Soliditas Warga Amat Penting dalam Pembatasan Sosial Berskala Mikro

Selasa, 09 Juni 2020 - 09:41 WIB
loading...
A A A
Soliditas warga, menurut Efendi, terbentuk karena pemahaman bahwa Covid-19 adalah musuh bersama. Ia pun menegaskan kepada warganya untuk tidak memberikan stigma kepada pasien positif Covid-19 maupun warga berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP).

"Ini warga kita juga, sodara kita juga, siapa lagi kalau bukan kita yang mengurus mereka yang isolasi mandiri. Dengan mengisolasi mandiri, kita bersama-sama turut memutus rantai penyebaran Covid-19," ucapnya.

Efendi menyatakan, keterlibatan dan soliditas warga berperan penting dalam jalannya PSBM. Jika warga bahu-membahu, kata ia, PSBM dapat berjalan optimal, dan sebaran COVID-19 bisa dikendalikan di wilayahnya.

"PSBM ini cukup efektif dan substansi. Kami melacak dan mengisolasi warga yang punya kontak dengan pasien Covid-19. Kemudian, kami memenuhi kebutuhan dasar mereka. Mereka tidak boleh kemana-mana," ucapnya.

Per Senin (8/6/20), 143 warga yang hasil tesnya negatif sudah tidak menjalani isolasi mandiri, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, beserta Camat Cimahi Tengah, dan Lurah Karangmekar didampingi Danramil beserta Babinkamtibmas membuka akses jalan masuk bagi warga yang sebelumnya ditutup untuk isolasi.

Gugus Tugas Kota Cimahi melalui Ketua Harian mengeluarkan Surat Pemberitahuan Hasil Swab dan Surat Pemberitahuan Karantina Mandiri bagi 34 Jiwa yang kontak erat dengan penderita positif Covid-19, ditindaklajuti dengan Surat Keterangan Pemeriksaan dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi yang ditujukan untuk setiap warga.

Pelaksana Dinas Kesehatan Provinsi Jabar selaku Koordinator Lapangan PSBM Kota Cimahi, Karna Maryana, melaporkan, hasil tes swab pertama sudah keluar. Dari 177, dua warga dinyatakan positif Covid-19.

Hasil itu menjadi landasan bagi Gugus Tugas Kota Cimahi melakukan penyekatan dan menekan potensi kontak lokal Covid-19. Tujuannya supaya penularan COVID-19 dapat dikendalikan, dan ruang gerak SARS-CoV-2 dapat terlacak.

"34 warga yang memiliki kontak erat dengan dua orang yang dinyatakan positif akan menjalani isolasi mandiri selama 14 hari sampai 18 Juli dan kembali melakukan tes swab," kata Karna.

Sementara warga lainnya dapat berkegiatan dengan menerapkan protokol kesehatan, berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta tanggap dan peduli pada pandemi. Di samping itu, pemantauan dan pengawasan orang masuk dan keluar, serta pemeriksaan kesehatan dan rapid test periodik, akan dilakukan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1560 seconds (0.1#10.140)