Deteksi Omicron Lebih Cepat, Menkes: Kita Menggunakan Tes PCR dengan SGTF
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah terus melakukan upaya untuk mendeteksi kasus Omicron di Indonesia . Salah satunya selain dengan tes Whole Genome Sequencing (WGS), juga menggunakan tes PCR dengan S Gene Target Failure (SGTF).
“Apa yang kita lakukan? Selain dengan tes WGS, kita juga sudah menggunakan tes PCR dengan SGTF (S gene target failure) yang bisa lebih cepat mendeteksi,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Konferensi Pers secara virtual, Senin (20/12/2021).
Budi mengatakan bahwa tes PCR dengan SGTF bisa mendeteksi Omicron lebih cepat dalam waktu 4 sampai 6 jam saja. Sementara untuk WGS membutuhkan waktu sampai 5 hari.
“Karena tes PCR dengan SGTF berfungsi sebagai titer maka terjadi tidak 100% seperti WGS tapi kemungkinan besar bisa mendeteksi Omicron dalam waktu 4 sampai 6 jam saja. Sedangkan wgs membutuhkan hanya sampai 5 hari,” jelasnya.
Diketahui, saat ini kasus Omicron yang ada di Indonesia sebanyak 3 orang. Semuanya adalah imported case. “Jadi sudah terbukti, bahwa semua kasus ada di Indonesia adalah imported case, kasus yang masuk dari luar negeri adalah yang datang dari Nigeria pada tanggal 27 November.”
“Dan ini juga menunjukkan bahwa Alhamdulillah semua kasus terjadi di karantina, bisa kita tangkap di karantina sampai saat ini belum ada yang menyebar keluar,” tegas Budi.
“Apa yang kita lakukan? Selain dengan tes WGS, kita juga sudah menggunakan tes PCR dengan SGTF (S gene target failure) yang bisa lebih cepat mendeteksi,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Konferensi Pers secara virtual, Senin (20/12/2021).
Budi mengatakan bahwa tes PCR dengan SGTF bisa mendeteksi Omicron lebih cepat dalam waktu 4 sampai 6 jam saja. Sementara untuk WGS membutuhkan waktu sampai 5 hari.
“Karena tes PCR dengan SGTF berfungsi sebagai titer maka terjadi tidak 100% seperti WGS tapi kemungkinan besar bisa mendeteksi Omicron dalam waktu 4 sampai 6 jam saja. Sedangkan wgs membutuhkan hanya sampai 5 hari,” jelasnya.
Diketahui, saat ini kasus Omicron yang ada di Indonesia sebanyak 3 orang. Semuanya adalah imported case. “Jadi sudah terbukti, bahwa semua kasus ada di Indonesia adalah imported case, kasus yang masuk dari luar negeri adalah yang datang dari Nigeria pada tanggal 27 November.”
“Dan ini juga menunjukkan bahwa Alhamdulillah semua kasus terjadi di karantina, bisa kita tangkap di karantina sampai saat ini belum ada yang menyebar keluar,” tegas Budi.
(kri)