Kepercayaan Investor Terhadap Ekonomi Indonesia Menguat

Senin, 01 November 2021 - 22:19 WIB
loading...
Kepercayaan Investor...
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan, menghadiri acara Capital Market Day di London, Inggris.
A A A
JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan pemulihan ekonomi Indonesia yang terus membaik serta penangananpenyebaran pandemi Covid-19 telah meningkatkan kepercayaan investor terhadap kondisi perekonomian Indonesia ke depan.

“Kami juga mencatat ada pergeseran preferensi investor asing dari Surat Berharga Negara ke pasar modal Indonesia, yang menggambarkan kepercayaan investor terhadap prospek pemulihan ekonomi Indonesia,” kata Wimboh dalam acara Capital Market Day di London, Inggris, Jumat (29/10/2021).

Hadir dalam acara itu Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan, Ketua Kadin Indonesia Arsyad Rasjid dan sejumlah pemimpin Himbara. Acara tersebut juga dihadiri CEO London Stock Exchange (LSE) Group Murray Roos dan Steven Marcellino Pimpinan Global Indonesian Professionals' Association (GIPA) serta kalangan
pengusaha di Inggris.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh positif 7,07 persen (yoy) pada triwulan II 2021 dan Pemerintah memperkirakan hingga akhir tahun pertumbuhan mencapai 3,7– 4,5 persen.

“Pertumbuhan ekonomi nasional pada 2Q2021 tercatat sebesar 7,07 persen (yoy), membaik dari kinerja pada 1Q2021 yang mengalami kontraksi sebesar 0,71 persen (yoy). Peningkatan permintaan domestik yang cukup signifikan menjadi sumber utama perbaikan kinerja PDB dengan seluruh komponen sisi permintaan menunjukkan pertumbuhan yang solid, terutama komponen konsumsi rumah tangga dan pemerintah.” kata Luhut dalam paparannya.

Luhut juga menyampaikan kasus lonjakan Covid-19 dan pembatasan mobilitas yang ketat dimulai pada akhir 2Q dan berakhir pada akhir 3Q kemungkinan mempengaruhi angka 3Q. Namun dengan penanganan Covid-19 yang solid, pemulihan yang kuat di 4Q2021 masih dapat dicapai di masa mendatang.

Lebih lanjut Wimboh menjelaskan, kepercayaan investor terhadap pasar modal dan perekonomian Indonesia juga terlihat dari nilai penghimpunan dana yang hingga 26 Oktober 2021 mencapai Rp273,9 triliun dan 40 emiten baru yang telah melakukan penawaran umum. Jumlah ini melampaui perolehan pada 2020 sebesar Rp118,7 triliun.

Selain itu, pasar modal juga mencatat lonjakan pertumbuhan investor pasar modal terutama dari kalangan milenial. Hingga 21 September 2021 tercatat investor di pasar modal Indonesia sebanyak 6,4 juta orang atau tumbuh 100,51 persen (yoy).

“Oleh karena itu, kami mengajak anda berinvestasi di Indonesia khususnya di pasar modal dan menikmati hasil investasi yang baik,” kata Wimboh.

Menurutnya, Pemerintah Indonesia telah memberikan banyak insentif investasi seperti pengurangan tarif dua persen dari pajak penghasilan badan untuk emiten, pengurangan pajak atas bunga obligasi korporasi dari 20 persen menjadi 10 persen dan juga omnibus law yang sangat menyederhanakan perizinan untuk investor global.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2095 seconds (0.1#10.140)