Beri Apresiasi, TNI AU Supervisi Pengembangan Pesawat Buatan Heri Suyanto
loading...
A
A
A
JAKARTA - TNI AU mengapresiasi langkah inovatif Heri Suyanto, warga Lamongan, Jawa Timur yang berhasil membuat sebuah pesawat terbang rakitan jenis short take off landing (STOL). TNI AU bakal mendampingi Heri Suyanto agar pesawat buatannya bisa mendapat sertifikat layak terbang .
"Mengapresiasi ya, kami juga sangat mendukung kreativitas Pak Suyanto, tugas kami adalah memotivasi dan mendampingi, agar pesawat mendapat sertifikasi kelaikan terbang," ujar Kadispenau Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah melalui keterangan tertulisnya, Jumat (17/12/2021).
Kendati demikian, TNI AU tidak memiliki berencana membeli atau meresmikan pesawat buatan pria lulusan STM yang tinggal di Desa Sumberagung, Kecamatan Modo itu.
"TNI AU tidak punya rencana membeli atau meresmikan keberadaan pesawat tersebut. Terhadap pesawat STOL, Lanud Wiriadinata Tasikmalaya, beberapa waktu yang lalu melakukan pendampingan dan memotivasi kreativitas yang dilakukan oleh Suyanto," katanya.
Lebih jauh disebutkan Indan, TNI AU amat mengapresiasi dan mendukung setiap bentuk kreativitas dan pengembangan minat kedirgantaraan masyarakat. Menurut dia, dukungan itu sebagai bentuk komitmen TNI AU dalam mendorong pengembangan dunia kedirgantaraan. "TNI AU sangat mendukung kreativitas masyarakat di bidang kedirgantaraan," ucapnya.
Dia mengatakan, sesuai amanat UU TNI, salah satu tugas TNI AU adalah melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan udara. Menurutnya, tugas ini salah satunya diimplementasikan dalam bentuk dukungan terhadap segala bentuk inovasi dan kreativitas masyarakat di bidang pemberdayaan wilayah pertahanan udara.
"Sebagai konsekwensinya, TNI AU melalui FASI, akan melakukan supervisi dan sosialisasi aturan-aturan penerbangan, agar operasionalnya dapat berlangsung dengan aman dan memenuhi standar keselamatan penerbangan sesuai aturan penerbangan yang berlaku," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Heri menjelaskan, pesawat jenis STOL itu memiliki spesifikSi panjang 7,3 meter dengan rentang sayap 9,5 meter serta tinggi 3,7 meter. Pesawat tersebut berkapasitas dua orang penumpang.
Pesawat ini dirakit oleh Heri di rumah istrinya di Ciamis, Jawa Barat. Selanjutnya setelah jadi dibawa pulang ke kampung rumahnya di Sumberagung dengan dinaikkan truk.
Pesawat tersebut merupakan pesawat latih atau pantau yang bisa terbang dengan ketinggian 10.000 kaki dengan kapasitas bahan bakar 75 lima liter.
"Mengapresiasi ya, kami juga sangat mendukung kreativitas Pak Suyanto, tugas kami adalah memotivasi dan mendampingi, agar pesawat mendapat sertifikasi kelaikan terbang," ujar Kadispenau Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah melalui keterangan tertulisnya, Jumat (17/12/2021).
Kendati demikian, TNI AU tidak memiliki berencana membeli atau meresmikan pesawat buatan pria lulusan STM yang tinggal di Desa Sumberagung, Kecamatan Modo itu.
"TNI AU tidak punya rencana membeli atau meresmikan keberadaan pesawat tersebut. Terhadap pesawat STOL, Lanud Wiriadinata Tasikmalaya, beberapa waktu yang lalu melakukan pendampingan dan memotivasi kreativitas yang dilakukan oleh Suyanto," katanya.
Lebih jauh disebutkan Indan, TNI AU amat mengapresiasi dan mendukung setiap bentuk kreativitas dan pengembangan minat kedirgantaraan masyarakat. Menurut dia, dukungan itu sebagai bentuk komitmen TNI AU dalam mendorong pengembangan dunia kedirgantaraan. "TNI AU sangat mendukung kreativitas masyarakat di bidang kedirgantaraan," ucapnya.
Dia mengatakan, sesuai amanat UU TNI, salah satu tugas TNI AU adalah melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan udara. Menurutnya, tugas ini salah satunya diimplementasikan dalam bentuk dukungan terhadap segala bentuk inovasi dan kreativitas masyarakat di bidang pemberdayaan wilayah pertahanan udara.
"Sebagai konsekwensinya, TNI AU melalui FASI, akan melakukan supervisi dan sosialisasi aturan-aturan penerbangan, agar operasionalnya dapat berlangsung dengan aman dan memenuhi standar keselamatan penerbangan sesuai aturan penerbangan yang berlaku," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Heri menjelaskan, pesawat jenis STOL itu memiliki spesifikSi panjang 7,3 meter dengan rentang sayap 9,5 meter serta tinggi 3,7 meter. Pesawat tersebut berkapasitas dua orang penumpang.
Pesawat ini dirakit oleh Heri di rumah istrinya di Ciamis, Jawa Barat. Selanjutnya setelah jadi dibawa pulang ke kampung rumahnya di Sumberagung dengan dinaikkan truk.
Pesawat tersebut merupakan pesawat latih atau pantau yang bisa terbang dengan ketinggian 10.000 kaki dengan kapasitas bahan bakar 75 lima liter.
(muh)