Bubuk Penjernih Air Jadi Solusi Air Bersih bagi Pengungsi Banjir Sintang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sudah hampir satu bulan lamanya, banjir bandang menerjang Kalimantan Barat tepatnya di Kabupaten Sintang , Kabupaten Melawi dan Kabupaten Sekadau. Berdasarkan keterangan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD), sebanyak 14 kecamatan di Kabupaten Sintang dan 12 di Kabupaten Melawi terkena banjir dan kurang lebih 140 ribu warga mengungsi ke posko-posko pengungsian.
Banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter tersebut tidak hanya merusak rumah warga, namun menyebabkan terputusnya sejumlah akses jalan serta rusaknya infrastruktur air bersih. Hal tersebut mempersulit warga untuk mendapatkan bahan makanan dan air bersih yang layak dikonsumsi. Berdasarkan data dari Prokopim Kabupaten Sintang , sedikitnya 400 orang menderita berbagai jenis penyakit seperti gatal-gatal, diare, dispepsia, dan lain-lain akibat terbatasnya air bersih dan makanan.
Wilayah terdampak banjir ini juga meliputi 14 desa yang tergabung dalam Program Area Wahana Visi Indonesia (WVI) di Kabupaten Sintang dan Melawi. BPBD juga melaporkan bahwa sekitar 20.000 orang telah terkena dampak. Wahana Visi Indonesia telah menerima laporan bahwa sekitar 1.000 anak terdaftar yang tinggal di daerah tersebut juga terkena dampak banjir.
Untuk merespons situasi ini, WVI bekerja sama dengan pemerintah daerah dan BPBD menyalurkan bantuan dasar bagi warga yang terdampak banjir seperti makanan dan juga air bersih. Di bawah pengelolaan Program Kawasan Melsi (Melawi Sintang) dan Sekadau, WVI mendistribusikan paket water purifier yang berisi bubuk purifier dan peralatan penjernih air kepada warga terdampak. Dengan bubuk penjernih air tersebut, para pengungsi dapat memenuhi kebutuhan air bersihnya untuk minum, masak, mencuci dan lain sebagainya.
Bubuk penjernih air yang dikembangkan oleh P&G tersebut dibuat dengan dua bahan utama, yakni iron sulfate dan klorin. Kedua bahan tersebut berfungsi untuk menarik kotoran-kotoran dalam air dan membunuh bakteri berbahaya hanya dalam waktu 30 menit. Setiap empat gram bubuk tersebut mampu menjernihkan kurang lebih 10 liter air kotor, termasuk air dari luapan banjir. Pelarut kotoran ini sudah lolos uji laboratorium Kementerian Kesehatan, sehingga aman digunakan.
Wawan, salah satu warga Sintang yang mengungsi ke posko pengungsian WVI merasa bersyukur atas bantuan yang telah diberikan. “Sudah 2 minggu kami mengungsi dan belum ada bantuan satu pun yang datang kepada kami, bersyukur WVI hadir dan peduli dengan kami, kami hanya ingin diperhatikan untuk saat ini karena kami tidak bisa bekerja sementara kebutuhan makan sudah terbatas di warung," ungkap Wawan.
Selain distribusi makanan dan paket water purifier, WVI juga membuka Ruang Sahabat Anak bagi anak-anak yang terdampak bencana banjir. Di ruang ini, anak-anak mendapat pendampingan psikososial lewat berbagai kegiatan. Melalui respons banjir di wilayah Kalimantan Barat terutama Kabupaten Sintang, Kabupaten Melawi, dan Sekadau, sedikitnya 588 Kepala Keluarga terdampak banjir yang mendapat bantuan makanan. Selain itu, sebanyak 901 Kepala Keluarga juga telah mendapat bantuan dari kegiatan promosi kebersihan termasuk distribusi paket water purifier.
Pada tahun-tahun sebelumnya, Wahana Visi Indonesia melakukan respons di tingkat Program Area. Tahun ini, Wahana Visi Indonesia juga mendeklarasikan Tanggap Dinas Nasional Kategori 1 terhadap banjir Kalimantan Barat, dan tanggapan tersebut akan dilaksanakan di tingkat Program Wilayah. Bersama para mitra, WVI akan melanjutkan respons bencana banjir ini hingga bulan Januari 2022 mendatang.
Mari bergotong royong membantu korban banjir di Kalbar dengan memberikan donasi yang dapat disalurkan ke Rekening BCA 478-3019445 a/n Yayasan Wahana Visi Indonesia dengan kode ‘2’ di belakang nominal donasi (contoh: Rp500.002,-).
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi [email protected] atau WA ke nomor 0811156041.
Banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter tersebut tidak hanya merusak rumah warga, namun menyebabkan terputusnya sejumlah akses jalan serta rusaknya infrastruktur air bersih. Hal tersebut mempersulit warga untuk mendapatkan bahan makanan dan air bersih yang layak dikonsumsi. Berdasarkan data dari Prokopim Kabupaten Sintang , sedikitnya 400 orang menderita berbagai jenis penyakit seperti gatal-gatal, diare, dispepsia, dan lain-lain akibat terbatasnya air bersih dan makanan.
Wilayah terdampak banjir ini juga meliputi 14 desa yang tergabung dalam Program Area Wahana Visi Indonesia (WVI) di Kabupaten Sintang dan Melawi. BPBD juga melaporkan bahwa sekitar 20.000 orang telah terkena dampak. Wahana Visi Indonesia telah menerima laporan bahwa sekitar 1.000 anak terdaftar yang tinggal di daerah tersebut juga terkena dampak banjir.
Untuk merespons situasi ini, WVI bekerja sama dengan pemerintah daerah dan BPBD menyalurkan bantuan dasar bagi warga yang terdampak banjir seperti makanan dan juga air bersih. Di bawah pengelolaan Program Kawasan Melsi (Melawi Sintang) dan Sekadau, WVI mendistribusikan paket water purifier yang berisi bubuk purifier dan peralatan penjernih air kepada warga terdampak. Dengan bubuk penjernih air tersebut, para pengungsi dapat memenuhi kebutuhan air bersihnya untuk minum, masak, mencuci dan lain sebagainya.
Bubuk penjernih air yang dikembangkan oleh P&G tersebut dibuat dengan dua bahan utama, yakni iron sulfate dan klorin. Kedua bahan tersebut berfungsi untuk menarik kotoran-kotoran dalam air dan membunuh bakteri berbahaya hanya dalam waktu 30 menit. Setiap empat gram bubuk tersebut mampu menjernihkan kurang lebih 10 liter air kotor, termasuk air dari luapan banjir. Pelarut kotoran ini sudah lolos uji laboratorium Kementerian Kesehatan, sehingga aman digunakan.
Wawan, salah satu warga Sintang yang mengungsi ke posko pengungsian WVI merasa bersyukur atas bantuan yang telah diberikan. “Sudah 2 minggu kami mengungsi dan belum ada bantuan satu pun yang datang kepada kami, bersyukur WVI hadir dan peduli dengan kami, kami hanya ingin diperhatikan untuk saat ini karena kami tidak bisa bekerja sementara kebutuhan makan sudah terbatas di warung," ungkap Wawan.
Selain distribusi makanan dan paket water purifier, WVI juga membuka Ruang Sahabat Anak bagi anak-anak yang terdampak bencana banjir. Di ruang ini, anak-anak mendapat pendampingan psikososial lewat berbagai kegiatan. Melalui respons banjir di wilayah Kalimantan Barat terutama Kabupaten Sintang, Kabupaten Melawi, dan Sekadau, sedikitnya 588 Kepala Keluarga terdampak banjir yang mendapat bantuan makanan. Selain itu, sebanyak 901 Kepala Keluarga juga telah mendapat bantuan dari kegiatan promosi kebersihan termasuk distribusi paket water purifier.
Pada tahun-tahun sebelumnya, Wahana Visi Indonesia melakukan respons di tingkat Program Area. Tahun ini, Wahana Visi Indonesia juga mendeklarasikan Tanggap Dinas Nasional Kategori 1 terhadap banjir Kalimantan Barat, dan tanggapan tersebut akan dilaksanakan di tingkat Program Wilayah. Bersama para mitra, WVI akan melanjutkan respons bencana banjir ini hingga bulan Januari 2022 mendatang.
Mari bergotong royong membantu korban banjir di Kalbar dengan memberikan donasi yang dapat disalurkan ke Rekening BCA 478-3019445 a/n Yayasan Wahana Visi Indonesia dengan kode ‘2’ di belakang nominal donasi (contoh: Rp500.002,-).
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi [email protected] atau WA ke nomor 0811156041.
(zik)