Wapres: Masyarakat Indonesia Jadi Cermin Kerukunan Umat Beragama di Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kehadiran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dengan segala aktivitasnya, diharapkan menjadi inspirasi kerukunan umat beragama dunia. Demikian disampaikan Wakil Presiden ( Wapres ) Ma'ruf Amin.
Baca Juga: Wapres
Baca juga: Wapres Resmikan Pencanangan Kota Tomohon sebagai Kota Toleransi
Lebih lanjut Wapres menuturkan, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragama, sehingga kerukunan antarumat beragama sangat penting untuk dijaga. Sebab, hal tersebut merupakan unsur utama bagi terciptanya kerukunan nasional.
"Kerukunan umat beragama tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus senantiasa kita jaga dan kita pelihara," ungkapnya.
Oleh karena itu kata Wapres, majelis-majelis agama bersama pemerintah membentuk FKUB yang tugas utamanya adalah melakukan berbagai upaya dalam menjaga kerukunan antarumat beragama, baik dalam bentuk dialog maupun mediasi untuk mencegah terjadinya konflik atau menyelesaikan perselisihan.
"Saya memberikan apresiasi atas peran dan kontribusi FKUB sebagai media yang sangat efektif dalam membangun kerukunan, sekaligus menyelesaikan perselisihan atau konflik berlatar belakang agama," pujinya.
Namun demikian, Wapres tetap berpesan tantangan yang dihadapi FKUB sekarang ini dan ke depan semakin berat. Salah satunya tantangan era digital yang serba canggih dan informasi tersebar dengan cepat.
"Di antara informasi itu ada yang bersifat positif, tapi ada yang sifatnya negatif termasuk isu-isu yang dapat menimbulkan konflik antarumat beragama. Antara lain, melalui narasi konspiratif dan berita bohong (hoaks)," tuturnya.
Berita bohong itu sambung Wapres, berkembang lebih cepat seperti deret ukur dibandingkan dengan berita yang bersifat konfirmatif (pelurusan) yang diibaratkan seperti deret hitung.
"Di samping itu, sisi negatif dari teknologi informasi berbasis digital ini memiliki kemampuan yang disebut dengan kurasi algoritma. Menggiring setiap orang atau kelompok orang meyakini hanya terhadap informasi yang dipasok dari kelompoknya sebagai kebenaran. Sementara, kelompok lain berpedoman pada kebenaran yang diyakini kelompoknya sendiri," terangnya.
Hal ini menurut Wapres, mengakibatkan terjadinya keterbelahan sosial, termasuk keterbelahan antarumat beragama. "Ini adalah salah satu tantangan yang harus dijawab oleh FKUB agar kerukunan umat beragama tetap terjaga dan terpelihara," pesannya.
Baca Juga: Wapres
Baca juga: Wapres Resmikan Pencanangan Kota Tomohon sebagai Kota Toleransi
Lebih lanjut Wapres menuturkan, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragama, sehingga kerukunan antarumat beragama sangat penting untuk dijaga. Sebab, hal tersebut merupakan unsur utama bagi terciptanya kerukunan nasional.
"Kerukunan umat beragama tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus senantiasa kita jaga dan kita pelihara," ungkapnya.
Oleh karena itu kata Wapres, majelis-majelis agama bersama pemerintah membentuk FKUB yang tugas utamanya adalah melakukan berbagai upaya dalam menjaga kerukunan antarumat beragama, baik dalam bentuk dialog maupun mediasi untuk mencegah terjadinya konflik atau menyelesaikan perselisihan.
"Saya memberikan apresiasi atas peran dan kontribusi FKUB sebagai media yang sangat efektif dalam membangun kerukunan, sekaligus menyelesaikan perselisihan atau konflik berlatar belakang agama," pujinya.
Namun demikian, Wapres tetap berpesan tantangan yang dihadapi FKUB sekarang ini dan ke depan semakin berat. Salah satunya tantangan era digital yang serba canggih dan informasi tersebar dengan cepat.
"Di antara informasi itu ada yang bersifat positif, tapi ada yang sifatnya negatif termasuk isu-isu yang dapat menimbulkan konflik antarumat beragama. Antara lain, melalui narasi konspiratif dan berita bohong (hoaks)," tuturnya.
Berita bohong itu sambung Wapres, berkembang lebih cepat seperti deret ukur dibandingkan dengan berita yang bersifat konfirmatif (pelurusan) yang diibaratkan seperti deret hitung.
"Di samping itu, sisi negatif dari teknologi informasi berbasis digital ini memiliki kemampuan yang disebut dengan kurasi algoritma. Menggiring setiap orang atau kelompok orang meyakini hanya terhadap informasi yang dipasok dari kelompoknya sebagai kebenaran. Sementara, kelompok lain berpedoman pada kebenaran yang diyakini kelompoknya sendiri," terangnya.
Hal ini menurut Wapres, mengakibatkan terjadinya keterbelahan sosial, termasuk keterbelahan antarumat beragama. "Ini adalah salah satu tantangan yang harus dijawab oleh FKUB agar kerukunan umat beragama tetap terjaga dan terpelihara," pesannya.
(maf)