Alat Pemantauan Aktivitas Gunung Api di Halmahera Dicuri

Jum'at, 26 Juli 2024 - 16:10 WIB
loading...
Alat Pemantauan Aktivitas...
PVMBG melaporkan alat pemantauan aktivitas Gunung Api Gamkonora yang terletak di Halmahera Barat, Maluku Utara hilang. FOTO/DOK.PVMBG
A A A
JAKARTA - Pencurian alat pemantauan aktivitas gunung api kembali terjadi. Kali ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG ) melaporkan alat pemantauan aktivitas Gunung Api Gamkonora yang terletak di Halmahera Barat, Maluku Utara hilang.

"Telah dilakukan pengecekan pada stasiun kegempaan Gunung Gamkonora, Solar Panel, dan 1 unit Accu hilang pada tanggal 24 Juli 2024 dan ditemukan bekas pemotongan," tulis PVMBG lewat media sosial resminya, Jumat (26/7/2024).

PVMBG memastikan kejadian pencurian kali ini telah dilaporkan kepada pihak yang berwajib. "Kejadian tersebut sudah dilaporkan ke pihak berwajib. PVMBG mengimbau kepada semua elemen untuk bantu menjaga keberlangsungan peralatan pemantauan gunung api," ujarnya.



Kejadian pencurian alat pemantauan aktivitas Gunung Api bukan pertama kali terjadi. Terakhir, pencurian alat pemantauan terjadi di Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar). Bahkan, pencurian alat pemantauan aktivitas Gunung Api menjadi atensi Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin. Hal itu diungkapkan Wapres di sela menghadiri acara di Bali pada Rabu 6 Desember 2023, lalu.

Wapres meminta agar di tingkatkan pengamanan alat deteksi Gunung Marapi khususnya, ataupun gunung-gunung aktif di Indonesia lainnya. "Seperti dikatakan ada (alat) yang dicuri ya, itu supaya pengamanannya," ujarnya.

Wapres juga mendorong agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan PVMBG memperkuat kerja sama untuk memantau gunung api aktif di Indonesia. Sehingga, kata Wapres, jika gunung api berada pada status bahaya tidak ada lagi pendakian. Hal ini berkaca pada kejadian erupsi Gunung Marapi.

"(Tingkatkan) kerja sama antara BPBD dan mitigasi vulkanik (PVMBG) supaya mereka kerja sama untuk terus memantau jangan sampai nanti akan terjadi bahaya tidak ada warning untuk pelarangan. Nah ini jadi ke depan hal ini supaya lebih dibenahi, hal-hal yang bisa mencegah terjadinya pendakian di saat-saat terjadi yang bahaya," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1774 seconds (0.1#10.140)