Ali Masykur Musa: NU Siap Masuki Era Digital dan Teknokrasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum PP Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), Ali Masykur Musa mengatakan, NU harus melakukan pengembangan kapasitas (capacity building), baik secara kelembagaan maupun perorangan. Pengembangan dari sisi teknokrasi, skill, dan profesionalitas penting dilakukan agar tidak tertinggal oleh peradaban zaman.
Menurutnya, genarasi muda NU saat ini telah memiliki skill yang berbasis Teknologi Informasi (TI) dan profesional. Mereka sudah siap memasuki dunia profesional di berbagai bidang baik di pemerintahan, korporasi, maupun bisnis lainnya.
"ISNU sendiri kini sudah memiliki 634 Guru Besar dari berbagai disiplin ilmu, belum lagi lulusan S3 dan S2 yang sangat banyak," kata Ali Masykur Musa dalam webinar bertema 'NU Menuju Abad ke-2: Kemandirian dan Tehnokrasi untuk Peradaban Dunia' yang diselenggarakan Pimpinan Pusat ISNU, Jumat (17/12/2021).
Baca juga: Soal Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama, Kiai Sepuh Serahkan ke Rais Aam
Ali Masykur Musa menandaskan NU harus mengembangkan kepemimpinan modern yang ditandai dengan efektivitas pengelolaan organisasi, efisiensi anggaran, dan pengambilan keputusan. Kepemimpinan modern NU akan menunjukkan kemampuan kualitas pemimpin-pemimpin hasil kaderisasi yang dapat diterima dalam kepemimpinan nasional, daerah, dan di dunia profesional.
"Kepemimpinan modern NU di antaranya ditandai dengan disiplin, komprehensif, konsisten, inspiring dan senantiasa beradaptasi dengan perubahan. Hal ini sesuai dengan kaidah almukhafadhotul ala qodimissholih, walahdzubiljadidilashlah," katanya.
Dalam webinar ini, selain Ali Masykur Musa, pembicara laiannya adalah pengamat politik Fahry Ali dan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda. Substansi pemikiran yang berkembang dalam webinar ini akan menjadi usulan program kerja dan kebijakan NU ke depan dari ISNU.
Baca juga: Ketua Ikatan Habaib Nahdlatul Ulama Dukung Habib Luthfi Jadi Rais Aam PBNU
Menurutnya, genarasi muda NU saat ini telah memiliki skill yang berbasis Teknologi Informasi (TI) dan profesional. Mereka sudah siap memasuki dunia profesional di berbagai bidang baik di pemerintahan, korporasi, maupun bisnis lainnya.
"ISNU sendiri kini sudah memiliki 634 Guru Besar dari berbagai disiplin ilmu, belum lagi lulusan S3 dan S2 yang sangat banyak," kata Ali Masykur Musa dalam webinar bertema 'NU Menuju Abad ke-2: Kemandirian dan Tehnokrasi untuk Peradaban Dunia' yang diselenggarakan Pimpinan Pusat ISNU, Jumat (17/12/2021).
Baca juga: Soal Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama, Kiai Sepuh Serahkan ke Rais Aam
Ali Masykur Musa menandaskan NU harus mengembangkan kepemimpinan modern yang ditandai dengan efektivitas pengelolaan organisasi, efisiensi anggaran, dan pengambilan keputusan. Kepemimpinan modern NU akan menunjukkan kemampuan kualitas pemimpin-pemimpin hasil kaderisasi yang dapat diterima dalam kepemimpinan nasional, daerah, dan di dunia profesional.
"Kepemimpinan modern NU di antaranya ditandai dengan disiplin, komprehensif, konsisten, inspiring dan senantiasa beradaptasi dengan perubahan. Hal ini sesuai dengan kaidah almukhafadhotul ala qodimissholih, walahdzubiljadidilashlah," katanya.
Dalam webinar ini, selain Ali Masykur Musa, pembicara laiannya adalah pengamat politik Fahry Ali dan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda. Substansi pemikiran yang berkembang dalam webinar ini akan menjadi usulan program kerja dan kebijakan NU ke depan dari ISNU.
Baca juga: Ketua Ikatan Habaib Nahdlatul Ulama Dukung Habib Luthfi Jadi Rais Aam PBNU
(abd)