Wapres: Keputusan Ijtima Ulama MUI Jadi Masukan Penting Pemerintah

Selasa, 09 November 2021 - 15:17 WIB
loading...
Wapres: Keputusan Ijtima...
Wakil Presiden (Wapres) KH Maruf Amin mengatakan, keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), menjadi masukan penting bagi pemerintah. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden ( Wapres ) KH Ma'ruf Amin mengatakan, keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), menjadi masukan penting bagi pemerintah (eksekutif), legislatif, dan yudikatif. Karena itulah, forum ini sangat strategis.

Baca Juga: Wapres
Wapres menjelaskan, Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia merupakan forum yang sangat strategis. Pasalnya melibatkan pimpinan Komisi Fatwa MUI seluruh Indonesia, pimpinan lembaga fatwa ormas Islam, pimpinan fakultas syariah perguruan tinggi Islam, pimpinan pondok pesantren, tokoh agama, tokoh masyarakat, para utusan asosiasi muslim di beberapa negara, dan undangan lainnya.

Kata Wapres, nilai strategis Ijtima Ulama ini juga terlihat dari berbagai materi yang dibahas, yakni berbagai permasalahan penting dan strategis yang membutuhkan keterlibatan komisi fatwa se-Indonesia dan lembaga fatwa dari ormas-ormas Islam untuk memutuskannya.

"Keterlibatan lembaga fatwa se-Indonesia dalam forum ijtima ini penting karena keputusannya akan berdampak luas. Sehingga, keterlibatan berbagai lembaga fatwa tersebut akan menambah bobot dan legitimasi dari putusan yang ditetapkan," jelas Wapres.

Lebih lanjut, Wapres melihat pokok-pokok pembahasan Ijtima Ulama ini, masih tetap sama seperti saat dirinya menjadi Ketua Komisi Fatwa MUI. Yakni, permasalahan strategis kebangsaan (masail asasiyah wathaniyah), permasalahan keagamaan kontemporer (masail diniyah waqi’iyah mu’ashirah), dan permasalahan terkait peraturan perundang-undangan (masail qanuniyah).

"Rincian dari permasalahan yang dibahas di masing-masing gatra tersebut dalam Ijtima Ulama tahun ini merupakan berbagai masalah yang memiliki urgensi dan relevansi dengan situasi yang dihadapi oleh umat dan bangsa saat ini," terangnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1672 seconds (0.1#10.140)