Andika Perkasa Hanya Menjabat 13 Bulan, Susaningtyas: Yang Penting Banyak Prestasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sesuai batasan usia pensiun, Jenderal Andika Perkasa akan menjabat panglima TNI selama 13 bulan. Tugasnya akan berakhir pada Desember 2022 pada usia 58 tahun. Itu dengan catatan bahwa Presiden Jokowi tidak memperpanjang masa jabatannya.
Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Kertopati berpendapat soal masa jabatan Andika yang hanya 13 bulan tersebut bukanlah masalah besar. Sebab tolok ukur dari sebuah kesuksesan bukan dinilai dari panjang pendeknya waktu menjabat.
"Kita tidak melihat lama atau tidaknya panglima TNI itu menjabat, biar sebentar tapi berprestasi jauh lebih baik dari pada lama tapi tak berprestasi tentunya," tutur Susaningtyas dalam dialog bersama MNC News, Rabu (17/11/2021).
Susaningtyas yakin Andika bakal mampu menunjukkan prestasi. Hal itu pun diperkuat dengan visi dan misi yang dipaparkan Andika dinilainya sebagai bukti keseriusan sebagai panglima TNI. Visi dari Andika yaitu TNI Adalah Kita, misinya terdiri dari 3 poin yang dijabarkan dalam delapan program turunan.
"Dari visi dan misi yang disampaikan Panglima TNI baru Jenderal TNI Andika Perkasa di Komisi I DPR, kita boleh berharap banyak jadi seperti halnya perbaikan hubungan dan interoperabilitas dengan tiga matra yang ada. Lalu kemudian institusi yang ada khususnya dengan Kemenhan tentu menjadi satu atensi dari Jenderal Andika Perkasa," ujarnya
"Kemudian penekanan pada sistem siber, lalu OMP OMSP dan juga interoperabilitas serta pembangunan SDM TNI melalui pendidikan dan latihan itu juga menjadi perhatian darinya," tambahnya.
Nuning itu mengatakan, dalam penanganan Covid-19, Andika Perkasa sudah tidak bisa diragukan lagi keseriusannya. Sebab, ketika di awal pandemi ini menyerang, dirinya bersama BIN dan produsen-produsen mencoba membuat obat yang menjadi terobosan.
"Berarti yang bersangkutan sangat atensi kepada ancaman baru seperti halnya Covid-19. Kiranya kita mengetahui peperangan sekarang ini kan yang akan kita hadapi adalah perang hybrida, ada militer dan non militer. Dalam non militer ada perang nubika tentu hal ini menjadi satu atensi yang harus ditekankan di dalam perannya sebagai Panglima TNI," jelasnya.
Dia menjelaskan, sebagai seorang Panglima TNI, yang harus dimiliki sedikitnya adalah tiga hal, antara lain wibawa di dunia internasional, manajemen pertahanan yang baik dan diplomasi. Menurut dia, ketiga poin itu telah ada dalam diri eks Pangkostrad tersebut.
"Seorang Panglima TNI itu harus memiliki kewibawaan di tingkat internasional, memiliki kemampuan manajemen pertahanan dan diplomasi militer yang baik. Saya yakin Jenderal Andika memiliki hal itu. Oleh karenanya saya merasa bahwa presiden telah melakukan keputusan yang tepat dengan memilih andika perkasa sebagai Panglima TNI," paparnya.
Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Kertopati berpendapat soal masa jabatan Andika yang hanya 13 bulan tersebut bukanlah masalah besar. Sebab tolok ukur dari sebuah kesuksesan bukan dinilai dari panjang pendeknya waktu menjabat.
"Kita tidak melihat lama atau tidaknya panglima TNI itu menjabat, biar sebentar tapi berprestasi jauh lebih baik dari pada lama tapi tak berprestasi tentunya," tutur Susaningtyas dalam dialog bersama MNC News, Rabu (17/11/2021).
Baca Juga
Susaningtyas yakin Andika bakal mampu menunjukkan prestasi. Hal itu pun diperkuat dengan visi dan misi yang dipaparkan Andika dinilainya sebagai bukti keseriusan sebagai panglima TNI. Visi dari Andika yaitu TNI Adalah Kita, misinya terdiri dari 3 poin yang dijabarkan dalam delapan program turunan.
"Dari visi dan misi yang disampaikan Panglima TNI baru Jenderal TNI Andika Perkasa di Komisi I DPR, kita boleh berharap banyak jadi seperti halnya perbaikan hubungan dan interoperabilitas dengan tiga matra yang ada. Lalu kemudian institusi yang ada khususnya dengan Kemenhan tentu menjadi satu atensi dari Jenderal Andika Perkasa," ujarnya
"Kemudian penekanan pada sistem siber, lalu OMP OMSP dan juga interoperabilitas serta pembangunan SDM TNI melalui pendidikan dan latihan itu juga menjadi perhatian darinya," tambahnya.
Nuning itu mengatakan, dalam penanganan Covid-19, Andika Perkasa sudah tidak bisa diragukan lagi keseriusannya. Sebab, ketika di awal pandemi ini menyerang, dirinya bersama BIN dan produsen-produsen mencoba membuat obat yang menjadi terobosan.
"Berarti yang bersangkutan sangat atensi kepada ancaman baru seperti halnya Covid-19. Kiranya kita mengetahui peperangan sekarang ini kan yang akan kita hadapi adalah perang hybrida, ada militer dan non militer. Dalam non militer ada perang nubika tentu hal ini menjadi satu atensi yang harus ditekankan di dalam perannya sebagai Panglima TNI," jelasnya.
Dia menjelaskan, sebagai seorang Panglima TNI, yang harus dimiliki sedikitnya adalah tiga hal, antara lain wibawa di dunia internasional, manajemen pertahanan yang baik dan diplomasi. Menurut dia, ketiga poin itu telah ada dalam diri eks Pangkostrad tersebut.
"Seorang Panglima TNI itu harus memiliki kewibawaan di tingkat internasional, memiliki kemampuan manajemen pertahanan dan diplomasi militer yang baik. Saya yakin Jenderal Andika memiliki hal itu. Oleh karenanya saya merasa bahwa presiden telah melakukan keputusan yang tepat dengan memilih andika perkasa sebagai Panglima TNI," paparnya.
(muh)