Beberapa Alasan Kenapa Jokowi Perlu Melakukan Reshuffle Kabinet
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hampir dua tahun kepemimpinan Presiden Jokowi perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju kembali mencuat. Beberapa menteri dinilai perlu diganti karena tidak bekerja maksimal dan memiliki konflik kepentingan.
"Menteri yang kinerjanya standar dan banyak konflik kepentingan, semuanya merugikan Jokowi, jadi perlu diganti," kata pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin kepada MNC Portal, Minggu (7/11/2021).
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu, menteri-menteri yang harus dirombak di antaranya Menteri Kesehatan, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UMKM), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves).
Baca juga: Moeldoko Sarankan Hadi Tjahjanto Tak Perlu Buru-Buru Masuk Kabinet Jokowi Setelah Pensiun
"Ya (mereka harus diganti). Namun persoalannya apakah berani Jokowi me-reshuffle menteri-menteri tersebut. Karena seringkali menteri yang kinerjanya di bawah standar aman-aman saja," katanya.
Perombakan, kata Ujang, penting dilakukan saat ini. Selain mengganti menteri-menteri yang berkinerja jelek, juga untuk mengakomodasi masuknya PAN yang merapat ke kubu pemerintah.
"Penting (reshuffle). Bukan hanya untuk mengakomodir masuknya PAN di kabinet kerena telah masuk koalisi Jokowi. Tetapi juga untuk mengevaluasi dan mengganti menteri-menteri yang memble," katanya.
Reshuffle, lanjut Ujang, juga sangat penting dilakukan agar memberikan dampak positif bagi Presiden Jokowi. Serta dapat memaksimalkan pekerjaan rumah dari Presiden Jokowi ke depannya.
Baca juga: Calon Panglima TNI Dibarengi dengan Reshuffle, PPP: Belum Ada Pembicaraan Itu
Lihat Juga: 6 Menteri Perdagangan Sedekade Terakhir, Nomor 2 Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Importasi Gula
"Menteri yang kinerjanya standar dan banyak konflik kepentingan, semuanya merugikan Jokowi, jadi perlu diganti," kata pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin kepada MNC Portal, Minggu (7/11/2021).
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu, menteri-menteri yang harus dirombak di antaranya Menteri Kesehatan, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UMKM), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves).
Baca juga: Moeldoko Sarankan Hadi Tjahjanto Tak Perlu Buru-Buru Masuk Kabinet Jokowi Setelah Pensiun
"Ya (mereka harus diganti). Namun persoalannya apakah berani Jokowi me-reshuffle menteri-menteri tersebut. Karena seringkali menteri yang kinerjanya di bawah standar aman-aman saja," katanya.
Perombakan, kata Ujang, penting dilakukan saat ini. Selain mengganti menteri-menteri yang berkinerja jelek, juga untuk mengakomodasi masuknya PAN yang merapat ke kubu pemerintah.
"Penting (reshuffle). Bukan hanya untuk mengakomodir masuknya PAN di kabinet kerena telah masuk koalisi Jokowi. Tetapi juga untuk mengevaluasi dan mengganti menteri-menteri yang memble," katanya.
Reshuffle, lanjut Ujang, juga sangat penting dilakukan agar memberikan dampak positif bagi Presiden Jokowi. Serta dapat memaksimalkan pekerjaan rumah dari Presiden Jokowi ke depannya.
Baca juga: Calon Panglima TNI Dibarengi dengan Reshuffle, PPP: Belum Ada Pembicaraan Itu
Lihat Juga: 6 Menteri Perdagangan Sedekade Terakhir, Nomor 2 Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Importasi Gula
(abd)