Semeru, Gunung Api Berfrekuensi Letusan Tinggi Favorit Para Pendaki

Minggu, 05 Desember 2021 - 08:01 WIB
loading...
Semeru, Gunung Api Berfrekuensi...
Kendati dikenal sebagai salah satu gunung berapi paling aktif, Semeru tetap menjadi lokasi favorit bagi para pendaki. Foto/travelpromo.com
A A A
JAKARTA - Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Jawa Timur sekaligus di Pulau Jawa. Dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut, gunung berapi yang terletak di perbatasan Malang dan Lumajang ini juga tertinggi di Indonesia setelah Gunung Kerinci di Pulau Sumatera dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat.

Dikutip dari vsi.esdm.go.id, Gunung Semeru menampakkan bentuk kerucut yang sempurna jika dilihat dari arah selatan dan tenggara. Namun bentuk kerucut Gunung Semeru ini tidaklah sempurna betul karena bagian puncaknya mempunyai bentuk yang rumit. Hal ini disebabkan terjadinya perpindahan kawah dari barat laut ke arah tenggara.

Gunung Semeru memiliki puncak yang bernama Mahameru. Kawahnya bertipe kubah lava yang disebut dengan Jonggring Saloko. Bersama beberapa gunung lain, di antaranya Gunung Bromo, Gunung Batok, Gunung Widodaren, dan Gunung Watangan, Gunung Semeru masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Dengan daya tarik yang dimilikinya, Gunung Semeru menjadi tujuan pendakian favorit.



Di sepanjang tahun, Gunung Semeru selalu dikunjungi para pendaki, baik yang berasal dari dalam negeri maupun mancanegara. Bahkan pada beberapa tahun belakangan, pendaki yang jumlahnya bisa mencapai ribuan orang kerap memadati Gunung Semeru pada 17 Agustus untuk memperingati Hari Kemerdekaan. Lokasi yang disediakan pihak TNBTS untuk upacara bendera itu biasanya di Ranu Kumbolo, Ranu Pani, dan Kalimati.

Sebagai salah satu gunung api aktif di Indonesia, Gunung Semeru tergolong gunung dengan frekuensi letusan yang tinggi. Namun, sebagian besar letusannya berskala kecil dan tidak mendatangkan bahaya.

Umumnya letusan Gunung Semeru bertipe vulkanian dan strombolian. Ciri letusan vulkanian adalah letusan eksplosif yang menyemburkan material dari dalam magma, juga bongkahan batu di sekitar kawah. Sedangkan strombolian merupakan tipe letusan gunung api berenergi rendah.



Ketika terjadi letusan eksplosif, biasanya akan diikuti oleh aliran awan panas yang mengalir ke lembah-lembah yang lebih rendah, sesuai arah bukaan kawah. Arah bukaan kawah Gunung Semeru kini mengarah ke tenggara atau ke hulu Besuk Kembar, Besuk Bang, dan Besuk Kobokan.

Menurut catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Semeru meletus pertama kali pada tahun 1818 atau sekitar dua abad lalu. Hingga Desember 2021 ini, aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih terus terjadi.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2025 seconds (0.1#10.140)