Jangan Lupakan DBD!

Sabtu, 13 November 2021 - 06:14 WIB
loading...
Jangan Lupakan DBD!
Masyarakat diimbau waspada terhadap penyakit DBD. FOTO/Ilustrasi
A A A
Waspada kasus demam berdarah dengue (DBD)! Sekilas kalimat bernada
peringatan tersebut klise karena penyakit yang disebabkan nyamuk aedes
aegypti itu sudah biasa karena menjadi bagian dari realitas sosial
negara tropis seperti Indonesia. Namun, jika menilik dari bahayanya
yang diakibatkan selama ini, tidak ada alasan bagi siapapun untuk
terus mengingatkan.

Upaya menggugah kesadaran akan ancaman DBD saat ini memang
urgen. Pasalnya, di awal musim penghujan ini, konsentrasi masyarakat
lebih tertuju pada pontensi bencana hidrologi seperti banjir, banjir
bandang, tanah longsor dan bencana lain yang biasa terjadi selama
musim penghujan.

Di sisi lain, konsentrasi masyarakat selama hampir dua tahun
ini terkuras habis pada upaya menghadapi pandemi covid-19. Kondisi
demikian pun secara tidak langsung menegasikan fakta adanya ancaman
penyakit lain yang sejatinya tidak kalah membahayakan.

Dalam kondisi pandemi Covid-19 yang tengah melandai, masyarakat
terkesan ingin rehat dari berbagai pikiran dan kesibukan tentang
penyakit sebagai upaya melepaskan trauma yang dialami. Euforia yang
muncul bukan hanya tertuju pada upaya membebaskan dari dari segala
beban tentang Covid-19, tapi juga penyakit lain seperti DBD.

DBD memang bukanlah satu-satunya penyakit yang biasa
menyertai datangnya musim hujan. Penyakit lain di antaranya
leptospirosis yang dipicu bakteri leptospira yang disebarkan melalui
air kencing tikus. Bakteri leptospira dapat menginfeksi manusia lewat
kulit, khususnya jika ada luka. Selain itu ada juga malaria.

Namun di antara penyakit tersebut, DBD memang perlu mendapat
perhatian karena bisa menimbulkan pandemi dan mengakibakan korban jiwa
yang tidak sedikit. Bila Covid-19 relatif hanya membahayakan orang
yang memiliki kormobid, DBD bisa berakibat fatal pada siapapun jika
terlambat mendapat penanganan dari dokter. Bahkan pada 2016 dan 2019,
22 provinsi harus berstatus KLB akibat tingginya kasus DBD.

Bukan hanya itu. Dalam satu kurun tertentu, kasus kematian
akibat DBD lebih tinggi dibanding kasus Covid-19. Hal ini terjadi pada
Januari hingga Maret 2020.Pada fase tersebut, angka kematian akibat
DBD mencapai 251 jiwa, sedangkan kematian akibat Covid-19 sebanyak 122
jiwa. Yang memprihatinkan, fakta tersebut seolah tidak bermakna karena
tenggelam oleh hingar-bingar pandemic.

Sebelum musim penghujan datang pun, DBD sudah menebar
ancaman. Mengutip data Kemenkes, misalnya, hingga 14 Juni 2021,
total kasus DBD sudah mencapai 16.320 kasus.Jumlah ini meningkat
sebanyak 6.417 kasus jika dibandingkan total kasus DBD pada 30 Mei
yang hanya 9.903 kasus. Jumlah kematian akibat DBD pun meningkat dari
98 kasus pada akhir Mei hingga menjadi 147 kasus pada 14 Juni 2021.

Berpijak pada fakta-fakta tersebut, pemerintah dan semua
lapisan masyarakat hendaknya tidak menutup fakta tentang ancaman DBD.
Dari sisi pemerintah hendaknya segera menggencarkan sosialiasi dalam
menghadapi DBD, baik melalui media massa maupun sosialiasi langsung
yang dilakukan hingga di strata pemerintahan terendah.

Adapun masyarakat juga tidak bisa menyepelekan dengan
melihat kondisi lingkungan sekitar apakah ada genangan air yang
menjadi tempat nyaman bagi nyamuk aedes aegypti untuk beranak-pinak.
Beberapa tempat yang biasanya menjadi sarang nyamuk ini adalah bak
mandi, pot bunga, atau pecah belah yang biasanya berserakan di
halaman rumah.
(ynt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kasus DBD Meningkat,...
Kasus DBD Meningkat, Yerry Tawalujan Sebut Partai Perindo Gencar Lakukan Penanggulangan ke Lapangan
Nyamuk dan Masalah Kesehatan
Nyamuk dan Masalah Kesehatan
Ulang Tahun ke-44, AHY...
Ulang Tahun ke-44, AHY Terserang DBD
229 Orang Meninggal...
229 Orang Meninggal Akibat DBD, MNC Peduli: Donor Darah Sangat Membantu Pasien
Tertinggi di Indonesia,...
Tertinggi di Indonesia, DBD di Buleleng Capai 2.677 Kasus
Kemenkes Catat 84.734...
Kemenkes Catat 84.734 Kasus DBD hingga September, Pulau Jawa Tertinggi
Cegah DBD, Edukasi 3M...
Cegah DBD, Edukasi 3M Plus Sasar 35 Desa dan Kelurahan di Bali
Kalimantan Timur dan...
Kalimantan Timur dan Selangor Kolaborasi Tangani Dengue Melalui Program Vaksinasi
Dengue Mengancam di...
Dengue Mengancam di Musim Hujan, Kota Medan Bergerak Cegah DBD
Rekomendasi
57 Jembatan Berkemajuan...
57 Jembatan Berkemajuan di Sambas Dibangun Swadaya Tanpa Uang Pemerintah
Kemenpora Dukung Kejuaraan...
Kemenpora Dukung Kejuaraan Bupati Sumedang Open 2025 untuk Cetak Atlet Bulu Tangkis Berbakat 
Militer Israel Peringatkan...
Militer Israel Peringatkan Warga Yaman Tinggalkan Daerah Sekitar Bandara Sanaa
Berita Terkini
Daftar Tiga Pati Bintang...
Daftar Tiga Pati Bintang 3 yang Dimutasi Panglima TNI dan 7 Pati Dianulir pada Mutasi April 2025
Pemerintah Buka 35 Sekolah...
Pemerintah Buka 35 Sekolah Asrama Khusus untuk Keluarga Tak Mampu
Sambut Waisak, Kemenag...
Sambut Waisak, Kemenag Gencarkan Gerakan Sosial hingga Ekoteologi
DPP Partai Perindo Silaturahmi...
DPP Partai Perindo Silaturahmi ke BPSDM, Jajaki Peluang Kerja Sama Perkuat Kapasitas Legislator
Dari Malioboro ke New...
Dari Malioboro ke New York: Kisah Transformasi Batik Riyanti ke Panggung Dunia
Janjikan Bantu 11 Perkara,...
Janjikan Bantu 11 Perkara, Hakim Ad Hoc PHI Medan Diberhentikan Tidak Hormat
Infografis
Pakar Ingatkan Omongan...
Pakar Ingatkan Omongan Jokowi, Kebijakan Jangan Dikriminalisasi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved