Terkuat di Asia Tenggara, Ini Deretan Alutsista Tentara Nasional Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kekuatan yang dimiliki Tentara Nasional Indonesia (TNI) tak bisa dipandang sebelah mata. Saat ini kekuatan militer Indonesia berada di peringkat 16 dunia, dan terkuat di Asia Tenggara.
Berdasarkan situs Global Fire Power atau GFP, Indonesia memiliki sekitar 800.000 personel militer. Terdiri dari 400.000 anggota aktif dan sisanya anggota cadangan. Mereka terbagi dalam tiga matra, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Untuk mendukung tugas yang diembannya, TNI terus meningkatkan kualitas, baik dari sisi sumber daya manusia maupun kelengkapan alutsista (alat utama sistem persenjataan). Dari sekian alutsista yang dimiliki AD, AU, dan AL, berikut beberapa alutsista yang menjadi andalan TNI saat ini:
Baca juga: Mengerikan, Ini Kekuatan Militer di Bawah Kendali KSAD Jenderal Dudung Abdurachman
1. Tank Leopard 2Ri
Tank Leopard merupakan MBT atau main battle tank yang diproduksi di Jerman. Indonesia menggunakan beberapa tipe tank ini pada 2011, salah satunya tipe Revolution. Tank Leopard memiliki panjang 9,9 meter, lebar 3,75 meter, dan berat mencapai 60 ton. Beragam senjata terdapat di dalamnya, seperti meriam Rheinmettal kaliber 120 mm L44 dengan 42 peluru dan senjata pelengkap berupa MG3A1 2 X 7,62 mm yang berisi 4.750 peluru. Kini, TNI AD memiliki 2 varian tank Leopard, yakni jenis 24 AD sebanyak 42 unit dan jenis 2Ri sebanyak 61 unit.
2. Kapal Selam Alugoro 405
Alugoro-405 dibuat oleh PT PAL Indonesia dengan Pemerintah Korea Selatan melalui Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co.Ltd (DSME) dengan proses Transfer of Technology (TOT). Proses pembuatan memakan waktu sekitar 2 tahun, dimulai sejak 2017.
Kapal Selam Alugoro 405 berjenis Diesel Electric Submarine U209/1400 (KSDE U209 Chang Bogo Class), dengan panjang keseluruhan 61,3 meter. Laju kecepatan Alugoro 405 mencapai 21 knot ketika berada di bawah air. Kapal ini didesain dengan daya tahan lebih dari 30 tahun dan mampu membawa 40 kru dengan kemampuan jelajah hingga 50 hari.
Baca juga: Kekuatan Militer Indonesia di Mata Dunia: Jumlah Personel hingga Alutsista yang Dimiliki
3. Helikopter Bell 412EPI
TNI kembali mendapat kiriman dua helikopter tempur baru buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) pada Rabu (21/7/2021). Kapasitas helikopter Bell 412EPI mencapai 15 orang, dengan rincian 1 pilot dan 14 penumpang. Helikopter Bell 412EPI dilengkapi mesin Pratt & Whitney PT6T-9 Twin Pac, dengan tenaga take-off 13% lebih besar dibanding jenis mesin Bell-412EP.
Helikopter Bell 412EPI memiliki kemampuan Single Pilot IFR (SPIFR) dengan 4-axis stability and control. Sistem Avionics Helikopter Bell 412EPI sangat mudah disesuaikan dan dikonfigurasi untuk berbagai kebutuhan operasi dan customizing.
Kemampuan payload helikopter Bell 412EPI adalah 5.534 kg, dengan kapasitas bahan bakar 1.251 liter pada kecepatan jelajah 235 km per jam. Dalam waktu 4 jam, helikopter dapat terbang dengan jarak tempuh sejauh 687 km.
4. Kapal Cepat Rudal 60 M
KCR 60 M dirancang oleh Divisi Desain PT PAL Indonesia. KCR 60 M merupakan kapal perang hasil pengembangan dari kapal perang tipe Fast Patrol Boat (FPB) 57 Meter. Kapal perang ini dilengkapi dengan senjata kaliber 20 mm dan peluncur rudal. KCR mampu berlayar selama 5 hari dengan kecepatan jelajah 20 knots dan membawa 55 personel.
KCR 60 M ditugaskan untuk menjaga perbatasan wilayah laut. Kapal tipe ini juga dilirik beberapa negara, seperti Malaysia dan Filipina.
5. Jip Tempur P6 ATAV (All Terrain Assault Vehicle)
Jip tempur P6 ATAV merupakan kendaraan taktis buatan Indonesia, PT Sentra Surya Ekajaya (SSE). P6 ATAV dimiliki oleh Satuan Detasemen Bravo (Satbravo 90) Paskhas TNI AU. Sebagai kendaraan serbu, P6-ATAV dilengkapi dudukan untuk senjata, mulai dari upper gun mounting dan side gun mounting.
Sementara itu, empat ban P6 sanggup menahan terjangan proyektil. P6 ATAV menggunakan transmisi otomatis dengan dilengkapi kapasitas tangki bahan bakar sebesar 120 liter. Ketika kondisi bahan bakar penuh, P6 ATAV sanggup melaju sejauh 500 km. Kecepatan maksimum mencapai 120 km per jam.
6. Pesawat CN 235-220
Pesawat buatan Bandung ini mampu mengakomodasi 4 mission console, mendeteksi target yang kecil, dilengkapi dengan FLIR (Forward Looking Infrared) untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan target. Selain itu, juga mampu merekam situasi di sekitar wilayah terbang untuk evaluasi misi.
CN 235-220 mampu lepas landas pada jarak pendek, dengan kondisi landasan yang belum beraspal.
Pesawat ini memiliki sistem avionik terbaru modern dan Full Glass Cockpit, multihop Capability Fuel Tank. Dengan sistem ini pesawat tidak perlu mengisi ulang bahan bakar untuk melanjutkan penerbangan ke rute berikutnya. CN 235-220 dilengkapi quick change configuration, retractable landing gear, dan high wing configuration.
Sumber* Diolah dari berbagai sumber (Okezone, iNews)
Berdasarkan situs Global Fire Power atau GFP, Indonesia memiliki sekitar 800.000 personel militer. Terdiri dari 400.000 anggota aktif dan sisanya anggota cadangan. Mereka terbagi dalam tiga matra, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Untuk mendukung tugas yang diembannya, TNI terus meningkatkan kualitas, baik dari sisi sumber daya manusia maupun kelengkapan alutsista (alat utama sistem persenjataan). Dari sekian alutsista yang dimiliki AD, AU, dan AL, berikut beberapa alutsista yang menjadi andalan TNI saat ini:
Baca juga: Mengerikan, Ini Kekuatan Militer di Bawah Kendali KSAD Jenderal Dudung Abdurachman
1. Tank Leopard 2Ri
Tank Leopard merupakan MBT atau main battle tank yang diproduksi di Jerman. Indonesia menggunakan beberapa tipe tank ini pada 2011, salah satunya tipe Revolution. Tank Leopard memiliki panjang 9,9 meter, lebar 3,75 meter, dan berat mencapai 60 ton. Beragam senjata terdapat di dalamnya, seperti meriam Rheinmettal kaliber 120 mm L44 dengan 42 peluru dan senjata pelengkap berupa MG3A1 2 X 7,62 mm yang berisi 4.750 peluru. Kini, TNI AD memiliki 2 varian tank Leopard, yakni jenis 24 AD sebanyak 42 unit dan jenis 2Ri sebanyak 61 unit.
2. Kapal Selam Alugoro 405
Alugoro-405 dibuat oleh PT PAL Indonesia dengan Pemerintah Korea Selatan melalui Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co.Ltd (DSME) dengan proses Transfer of Technology (TOT). Proses pembuatan memakan waktu sekitar 2 tahun, dimulai sejak 2017.
Kapal Selam Alugoro 405 berjenis Diesel Electric Submarine U209/1400 (KSDE U209 Chang Bogo Class), dengan panjang keseluruhan 61,3 meter. Laju kecepatan Alugoro 405 mencapai 21 knot ketika berada di bawah air. Kapal ini didesain dengan daya tahan lebih dari 30 tahun dan mampu membawa 40 kru dengan kemampuan jelajah hingga 50 hari.
Baca juga: Kekuatan Militer Indonesia di Mata Dunia: Jumlah Personel hingga Alutsista yang Dimiliki
3. Helikopter Bell 412EPI
TNI kembali mendapat kiriman dua helikopter tempur baru buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) pada Rabu (21/7/2021). Kapasitas helikopter Bell 412EPI mencapai 15 orang, dengan rincian 1 pilot dan 14 penumpang. Helikopter Bell 412EPI dilengkapi mesin Pratt & Whitney PT6T-9 Twin Pac, dengan tenaga take-off 13% lebih besar dibanding jenis mesin Bell-412EP.
Helikopter Bell 412EPI memiliki kemampuan Single Pilot IFR (SPIFR) dengan 4-axis stability and control. Sistem Avionics Helikopter Bell 412EPI sangat mudah disesuaikan dan dikonfigurasi untuk berbagai kebutuhan operasi dan customizing.
Kemampuan payload helikopter Bell 412EPI adalah 5.534 kg, dengan kapasitas bahan bakar 1.251 liter pada kecepatan jelajah 235 km per jam. Dalam waktu 4 jam, helikopter dapat terbang dengan jarak tempuh sejauh 687 km.
4. Kapal Cepat Rudal 60 M
KCR 60 M dirancang oleh Divisi Desain PT PAL Indonesia. KCR 60 M merupakan kapal perang hasil pengembangan dari kapal perang tipe Fast Patrol Boat (FPB) 57 Meter. Kapal perang ini dilengkapi dengan senjata kaliber 20 mm dan peluncur rudal. KCR mampu berlayar selama 5 hari dengan kecepatan jelajah 20 knots dan membawa 55 personel.
KCR 60 M ditugaskan untuk menjaga perbatasan wilayah laut. Kapal tipe ini juga dilirik beberapa negara, seperti Malaysia dan Filipina.
5. Jip Tempur P6 ATAV (All Terrain Assault Vehicle)
Jip tempur P6 ATAV merupakan kendaraan taktis buatan Indonesia, PT Sentra Surya Ekajaya (SSE). P6 ATAV dimiliki oleh Satuan Detasemen Bravo (Satbravo 90) Paskhas TNI AU. Sebagai kendaraan serbu, P6-ATAV dilengkapi dudukan untuk senjata, mulai dari upper gun mounting dan side gun mounting.
Sementara itu, empat ban P6 sanggup menahan terjangan proyektil. P6 ATAV menggunakan transmisi otomatis dengan dilengkapi kapasitas tangki bahan bakar sebesar 120 liter. Ketika kondisi bahan bakar penuh, P6 ATAV sanggup melaju sejauh 500 km. Kecepatan maksimum mencapai 120 km per jam.
6. Pesawat CN 235-220
Pesawat buatan Bandung ini mampu mengakomodasi 4 mission console, mendeteksi target yang kecil, dilengkapi dengan FLIR (Forward Looking Infrared) untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan target. Selain itu, juga mampu merekam situasi di sekitar wilayah terbang untuk evaluasi misi.
CN 235-220 mampu lepas landas pada jarak pendek, dengan kondisi landasan yang belum beraspal.
Pesawat ini memiliki sistem avionik terbaru modern dan Full Glass Cockpit, multihop Capability Fuel Tank. Dengan sistem ini pesawat tidak perlu mengisi ulang bahan bakar untuk melanjutkan penerbangan ke rute berikutnya. CN 235-220 dilengkapi quick change configuration, retractable landing gear, dan high wing configuration.
Sumber* Diolah dari berbagai sumber (Okezone, iNews)
(abd)