Satgas: Kepatuhan Prokes di Desember Menurun Dibanding Bulan-Bulan Sebelumnya

Sabtu, 18 Desember 2021 - 14:51 WIB
loading...
Satgas: Kepatuhan Prokes...
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny B Harmadi mengatakan bahwa jika dibandingkan Desember tahun lalu, kepatuhan protokol kesehatan saat ini lebih baik. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny B Harmadi mengatakan bahwa jika dibandingkan Desember tahun lalu, kepatuhan protokol kesehatan saat ini lebih baik. Namun, lebih buruk dari bulan-bulan sebelumnya.

“Kepatuhan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan di Desember 2021 lebih baik daripada Desember 2020. Itu kabar baiknya. Tapi Desember 2021 lebih buruk daripada November 2021. November 2021 lebih buruk dari Oktober 2021,” ujarnya dalam Diskusi Polemik Trijaya dengan topik Heboh Omicron, Sabtu (18/12/2021).

Dia mengatakan bahwa sebenarnya pada bulan Juni, Juli, Agustus, September, hingga Oktober kepatuhan protokol kesehatan meningkat. Sementara itu memasuki bulan November kepatuhan protokol kesehatan mengalami penurunan.

“Kita rata-rata kepatuhannya di Oktober itu 8,3 secara skor. Jadi dari 1 sampai 10 itu kepatuhan memakai masker 8,3, bagus. Itu sangat bagus kalau penilaian persentase orang yang pakai masker bahkan sudah diatas 90%. Pakai masker termasuk ngantongin masker itu sudah 92%. Sebetulnya sudah sangat baik. Orang itu sudah terbiasa kok membawa masker, memakai masker tapi cara penggunaan yang baik dan benar itu diskor 8,3 tadi. Jadi sudah bagus,” paparnya.

Penurunan tersebut berlanjut hingga bulan ini. Di mana skor kepatuhan berada di angka 7,7 dari skala 10.

“Jadi dari 8,3 kepatuhan memakai masker turun menjadi 7,9. Eh di bulan Desember sampai tanggal 12 kemarin turun lagi di angka 7,7. Turun terus nih. Makanya kita ingin mendorong kepatuhan protokol kesehatan tetap baik,” tuturnya.

Sonny menduga rendahnya kasus konformasi saat ini membuat masyarakat merasa sudah tidak ada pandemi. Di mana saat ini kasus harian berada di kisaran 200 hingga 300 kasus per hari.

Selain itu ada juga masyarakat merasa sudah aman setelah divaksinasi. Padahal, menurutnya informasi tersebut kurang lengkap.

“Kan kami selalu menjelaskan bahwa kenapa vaksin harus dilengkapi dengan protokol kesehatan. Strategi utama kita kalau di dalam perang itu mencegah musuh masuk ke wilayah kita. Itu yang paling utama. Nah ini mencegah virus jangan masuk ke tubuh kita,” pungkasnya .
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1327 seconds (0.1#10.140)