PVMBG Catat Hari ini Gunung Semeru Alami 2 Kali Guguran Awan Panas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG ) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Andiani mengungkapkan bahwa hari ini guguran awan panas di Gunung Semeru kembali terjadi. Guguran awan panas tersebut terjadi sebanyak dua kali.
"Semenjak kejadian guguran awan panas kemarin sore, guguran awan panas masih terjadi pada hari ini," kata Andiani dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Kementerian ESDM, Minggu (05/12/2021).
Andiani menjelaskan, guguran awan panas kali ini tercatat pada pukul 05.13 dan 10.00 WIB. Kali ini, intensitas guguran awan panas lebih rendah daripada yang terjadi, Sabtu (04/12/2021).
Baca juga: Guguran Awan Panas Gunung Semeru Berhenti, Status Masih Waspada
"Pada jam 05.13 WIB dan pada jam 10.00 WIB dengan intensitas dan jarak lintas yang lebih berkurang dari yang kemarin," katanya.
Menurutnya, awan panas terbentuk akibat penghancuran kubah atau lidah lava. Hal ini merupakan karakteristik dari Gunung Semeru.
"Kejadian awan panas guguran pada Gunung Semeru pada tanggal 4 Desember 2021 sebetulnya kejadian ini sudah dimulai sejak tanggal 1 Desember 2021. Saat itu terjadi awan panas guguran dengan jarak luncur 1.700 meter dari puncak atau 700 meter dari ujung aliran lava dengan arah luncuran ke tenggara," katanya.
Baca juga: PVMBG: Gunung Semeru Masih Berpotensi Keluarkan Awan Panas dan Lontaran Batuan Pijar
"Semenjak kejadian guguran awan panas kemarin sore, guguran awan panas masih terjadi pada hari ini," kata Andiani dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Kementerian ESDM, Minggu (05/12/2021).
Andiani menjelaskan, guguran awan panas kali ini tercatat pada pukul 05.13 dan 10.00 WIB. Kali ini, intensitas guguran awan panas lebih rendah daripada yang terjadi, Sabtu (04/12/2021).
Baca juga: Guguran Awan Panas Gunung Semeru Berhenti, Status Masih Waspada
"Pada jam 05.13 WIB dan pada jam 10.00 WIB dengan intensitas dan jarak lintas yang lebih berkurang dari yang kemarin," katanya.
Menurutnya, awan panas terbentuk akibat penghancuran kubah atau lidah lava. Hal ini merupakan karakteristik dari Gunung Semeru.
"Kejadian awan panas guguran pada Gunung Semeru pada tanggal 4 Desember 2021 sebetulnya kejadian ini sudah dimulai sejak tanggal 1 Desember 2021. Saat itu terjadi awan panas guguran dengan jarak luncur 1.700 meter dari puncak atau 700 meter dari ujung aliran lava dengan arah luncuran ke tenggara," katanya.
Baca juga: PVMBG: Gunung Semeru Masih Berpotensi Keluarkan Awan Panas dan Lontaran Batuan Pijar
(abd)