Timsel Minta Bantuan 5 Institusi untuk Tahu Rekam Jejak Calon Anggota KPU-Bawaslu
loading...
Ketua Timsel Calon Anggota KPU-Bawaslu Juri Ardiantoro mengaku meminta bantuan lembaga lain untuk mendapatkan informasi yang lengkap mengenai calon anggota KPU-Bawaslu. Foto/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Seleksi calon anggota KPU dan calon anggota Bawaslu telah memasuki tahap akhir. Di mana saat ini terdapat 48 bakal calon yang akan menjalani seleksi tahap akhir yakni tes psikologi lanjutan (dinamika kelompok), tes kesehatan dan wawancara.
Terkait proses seleksi, Ketua Timsel Calon Anggota KPU-Bawaslu Juri Ardiantoro mengatakan pihaknya meminta bantuan lembaga lain untuk mendapatkan informasi yang lengkap. “Kami meminta bantuan kepada lembaga-lembaga negara yang memang memiliki kompetensi dan memiliki kewenangan untuk memberikan data dan informasi mengenai bakal calon ini,” katanya, Jumat (3/12/2021).
Juri mengatakan Timsel telah meminta bantuan kepada PPATK untuk memberikan informasi terkait transaksi keuangan dari setiap bakal calon anggota KPU dan Bawaslu. Selain itu pihaknya juga meminta bantuan kepada Polri untuk memberikan data-data terkait catatan kejahatan.
“Kemudian juga kami meminta bantuan kepada BNPT terkait dengan data-data komitmen kebangsaan dari setiap bakal calon ini. Kemudian juga BNN. Bahkan kami minta KPK, Kejaksaan. Semua dalam rangka untuk mendapatkan informasi dan data selengkap-lengkanya setiap bakal calon anggota KPU dan Bawaslu,” ungkapnya.
Dia mengatakan, adanya informasi dari berbagai lembaga tersebut diharapkan nama-nama yang akan diberikan kepada presiden adalah sosok-sosok yang kompeten dan berintegritas. “Supaya 14 calon anggota KPU dan 10 calon anggota Bawaslu yang akan kami kirim kepada presiden betul-betul orang yang tidak saja punya kompetensi tapi juga punya integritas yang kuat dan punya rekam jejak yang baik,” tuturnya.
Terkait proses seleksi, Ketua Timsel Calon Anggota KPU-Bawaslu Juri Ardiantoro mengatakan pihaknya meminta bantuan lembaga lain untuk mendapatkan informasi yang lengkap. “Kami meminta bantuan kepada lembaga-lembaga negara yang memang memiliki kompetensi dan memiliki kewenangan untuk memberikan data dan informasi mengenai bakal calon ini,” katanya, Jumat (3/12/2021).
Juri mengatakan Timsel telah meminta bantuan kepada PPATK untuk memberikan informasi terkait transaksi keuangan dari setiap bakal calon anggota KPU dan Bawaslu. Selain itu pihaknya juga meminta bantuan kepada Polri untuk memberikan data-data terkait catatan kejahatan.
“Kemudian juga kami meminta bantuan kepada BNPT terkait dengan data-data komitmen kebangsaan dari setiap bakal calon ini. Kemudian juga BNN. Bahkan kami minta KPK, Kejaksaan. Semua dalam rangka untuk mendapatkan informasi dan data selengkap-lengkanya setiap bakal calon anggota KPU dan Bawaslu,” ungkapnya.
Dia mengatakan, adanya informasi dari berbagai lembaga tersebut diharapkan nama-nama yang akan diberikan kepada presiden adalah sosok-sosok yang kompeten dan berintegritas. “Supaya 14 calon anggota KPU dan 10 calon anggota Bawaslu yang akan kami kirim kepada presiden betul-betul orang yang tidak saja punya kompetensi tapi juga punya integritas yang kuat dan punya rekam jejak yang baik,” tuturnya.
(cip)
Lihat Juga :
