BMKG: Awal Juni Ada Potensi Gelombang Tinggi dan Rob di Perairan Utara Jawa

Jum'at, 05 Juni 2020 - 05:37 WIB
loading...
BMKG: Awal Juni Ada...
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya potensi banjir pesisir (Rob) yang terjadi di kawasan perairan utara Jawa pada awal Juni. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya potensi banjir pesisir (Rob) yang terjadi di kawasan perairan utara Jawa pada awal Juni. Hal itu disebabkan faktor astronomis yaitu bulan purnama (full moon/spring tide).

“Potensi tersebut disebabkan oleh kondisi pasang air laut yang cukup tinggi di beberapa wilayah Indonesia akibat fase bulan purnama,” ungkap Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Herizal dalam keterangan tertulisnya, Kamis (4/6/2020). (Baca juga: Viral Tagar #MendikbudDicariMahasiswa, Komisi X Siap Fasilitasi BEM dengan Kemendikbud)

Rob merupakan limpasan air laut yang masuk ke daratan atau dikenal juga dengan banjir pesisir. Fenomena itu berdampak signifikan dipicu oleh kombinasi antara periode pasang air laut akibat pengaruh fase bulan mati bersamaan dengan adanya rambatan gelombang tinggi dari Samudera Hindia.

Selain itu, ada juga faktor meteorologis yang ikut mempengaruhi kondisi tersebut. Herizal mengatakan, potensi gelombang tinggi diprakirakan terjadi mencapai 2,5 meter hingga 4,0 meter di Laut Jawa yang dibangkitkan oleh embusan angin kuat dan persisten mencapai kecepatan hingga 25 knot atau setara 46 km/jam sehingga berperan menaikkan tinggi muka air laut di perairan utara Jawa.

Secara klimatologis, tinggi muka air laut pada bulan Mei dan Juni di Perairan Indonesia umumnya berada di atas tinggi muka laut rata-rata atau mean sea level (MSL).

“Potensi gelombang tinggi di Laut Jawa dan rob di pesisir utara Jawa diperkirakan akan berlangsung hingga Sabtu, 6 Juni mendatang dan memiliki kecenderungan menurun seiring dengan penurunan kecepatan angin,” imbuh dia.

Herizal mengingatkan masyarakat yang bermata pencaharian dan beraktivitas di pesisir atau pelabuhan agar waspada dan upaya mitigasi terhadap potensi bencana Rob. Secara khusus, di daerah-daerah pantai berelevasi rendah seperti pesisir utara Jakarta, Pekalongan, Cirebon, dan Semarang. (Baca juga: Pimpinan DPR Usulkan Sekolah Daring dengan Pola Normal)

Sebelumnya, peristiwa itu juga sudah terjadi pada pekan terakhir Mei lalu. Ketika itu BMKG mengeluarkan peringatan dini adanya potensi rob di wilayah pesisir barat Sumatera bagian selatan dan pesisir selatan Jawa hingga NTT.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1585 seconds (0.1#10.140)