meminta perbatasan perairan dengan Malaysia diperketat. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha menanggapi kasus karamnya kapal yang membawa Warga Negara Indonesia (WNI) di Pantai Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor Bahru pada Rabu 15 Desember 2021.

“Kita concern dengan berulangnya kasus ini, karena ini bukan kasus yang pertama ada beberapa kasus yang terjadi sebelumnya dan memakan korban,” kata Judha kepada MNC Portal Indonesia (21/12/2021).

Judha mengatakan, Kemlu berkoordinasi dengan pemerintah Malaysia untuk memberlakukan penegakan hukum terhadap tenaga kerja asing ilegal. “Saat ini Kemlu perwakilan kita di Malaysia koordinasi dengan pihak otoritas setempat untuk memperketat penjagaan di sana termasuk penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab,” ujarnya.



Selain itu, Judha juga memaparkan upaya penanganan di hulu yakni pemerintah Indonesia juga saling berkoordinasi untuk memperketat pengawasan di perbatasan. “Kita juga sedang koordinasi untuk bisa memperkuat pengawasan di perbatasan termasuk penegakan hukum dengan pihak pihak yang memberangkatkan mereka secara ilegal,” ucapnya.

Kementerian Luar Negeri RI berkoordinasi dengan KJRI Johor Bahru untuk repatriasi jenazah ke Indonesia. “Kita akan segera pulangkan. Kemungkinan lewat jalur laut lewat Batam kita kerja sama BP2MI. Pakai kapal indonesia menjemput kesana,” tutupnya.



Sebelumnya, pihak berwenang Malaysia menangkap delapan WNI yang selamat dalam peristiwa karamnya kapal yang diduga membawa penumpang illegal di Pantai Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor Bahru pada Rabu 15 Desember 2021. "8 orang ditangkap dengan istilah PATI (Program Rekalibrasi Pendatang Tanpa Izin). Istilah PATI baru sampai di Malaysia dan baru mendarat atau ilegal," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan, Jakarta, Senin (20/12/2021).

Ramadhan yang akan dipromosikan sebagai Karo Penmas Divisi Humas Polri itu menuturkan, ketika kapal karam diketahui ada 50 orang. Saat ini, 11 orang dinyatakan meninggal dunia dan 14 orang selamat. Dari 14 orang, delapan di antaranya ditangkap. "Untuk WNI yang selamat dan tertangkap, saat ini masih dilaksanakan test Covid-19 di markas tentara Tanjung Sepang Kota Tinggi, kemudian diserahkan kepada imigrasi Malaysia. Sedangkan untuk WNI meninggal dibawa ke RS Sultan Ismail untuk diautopsi," ujar Ramadhan.

Dari jumlah penumpang itu, Ramadhan menyebut bahwa, otoritas Malaysia sampai dengan saat ini masih melakukan pencaharian terhadap 25 orang WNI tersebut. "Sedangkan sisanya ada 25 orang WNI lainnya dalam proses pencarian," ucap Ramadhan.

KJRI Johor Bahru membuka hotline pengaduan bagi keluarga dan masyarakat yang mencari informasi terkait insiden tersebut di nomor: +6016-7700378 atau +6017-7716866.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Wamen Christina: Kementerian...
Wamen Christina: Kementerian P2MI Siap Layani dan Lindungi Pekerja Migran
Di Forum Buruh Internasional,...
Di Forum Buruh Internasional, RI Dorong Perlindungan Pekerja di Tengah Ancaman Digital
Pemulangan 2 Jenazah...
Pemulangan 2 Jenazah WNI dari Taiwan Lancar, Uya Kuya: Perlihatkan Eratnya Solidaritas
DPR Yakin RUU P2MI Cegah...
DPR Yakin RUU P2MI Cegah Pekerja Migran Jadi Korban TPPO dan Perbudakan
Penampakan Bus Jemaah...
Penampakan Bus Jemaah Umrah Indonesia yang Kecelakaan hingga 6 Tewas di Arab Saudi
Serikat Pekerja Migran...
Serikat Pekerja Migran Apresiasi Pemulangan Korban Online Scam Myanmar
Wamen Christina Ungkap...
Wamen Christina Ungkap Banyak Peluang Kerja Sektor Kesehatan di Luar Negeri
554 WNI Korban Online...
554 WNI Korban Online Scam Dipulangkan, Menko Polkam: Pelaku TPPO Bakal Diproses Hukum
400 WNI Korban Eksploitasi...
400 WNI Korban Eksploitasi Online Scam Berhasil Keluar dari Myanmar
Rekomendasi
Pengakuan Santri Korban...
Pengakuan Santri Korban Bullying Senior di Pesantren, AMRM: Saya Ditendang Sebelum Dibakar
Performa Timnas Indonesia...
Performa Timnas Indonesia U-17 di Babak Grup Piala Asia U-17 2025: Garuda Sempurna!
Dahsyatnya Keutamaan...
Dahsyatnya Keutamaan Zikir Setelah Salat Subuh, Yuk Amalkan!
Berita Terkini
Kejagung Tetapkan 4...
Kejagung Tetapkan 4 Tersangka Suap Penanganan Perkara CPO, Ada Ketua PN Jaksel
5 jam yang lalu
Prabowo dan El-Sisi...
Prabowo dan El-Sisi Sepakat Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia dan Mesir
5 jam yang lalu
Prabowo Tegaskan Evakuasi...
Prabowo Tegaskan Evakuasi Warga Gaza Palestina Bukan Bentuk Relokasi
7 jam yang lalu
BMKG: Waspadai Cuaca...
BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem di Indonesia Timur Akibat Bibit Siklon Tropis
7 jam yang lalu
Group 2 Kopassus Gelar...
Group 2 Kopassus Gelar Sertijab Komandan Batalyon 22 dan 23, Ini Sosoknya
9 jam yang lalu
130 Orang Lolos Seleksi...
130 Orang Lolos Seleksi Calon Petugas Haji PPIH Arab Saudi 2025
10 jam yang lalu
Infografis
Kapal Selam Nuklir AS...
Kapal Selam Nuklir AS Muncul di Korea Selatan, Korea Utara Marah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved