Mencari Bunda Empu Mendongeng
loading...
A
A
A
baca juga: Mendongeng Dapat Membantu Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
Atau, tularkan Presiden Soekarno yang legendaris mampu berbicara minimal 10 bahasa; ada apa di balik nama Kusno, Karno, dan sapaan Bung (“bungkus-no” dan “bongkar-no”) untuk Indonesia. Gus Dur mempunyai indra keenam. Bob Sadino yang dulu hidup di kontrakan, masa tua menjadi miliarder. Ciputra yang awalnya biasa menjadi luar biasa. Akan tetapi, perlu dicatat: buanglah mitos berhalanya!
Solusi Nakal
Pola saji pustaka usang ini dikemas menjadi lima bab dan satu bundel lampiran dongeng. Lima bab tersebut mengulas “dunia nakal” si anak dan seni mendidik, titik ledak mendongeng, serta kritikan “mengapa” dongeng dianggap tidak penting dalam kurikulum. Titik lemahnya terletak pada buaian ala dongeng si kancil.
Moralitas si kancil adalah spiritualitas berhala kontemporer di tanah air Indonesia. Pustaka usang ini tidak berupaya membongkar kenakalan si kancil (baca: demitifikasi kancil), tetapi masih mengedepankan bahwa kancil itu fantasi. Kancil itu cuma dongengan. Dan dongeng itu penting, kudu dilestarikan. Nah!
baca juga: Inilah Dongeng-Dongeng yang Berhasil Dibuat oleh Member BTS
Jika mendongeng itu penting, dengan segera orang tua pun akan menampik “aku nggak bisa mendongeng, biar gurunya saja yang mendongeng, mengurusi anak sudah susah, diomongin nggak nurut, bagaimana mau mendongeng?” Nah, solusinya pustaka usang setebal 362 halaman ini memberikan bonus 100 dongeng yang berciri lokal, nasional, maupun internasional. Nah, ada bonus 100 dongeng. Dan unduhan nilai positif, kini justru sebaliknya, “Nak, sini Bunda bacakan dongeng...!” Asyiklah, sama-sama melek literasi.
Atau, tularkan Presiden Soekarno yang legendaris mampu berbicara minimal 10 bahasa; ada apa di balik nama Kusno, Karno, dan sapaan Bung (“bungkus-no” dan “bongkar-no”) untuk Indonesia. Gus Dur mempunyai indra keenam. Bob Sadino yang dulu hidup di kontrakan, masa tua menjadi miliarder. Ciputra yang awalnya biasa menjadi luar biasa. Akan tetapi, perlu dicatat: buanglah mitos berhalanya!
Solusi Nakal
Pola saji pustaka usang ini dikemas menjadi lima bab dan satu bundel lampiran dongeng. Lima bab tersebut mengulas “dunia nakal” si anak dan seni mendidik, titik ledak mendongeng, serta kritikan “mengapa” dongeng dianggap tidak penting dalam kurikulum. Titik lemahnya terletak pada buaian ala dongeng si kancil.
Moralitas si kancil adalah spiritualitas berhala kontemporer di tanah air Indonesia. Pustaka usang ini tidak berupaya membongkar kenakalan si kancil (baca: demitifikasi kancil), tetapi masih mengedepankan bahwa kancil itu fantasi. Kancil itu cuma dongengan. Dan dongeng itu penting, kudu dilestarikan. Nah!
baca juga: Inilah Dongeng-Dongeng yang Berhasil Dibuat oleh Member BTS
Jika mendongeng itu penting, dengan segera orang tua pun akan menampik “aku nggak bisa mendongeng, biar gurunya saja yang mendongeng, mengurusi anak sudah susah, diomongin nggak nurut, bagaimana mau mendongeng?” Nah, solusinya pustaka usang setebal 362 halaman ini memberikan bonus 100 dongeng yang berciri lokal, nasional, maupun internasional. Nah, ada bonus 100 dongeng. Dan unduhan nilai positif, kini justru sebaliknya, “Nak, sini Bunda bacakan dongeng...!” Asyiklah, sama-sama melek literasi.
(hdr)