Gus Halim: Porsi Penempatan Perempuan Indikator Keberhasilan SDGs Desa

Kamis, 04 November 2021 - 21:44 WIB
loading...
Gus Halim: Porsi Penempatan...
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar memastikan pelaksanaan SDGs Desa dengan utuh menjadi keberhasilan penempatan proporsi perempuan. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Tujuan pembangunan desa berkelanjutan atau disebut Sustainable Development Goals (SDGs) Desa memiliki indikator yang ketat. Termasuk dalam menempatkan posisi perempuan di dalam proses pembangunan desa.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar memastikan pelaksanaan SDGs Desa dengan utuh dan menyeluruh akan serta-merta menjadi keberhasilan penempatan proporsi perempuan pada tempatnya. "Kemendes PDTT berkomitmen kuat terhadap keterlibatan, mengapresiasi, dan mengafirmasi perempuan," katanya di Jakarta, Kamis (4/11/2021).

Pria yang akrab disapa Gus Halim itu mengatakan, penghargaan terhadap perempuan tertuang dalam SDGs Desa pada poin kelima, yaitu desa ramah perempuan. Poin ini itu memiliki sejumlah prasyarat seperti peraturan desa atau SK kepala desa yang responsif gender mendukung pemberdayaan perempuan minimal 30%, dan menjamin perempuan untuk mendapatkan pelayanan, informasi, dan pendidikan terkait keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.

Baca juga: Kemendes Bersama BPIP Perkokoh Pembangunan Desa dengan Pancasila

Angka partisipasi kasar SMA/SMK/MA/sederajat dalam poin ini juga harus mencapai 100% dan jumlah perempuan di Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan perangkat desa minimal 30%. Persentase jumlah perempuan yang menghadiri musyawarah desa (musdes) dan berpartisipasi dalam pembangunan desa pun minimal 30%.

"Kami juga sedang merevisi mekanisme musdes yang mewajibkan keterlibatan 30% perwakilan perempuan agar kebijakan yang diambil berpihak kepada kepentingan perempuan," ucap penerima Doktor Honoris Causa dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu.

Baca juga: Perempuan di Desa Jadi Perhatian Penting Pembangunan Bangsa

Indikator lain, prevalensi kasus kekerasan terhadap perempuan mencapai 0% dan dapat layanan komprehensif mencapai 100%. Selain itu, median usia kawin pertama perempuan (pendewasaan usia kawin pertama) di atas 18 tahun, dan angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (age specific fertility rate/ASFR) mencapai 0%serta kebutuhan ber-KB mencapai 0%. Realitasnya dapat dilihat dari angka kepemimpinan perempuan di desa.

Jumlah kepala desa perempuan saat ini 3.976 orang atau setara 5% dari 74.961 desa. Jumlah sekretaris desa perempuan sebanyak 9.081 orang, setara 12% dari 74.961 desa. Anggota badan permusyawaratan desa (BPD) perempuan lebih banyak lagi, yaitu 75.164 orang, atau setara 20% dari 375.820 legislator desa.

Kini kebutuhan yang mendesak adalah peningkatan proporsi perempuan yang berkualitas untuk menjadi kepala desa, perangkat desa, dan anggota BPD. Gus Halim berharap semakin tingginya proporsi perempuan dalam kepemimpinan desa juga akan mempermudah akses perempuan untuk memenuhi kebutuhan dan arah kebijakan desa yang lebih berpihak kepada perempuan. "Perempuan di desa harus lebih berdaya, termasuk di sektor ekonomi produktif, apalagi di era pandemi Covid-19," ujarnya.

Gus Halim mengatakan, perempuan desa harus bangkit seiring semakin terkendalinya Covid-19. Caranya, melakukan kerja sama usaha dengan BUMDes dan kesempatan kerja diberikan juga kepada perempuan desa. "Perempuan pun harus mendapatkan program padat karya tunai desa untuk ekonomi produktif," kata Gus Halim.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
DPD IMM Jakarta Siap...
DPD IMM Jakarta Siap Berkolaborasi Bangun Desa dan Daerah Tertinggal
Pemerintah Tindak Tegas...
Pemerintah Tindak Tegas Kades yang Gunakan Dana Desa untuk Judi Online
Pertepedesia: Pelanggaran...
Pertepedesia: Pelanggaran TPP Masih Debatable tapi Sudah Disanksi
Polemik Penghentian...
Polemik Penghentian Pendamping Desa, Waka Komisi V DPR: Jangan karena Like and Dislike
Pendamping Desa Dipecat...
Pendamping Desa Dipecat karena Nyaleg, Pertepedesia Pertanyakan Konsistensi Kemendes
Kemenag-Kemendes PDTT...
Kemenag-Kemendes PDTT Kerja Sama Genjot Pemberdayaan Ekonomi Umat
Beberkan Program 100...
Beberkan Program 100 Hari Kerjanya, AHY Sebut Bakal Berguru ke Luhut
Tingkatkan Kualitas...
Tingkatkan Kualitas SDM, 13 Kepala Desa Dikirim Belajar ke China
Rakor Transmigrasi 2024...
Rakor Transmigrasi 2024 Tuntas, Wamendes PDTT Berikan Apresiasi
Rekomendasi
Penambang Emas Ilegal...
Penambang Emas Ilegal di Riau Tewas Tertimbun Longsor
Apa Hukum Vasektomi...
Apa Hukum Vasektomi dalam Islam? Ini Penjelasannya
Kementerian PU Harap...
Kementerian PU Harap Arsitek Dukung Mitigasi Perubahan Iklim
Berita Terkini
Menkes Tegaskan Indonesia...
Menkes Tegaskan Indonesia Bukan Kelinci Percobaan Vaksin TBC
Soal Isu Pemakzulan...
Soal Isu Pemakzulan Gibran, Anwar Usman Isyaratkan Buka Kotak Pandora Putusan MK
Jelang Muktamar X PPP,...
Jelang Muktamar X PPP, Kader Tolak Calon Ketua Umum dari Luar Partai
Wacana Barak Militer...
Wacana Barak Militer Jadi Program Nasional, Sosiolog: Mencerminkan Krisis Sistem Pendidikan
Dewan Pakar Pemuda Katolik:...
Dewan Pakar Pemuda Katolik: Paus Leo XIV Jembatan Nilai Universal dalam Geopolitik yang Memanas
Dukung Kebijakan Bahlil,...
Dukung Kebijakan Bahlil, Abdul Rahman Farisi Soroti Hilirisasi dan Kedaulatan SDA
Infografis
Jurusan Kuliah Teknik...
Jurusan Kuliah Teknik yang Paling Cocok untuk Perempuan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved