Konsolidasi Partai Jelang HUT PDIP, Hasto Sampaikan Pesan Megawati
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan PDIP akan membangun gerakan pemulihan total bangsa dari pandemi Covid-19 . Hal ini untuk melanjutkan kerja sukses Pemerintahan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin dalam menangani pandemi Covid-19.
Dia menjelaskan bahwa langkah ini sesuai perintah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Selama ini, Pemerintah Indonesia dinilai dunia telah sukses menangani pandemi. Bahkan Indonesia dinilai masuk ke dalam 10 besar negara yang terbaik dalam menangani pandemi Covid-19.
Nah, berkenaan dengan momentum HUT PDIP yang puncaknya dilaksanakan pada 10 Januari 2022, kerja keras pemerintah ini akan makin diperkuat. Megawati telah menetapkan perayaan HUT tersebut akan digelar dengan tema “Bangunlah Jiwa dan Badannya untuk Indonesia Raya”.
“Tema ini sangat relevan dengan kondisi pandemi. Dengan semangat bangun jiwa dan badannya ini, kita ingin ada pemulihan total," ujar saat membuka Konsolidasi DPC Pelopor Gelombang III yang digelar di Gedung Sekolah Partai, Lentengagung, Jakarta, Rabu (15/12/2021).
"Atas dasar hal tersebut, seluruh kegiatan HUT dirancang dengan menampilkan resep makanan pendamping beras, makanan sehat bergizi dengan harga terjangkau, obat-obatan herbal dan bagaimana desa dibangun sebagai pusat kemajuan peradaban di dalam melawan kemiskinan dan kebodohan. Selain hal tersebut, sepanjang peringatan HUT partai sampai akhir Mei 2022 seluruh kader Partai akan memelopori senam sehat jasmani,” sambung Hasto.
Senam sehat jasmani dengan spirit mensana in corpore sano akan dilakukan secara rutin, mengembleng fisik anggota dan kader partai, dan khususnya kaum muda Indonesia untuk berdisiplin dalam hidup sehat.
Dalam konteks itu pula, pemantapan DPC Pelopor ini menjadi penting. Karena dengan tema tersebut, Megawati meminta agar kader partai di seluruh Indonesia harus mulai aktif bergerak sejak sekarang. Yakni membangun optimisme rakyat dan menggelorakan semangat berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) di tengah-tengah rakyat.
“Juga harus aktif membangun karakter dan mental. Dengan menggerakkan semangat berdikari di bidang pangan dan senam jasmani maka rakyat akan hidup sehat. Tradisi minum jamu warisan nenek moyang juga akan dibangkitkan dengan sentuhan modernitas, namun menyehatkan,” papar Hasto.
Hasto lalu menyampaikan bahwa Megawati akan terus menyemangati para kader, termasuk mendoakan agar tak pernah lelah bergerak untuk rakyat. Setiap malam, kata Hasto, Megawati selalu berkontemplasi dan berzikir.
“Beliau selalu mendoakan kita sebagai satu-satunya partai Nasionalis Soekarnois, punya api perjuangan yang tak pernah padam,” ucap Hasto.
Ketua DPP PDIP Bidang Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat menambahkan bahwa dengan motivasi dari Megawati, seluruh kader partai tak boleh berhenti bergerak dan berkonsolidasi. Menyempurnakan seluruh tugas kepartaian yang ada.
“Mari sempurnakan seluruh tugas kepartaian kita. Baik dalam rekruitmen, pendidikan kader, dan komunikasi politik. Penggalangan, penyempurnaan organisasi. Pemimpin di semua harus tingkatkan soliditas. Semangat kolektivitas kepartaian harus kita kedepankan,” jelas Djarot.
Selain itu, Djarot mengatakan bahwa kader PDIP juga jangan lupa untuk terus melakukan nation and character building. Saat ini, Indonesia menghadapi berbagai tantangan geopolitik global.
Djarot menyebut sejumlah contoh. Dari ancaman perang di Laut China Selatan, intoleransi dan radikalisme. Djarot menekankan bahwa semuanya bukanlah ancaman kosong.
Maka semua kader PDIP harus tetap menimba ilmu dan mengasah kepemimpinan yang intelek. Sehingga selalu mempunyai solusi menghadapi ancaman aktual.
Selain itu, seperti selalu diingatkan oleh Megawati, Djarot mengatakan agar terus menggelorakan kebudayaan bangsa. Semua kader PDIP harus memastikan untuk melawan homogenisasi atau upaya penyeragaman. Sebab Indonesia adalah berwarna dan penuh keanekaragaman bangsa.
“Jadi Bu Mega selalu mengingatkan agar kebudayaan ini diperhatikan, jangan biarkan upaya penyeragaman yang mengikis semangat kebinekaan," tandas Djarot.
“Kita harus membangun identitas budaya kita, budaya nusantara yang khas Indonesia, bukan identitas Amerika atau Eropa, bukan identitas Timur Tengah,” imbuhnya.
Konsolidasi DPC Pelopor ini dilaksanakan dalam tiga gelombang sejak 10 Desember lalu. Selain Hasto dan Djarot, hadir juga Wasekjen Utut Adianto dan Arif Wibowo. Juga Ketua DPP PDIP Bambang “Patjul” Wuryanto dan Sri Rahayu.
Dia menjelaskan bahwa langkah ini sesuai perintah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Selama ini, Pemerintah Indonesia dinilai dunia telah sukses menangani pandemi. Bahkan Indonesia dinilai masuk ke dalam 10 besar negara yang terbaik dalam menangani pandemi Covid-19.
Baca Juga
Nah, berkenaan dengan momentum HUT PDIP yang puncaknya dilaksanakan pada 10 Januari 2022, kerja keras pemerintah ini akan makin diperkuat. Megawati telah menetapkan perayaan HUT tersebut akan digelar dengan tema “Bangunlah Jiwa dan Badannya untuk Indonesia Raya”.
“Tema ini sangat relevan dengan kondisi pandemi. Dengan semangat bangun jiwa dan badannya ini, kita ingin ada pemulihan total," ujar saat membuka Konsolidasi DPC Pelopor Gelombang III yang digelar di Gedung Sekolah Partai, Lentengagung, Jakarta, Rabu (15/12/2021).
"Atas dasar hal tersebut, seluruh kegiatan HUT dirancang dengan menampilkan resep makanan pendamping beras, makanan sehat bergizi dengan harga terjangkau, obat-obatan herbal dan bagaimana desa dibangun sebagai pusat kemajuan peradaban di dalam melawan kemiskinan dan kebodohan. Selain hal tersebut, sepanjang peringatan HUT partai sampai akhir Mei 2022 seluruh kader Partai akan memelopori senam sehat jasmani,” sambung Hasto.
Senam sehat jasmani dengan spirit mensana in corpore sano akan dilakukan secara rutin, mengembleng fisik anggota dan kader partai, dan khususnya kaum muda Indonesia untuk berdisiplin dalam hidup sehat.
Dalam konteks itu pula, pemantapan DPC Pelopor ini menjadi penting. Karena dengan tema tersebut, Megawati meminta agar kader partai di seluruh Indonesia harus mulai aktif bergerak sejak sekarang. Yakni membangun optimisme rakyat dan menggelorakan semangat berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) di tengah-tengah rakyat.
“Juga harus aktif membangun karakter dan mental. Dengan menggerakkan semangat berdikari di bidang pangan dan senam jasmani maka rakyat akan hidup sehat. Tradisi minum jamu warisan nenek moyang juga akan dibangkitkan dengan sentuhan modernitas, namun menyehatkan,” papar Hasto.
Hasto lalu menyampaikan bahwa Megawati akan terus menyemangati para kader, termasuk mendoakan agar tak pernah lelah bergerak untuk rakyat. Setiap malam, kata Hasto, Megawati selalu berkontemplasi dan berzikir.
“Beliau selalu mendoakan kita sebagai satu-satunya partai Nasionalis Soekarnois, punya api perjuangan yang tak pernah padam,” ucap Hasto.
Ketua DPP PDIP Bidang Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat menambahkan bahwa dengan motivasi dari Megawati, seluruh kader partai tak boleh berhenti bergerak dan berkonsolidasi. Menyempurnakan seluruh tugas kepartaian yang ada.
“Mari sempurnakan seluruh tugas kepartaian kita. Baik dalam rekruitmen, pendidikan kader, dan komunikasi politik. Penggalangan, penyempurnaan organisasi. Pemimpin di semua harus tingkatkan soliditas. Semangat kolektivitas kepartaian harus kita kedepankan,” jelas Djarot.
Selain itu, Djarot mengatakan bahwa kader PDIP juga jangan lupa untuk terus melakukan nation and character building. Saat ini, Indonesia menghadapi berbagai tantangan geopolitik global.
Djarot menyebut sejumlah contoh. Dari ancaman perang di Laut China Selatan, intoleransi dan radikalisme. Djarot menekankan bahwa semuanya bukanlah ancaman kosong.
Maka semua kader PDIP harus tetap menimba ilmu dan mengasah kepemimpinan yang intelek. Sehingga selalu mempunyai solusi menghadapi ancaman aktual.
Selain itu, seperti selalu diingatkan oleh Megawati, Djarot mengatakan agar terus menggelorakan kebudayaan bangsa. Semua kader PDIP harus memastikan untuk melawan homogenisasi atau upaya penyeragaman. Sebab Indonesia adalah berwarna dan penuh keanekaragaman bangsa.
“Jadi Bu Mega selalu mengingatkan agar kebudayaan ini diperhatikan, jangan biarkan upaya penyeragaman yang mengikis semangat kebinekaan," tandas Djarot.
“Kita harus membangun identitas budaya kita, budaya nusantara yang khas Indonesia, bukan identitas Amerika atau Eropa, bukan identitas Timur Tengah,” imbuhnya.
Konsolidasi DPC Pelopor ini dilaksanakan dalam tiga gelombang sejak 10 Desember lalu. Selain Hasto dan Djarot, hadir juga Wasekjen Utut Adianto dan Arif Wibowo. Juga Ketua DPP PDIP Bambang “Patjul” Wuryanto dan Sri Rahayu.
(kri)