Santer Diisukan Jadi KSAD, Letjen Dudung Bicara Tentang Kepemimpinan

Rabu, 03 November 2021 - 14:58 WIB
loading...
Santer Diisukan Jadi KSAD, Letjen Dudung Bicara Tentang Kepemimpinan
Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman santer diisukan bakal menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Dudung Abdurachman santer diisukan bakal menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat ( KSAD ). Jenderal Andika telah diusulkan Presiden Jokowi menjadi Panglima TNI ke DPR RI.

Kabar Dudung akan menempati pos yang ditinggalkan Andika disampaikan Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon. Dia menyebutkan Dudung bakal diangkat menjadi KSAD.

"Insha Allah. Semua akan terjadi dalam waktu dekat Jenderal Dudung Abdurachman menjadi KSAD dan Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI," kata Effendi kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Baca juga: Dudung Abdurachman Santer Dikabarkan Gantikan Andika Perkasa sebagai KSAD

Dudung yang dikabarkan akan diangkat menjadi KSAD berbicara tentang kepemimpinan saat pembekalan kepada Perwira Siswa (Pasis) Dikreg LXI Seskoad bertempat di Gedung Gatot Subroto Seskoad, Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/11/2021). Menurutnya, keberhasilan seorang pemimpin bermula dari keberanian untuk mencoba dan mengubah sesuatu yang baru. Ciri seorang pemimpin adalah berani mengambil keputusan yang tepat.

"Seorang pemimpin harus punya sense of crisis. Sehingga kehadirannya menjadi problem solving bagi prajurit dan organisasinya," ujar Dudung.

Mantan Pangdam Jaya itu menjelaskan, di dalam sebuah pertandingan pasti ada yang menang dan kalah, tapi menyerah bukanlah pilihan. Salah satu faktor yang memengaruhi kepemimpinan adalah dampak era digitalisasi yang membuat rendahnya ketersediaan lapangan pekerjaan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Jenderal Andika Calon Panglima TNI

"Karena SDM telah digantikan oleh teknologi digital, munculnya pelanggaran hak cipta, munculnya informasi digital yang tidak sesuai dengan kenyataan, munculnya budaya malas gerak karena pengaruh penggunaan teknologi digital dan adanya penipuan digital yang mengatasnamakan orang lain," kata Dudung.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1020 seconds (0.1#10.140)