Bea Cukai Tetap Gaungkan Gempur Rokok Ilegal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka terus melakukan pengawasan guna menurunkan peredaran rokok ilegal di masyarakat, Bea Cukai di berbagai daerah kembali melaksanakan berbagai penindakan dengan mengusung tema Gempur Rokok Ilegal. Diwakili Bea Cukai Kudus, Bea Cukai Pontianakn dan juga Bea Cukai Bekasi, kali ini Bea Cukai berhasil menindak lebih dari setengah juta batang rokok ilegal.
Kepala Subdirektorat Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai, Tubagus Firman Hermansjah, mengatakan bahwa pengawasan terhadap barang kena cukai ilegal ini masih menjadi prioritas Bea Cukai di tahun 2021. Dengan memanfaatkan informasi dari masyarakat, hasil intelijen serta pemanfaatan DBHCHT membuat penindakan rokok ilegal kali ini berjalan maksimal.
“Dengan menggunakan informasi dari masyarakat serta adanya dukungan dari pemerintah daerah khususnya pemanfaatan DBHCHT daerah, kami berhasil melakukan empat penindakan di wilayah yang berbeda. Mulai dari Bekasi, Jepara, Demak hingga Pontianak berhasil kami amankan dari peredaran rokok ilegal,” ujar Firman.
Penindakan pertama datang dari wilayah Jepara serta Demak dimana Bea Cukai Kudus yang menindaklanjuti informasi masyarakat menindak sebuah minibus serta truk yang memuat rokok ilegal. Dengan barang bukti 120.000 batang rokok ilegal dari wilayah Demak dan 240.000 batang rokok dari wilayah Jepara, menjadi torehan manis Bea Cukai Kudus dalam memberantas rokok ilegal.
Penindakan kemudian bergeser ke wilayah Bekasi, dimana Bea Cukai Bekasi bersama Pemkot Bekasi melakukan operasi Gempur Rokok Ilegal sekaligus sosialisasi kepada pelaku usaha rokok di berbagai kecamatan wilayah Kota Bekasi. Dari hasil penelusuran, tim Bea Cukai Bekasi bersama aparat penegak hukum lain mengamankan sekitar 140.000 batang rokok yang melanggar hukum.
Penindakan kemudian bergeser ke Pulau Kalimantan, tepatnya di wilayah Siantan, Kalimantan Bagian Barat. Bea Cukai Pontianak melakukan operasi Gempur Rokok Ilegal dengan menargetkan pedagang-pedagang di wilayah Siantan. Dengan melakukan penelitian, pemantauan hingga penindakan atas rokok ilegal yang ditemukan, Bea Cukai Pontianak menjadi salah satu kantor yang ikut serta menggalakan Gempur Rokok Ilegal secara nasional.
“Melalui seluruh rangkaian kegiatan di masing-masing wilayah ini diharapkan dapat menekan peredaran rokok ilegal serta meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat mengenai pentingnya pemberantasan rokok ilegal dengan cara tidak menjual rokok ilegal dan melaporkan informasi terkait peredaran rokok ilegal kepada pihak Bea Cukai maupun pihak berwenang lainnya. Selain merugikan keuangan Negara, rokok ilegal juga dapat dikenakan sanksi pidana. Mari bersama-sama kita berkomitmen untuk jaga terus Indonesia dan terus gaungkan Gempur Rokok Ilegal,” kata Firman. CM
Kepala Subdirektorat Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai, Tubagus Firman Hermansjah, mengatakan bahwa pengawasan terhadap barang kena cukai ilegal ini masih menjadi prioritas Bea Cukai di tahun 2021. Dengan memanfaatkan informasi dari masyarakat, hasil intelijen serta pemanfaatan DBHCHT membuat penindakan rokok ilegal kali ini berjalan maksimal.
“Dengan menggunakan informasi dari masyarakat serta adanya dukungan dari pemerintah daerah khususnya pemanfaatan DBHCHT daerah, kami berhasil melakukan empat penindakan di wilayah yang berbeda. Mulai dari Bekasi, Jepara, Demak hingga Pontianak berhasil kami amankan dari peredaran rokok ilegal,” ujar Firman.
Penindakan pertama datang dari wilayah Jepara serta Demak dimana Bea Cukai Kudus yang menindaklanjuti informasi masyarakat menindak sebuah minibus serta truk yang memuat rokok ilegal. Dengan barang bukti 120.000 batang rokok ilegal dari wilayah Demak dan 240.000 batang rokok dari wilayah Jepara, menjadi torehan manis Bea Cukai Kudus dalam memberantas rokok ilegal.
Penindakan kemudian bergeser ke wilayah Bekasi, dimana Bea Cukai Bekasi bersama Pemkot Bekasi melakukan operasi Gempur Rokok Ilegal sekaligus sosialisasi kepada pelaku usaha rokok di berbagai kecamatan wilayah Kota Bekasi. Dari hasil penelusuran, tim Bea Cukai Bekasi bersama aparat penegak hukum lain mengamankan sekitar 140.000 batang rokok yang melanggar hukum.
Penindakan kemudian bergeser ke Pulau Kalimantan, tepatnya di wilayah Siantan, Kalimantan Bagian Barat. Bea Cukai Pontianak melakukan operasi Gempur Rokok Ilegal dengan menargetkan pedagang-pedagang di wilayah Siantan. Dengan melakukan penelitian, pemantauan hingga penindakan atas rokok ilegal yang ditemukan, Bea Cukai Pontianak menjadi salah satu kantor yang ikut serta menggalakan Gempur Rokok Ilegal secara nasional.
“Melalui seluruh rangkaian kegiatan di masing-masing wilayah ini diharapkan dapat menekan peredaran rokok ilegal serta meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat mengenai pentingnya pemberantasan rokok ilegal dengan cara tidak menjual rokok ilegal dan melaporkan informasi terkait peredaran rokok ilegal kepada pihak Bea Cukai maupun pihak berwenang lainnya. Selain merugikan keuangan Negara, rokok ilegal juga dapat dikenakan sanksi pidana. Mari bersama-sama kita berkomitmen untuk jaga terus Indonesia dan terus gaungkan Gempur Rokok Ilegal,” kata Firman. CM
(srf)