Pemerintah Imbau Tidak ke Luar Negeri, AMPUH: Umrah Bukan Jalan-jalan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Afiliasi Mandiri Penyelenggara Umrah dan Haji (AMPUH) Abdul Azis merespons imbauan pemerintah untuk tidak ke luar negeri. Menurutnya, umrah merupakan perjalanan untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan berlibur akhir tahun.
"Iya berbeda karena pemerintah mengimbau untuk jalan-jalan berlibur dalam rangka hari Nataru. Namun umrah itu bukan jalan-jalan tapi pergi beribadah," kata Abdul saat dihubungi MNC Portal, Selasa (14/12/2021).
Terkait perjalanan umrah, Abdul menuturkan, Kementerian Agama (Kemenag) sudah mengatur sedemikian rupa agar penyelenggaraan tetap dilaksanakan dengan prosedur kesehatan yang sangat ketat. "Saya rasa pemerintah kita dan Arab Saudi punya visi yang sama, bagaimana agar supaya penyebaran Covid ini bisa ditangani sebaik mungkin sehingga tidak ada case (kasus) yang terjadi dari gerakan umrah ini," katanya.
Baca juga: Kementerian Haji Saudi Izinkan Jemaah 12 Tahun ke Atas Tunaikan Umrah
Menurutnya, sebelum berangkat dan setelah pulang umrah, jamaah umrah juga menjalani karantina yang cukup memakan waktu. "Di Indonesia sehari sebelum berangkat jamaah umrah sudah masuk karantina satu malam, sampai di Saudi mereka juga dikarantina tiga hari. Nanti kepulangan di Tanah Air dikarantina 10 hari, sehingga kemungkinan untuk tertular itu bisa diantisipasi sedini mungkin," ujarnya.
Abdul Aziz berharap hal ini dapat menjadi perhatian bersama baik dari sisi perekonomian maupun peningkatan spiritual umat Islam. "Banyak travel yang hampir semuanya tutup, mem-PHK karyawan, kalau saya hitung-hitung ada 10.000-an karyawan yang terdampak atas tidak berjalannya umrah. Kedua peningkatan nilai spiritual juga perlu dibangun yang berdampak kepada kehidupan sosial yang lebih sejahtera," katanya.
Baca juga: Visa Umrah Dibuka, KJRI Jeddah: Masih Ada PR Lagi soal Sertifikat Vaksin
"Iya berbeda karena pemerintah mengimbau untuk jalan-jalan berlibur dalam rangka hari Nataru. Namun umrah itu bukan jalan-jalan tapi pergi beribadah," kata Abdul saat dihubungi MNC Portal, Selasa (14/12/2021).
Terkait perjalanan umrah, Abdul menuturkan, Kementerian Agama (Kemenag) sudah mengatur sedemikian rupa agar penyelenggaraan tetap dilaksanakan dengan prosedur kesehatan yang sangat ketat. "Saya rasa pemerintah kita dan Arab Saudi punya visi yang sama, bagaimana agar supaya penyebaran Covid ini bisa ditangani sebaik mungkin sehingga tidak ada case (kasus) yang terjadi dari gerakan umrah ini," katanya.
Baca juga: Kementerian Haji Saudi Izinkan Jemaah 12 Tahun ke Atas Tunaikan Umrah
Menurutnya, sebelum berangkat dan setelah pulang umrah, jamaah umrah juga menjalani karantina yang cukup memakan waktu. "Di Indonesia sehari sebelum berangkat jamaah umrah sudah masuk karantina satu malam, sampai di Saudi mereka juga dikarantina tiga hari. Nanti kepulangan di Tanah Air dikarantina 10 hari, sehingga kemungkinan untuk tertular itu bisa diantisipasi sedini mungkin," ujarnya.
Abdul Aziz berharap hal ini dapat menjadi perhatian bersama baik dari sisi perekonomian maupun peningkatan spiritual umat Islam. "Banyak travel yang hampir semuanya tutup, mem-PHK karyawan, kalau saya hitung-hitung ada 10.000-an karyawan yang terdampak atas tidak berjalannya umrah. Kedua peningkatan nilai spiritual juga perlu dibangun yang berdampak kepada kehidupan sosial yang lebih sejahtera," katanya.
Baca juga: Visa Umrah Dibuka, KJRI Jeddah: Masih Ada PR Lagi soal Sertifikat Vaksin
(abd)